37; Sekolah

511 97 20
                                    

seperti yang udah aku bilang di chapter sebelumnya, chapter ini bakal aku cepetin yaa alurnya hehe

(mohon perhatikan percepatan alur dan waktunya!)

enjoy, guys! 💜✨

enjoy, guys! 💜✨

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Bunda, bunda!"

Yara yang sibuk berkutat di dapur sejak membuka mata tadi menoleh pada anak tangga ketika mendengar seruan putrinya terdengar memenuhi segala penjuru rumah ini, "Abel sudah bangun?"

Gadis berusia 4 tahun itu tak menjawab, melangkah menuruni tangga dengan penuh hati-hati menuju Yara yang sedang membuat sarapan di dapur. Yara mematikan kompor, meniriskan nugget yang memang sudah matang sebelum menghampiri putrinya yang kini berlarian kecil ke arahnya, "Sudah bangun?" Tanya Yara lagi, menerima pelukan Abel yang kini sedang dibalut oleh bathrobe, "Sudah mandi juga?" Lanjut Yara bertanya, membawa Abel dalam gendongan.

"Sudah, dong! Abel 'kan sekolah hari ini, harus bangun pagi kata nenek kalau sekolah. Abel menyalakan alarm pada jam, bunda! Waktu itu diajarkan oleh om Raka."

Yara tersenyum, mendudukkan Abel pada salah satu kursi meja makan, "Pintarnya anak bunda!"

"Anak papa juga, bunda!" Tolak Abel tak terima kalau hanya disebut anak bunda.

Yara memutar bola mata, "Iya, iya! Anak papa bunda."

"Abel mau sarapan nugget, ya? Dapurnya bau nugget," Tanya Abel, celingukan ke dalam dapur untuk melihat masakan yang sang bunda masak.

"Ya, your favorite food. Ingin dengan saus atau mayonaise?"

"Saus!" Seru Abel dengan semangat, membuat Yara segera berlalu dari ruang makan untuk menyajikan sarapan yang putrinya sukai.

"Sayur tidak boleh lupa ya, nak!" Kata Yara, meletakkan semangkuk kecil sup wortel dengan ayam dan segala macam sayuran hijau lainnya.

"Bunda, bunda!"

"Ya?"

"Nanti Tiara jadi sekolah bersama Abel, 'kan?" Tanya Abel, mengingat soal Tiara yang kata sang papa juga akan bersekolah di TK yang sama dengannya.

"Jadi, dong! Nanti kita bertemu Tiara di sekolah, oke?"

"Oke! Nanti Abel mau bawa susu pisang ya, bunda! Abel mau bawa 2, satunya untuk Tiara," Pinta Abel seraya memakan nugget yang tersaji di piring.

"Iya."

Satu hal yang harus kalian ketahui tentang Abel adalah gadis kecil itu sama sekali tak membuang image Jeka dalam dirinya, sungguh foto copy yang sukses dari Jeka. Mulai dari gaya bicara, gaya berjalan, perilaku, selera makanan minuman, sampai warna favorit pun mereka sama. Justru Abel sama sekali tidak ada kemiripannya dengan Yara sampai Yara bertanya-tanya siapakah yang mengandung dan merasakan sakitnya melahirkan? Kok bisa anaknya hanya mirip bapaknya tanpa mirip ibunya sedikit pun?

✓ Mi CasaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang