"Masak apa, sayang?"
Yara menoleh, mendapati sosok Vino berjalan memasuki dapurnya seraya meletakkan sebuah kantong plastik berisikan beberapa minuman yang Yara titip ketika pria itu sedang menuju ke rumahnya.
Hari ini hari minggu, mereka memutuskan untuk berkencan di dalam rumah saja karena cuaca memang sedang tak bagus. Lagipula kencan ini mereka adakan setelah kemaren sempat berseteru karena Cheryl, mereka memutuskan untuk berbaikan dan mengadakan kencan.
"Brownies!"
Vino terkekeh, mengusak kepala Yara, "Suka sekali sih bikin brownies!"
Yara berdecak sebal karena rambutnya diacak, tahu kalau si kekasih kesal karena rambutnya berantakan, maka Vino segera menata kembali rambut Yara dan memberikan kecupan pada kening kekasihnya, "Apa yang bisa kubantu?"
Yara menggeleng, tangannya sibuk mengayak tepung pada wadah besar, "Tidak perlu, terakhir kali kau membantuku memasak, dapurku berantakan!"
Vino terkekeh tanpa rasa bersalah, mencubit sisi kanan pipi Yara, "Ya sudah, aku tunggu di ruang tamu, ya?"
"Iya, mau dibuatkan makanan apa untuk makan malam?"
"Hari ini yang simple saja, aku sedang ingin telur dadar dengan daun bawang dan wortel!"
Yara hanya menanggapi dengan anggukan, kembali melanjutkan aktivitasnya membuat brownies. Kalau sedang membuat brownies, pikirannya selalu saja tertuju pada Jeka yang memang suka sekali dengan kue manis yang satu ini. Tak pernah sekali pun Jeka absen memasuki kepalanya ketika ia membuat brownies.
Kue cokelat yang satu ini memang jadi salah satu kue favorit Yara juga, selain suka red velvet, Yara juga suka brownies. Karena membuatnya tak susah dan super simple, rasanya juga sangat enak, cokelat dan legit namun tidak membuat eneg, cocok untuk Yara yang suka kue tapi tidak memiliki sweet tooth.
Tepat ketika Yara baru memasukkan loyang yang telah ia isi dengan adonan brownies, Yara mendengar Vino berteriak dari ruang tamu, "Yara, ada yang menelpon!"
"Siapa?"
"Pak Niko."
Setelah mendengar nama Niko, Yara buru-buru mengelap tangannya pada apron yang ia kenakan dan keluar dari dapur menuju ruang tamu, ke tempat dimana ia meletakkan ponselnya. Panggilan dari Niko telah berhenti, tergantikan oleh sebuah pesan dari grup Kevin and the gengs yang ternyata telah ramai sejak tadi.
"Ada apa?" Tanya Vino, mendongak menatap Yara yang sedang fokus mengamati ponselnya.
"Ini katanya mas Sean mengundang kita datang ke bar untuk makan malam bersama, dia baru saja memenangkan tender proyek! Kau mau ikut bergabung? Maksudku, kita bisa kencan disana bersama teman-teman!"
KAMU SEDANG MEMBACA
✓ Mi Casa
Fanfiction𝑲𝒂𝒕𝒂𝒏𝒚𝒂 𝑱𝒆𝒌𝒂, 𝒀𝒂𝒓𝒂 𝒂𝒅𝒂𝒍𝒂𝒉 𝑴𝒊 𝑪𝒂𝒔𝒂-𝒏𝒚𝒂. 𝑱𝒆𝒌𝒂 𝒊𝒏𝒈𝒊𝒏 𝒑𝒖𝒍𝒂𝒏𝒈, 𝒌𝒆𝒓𝒖𝒎𝒂𝒉𝒏𝒚𝒂, 𝒌𝒆 𝑴𝒊 𝑪𝒂𝒔𝒂-𝒏𝒚𝒂. 𝑴𝒂𝒖𝒌𝒂𝒉 𝒀𝒂𝒓𝒂 𝒎𝒆𝒎𝒃𝒖𝒌𝒂 𝒑𝒊𝒏𝒕𝒖 𝒂𝒈𝒂𝒓 𝑱𝒆𝒌𝒂 𝒅𝒂𝒑𝒂𝒕 𝒑𝒖𝒍𝒂𝒏𝒈 𝒌𝒆 𝑴...