Kehamilan dan bayi.
Kedua kata tersebut jadi kata yang agak Yara tunggu kabarnya akhir-akhir ini. Rasanya hampir 1 bulan lebih ia menanti kabar dimana seseorang memberi kabar padanya bahwa di perutnya sedang ada sebuah kehidupan.
Malam rabu ini, ketika Yara sedang menikmati sebuku novel dengan musik melalui airpods sepulang kerja, tiba-tiba saja ia mendapatkan pesan masuk dari seseorang yang dulu ia takuti, malah kini jadi dekat dengannya karena kedewasaan sang pria.
Raka. Raka Nawasena.
Pria yang baru saja melepas gelar lajang pada dirinya bersama seorang gadis bernama Acha itu mengirim sebuah pesan dengan banyak kalimat pada Yara. Kalimat yang Yara resapi kata demi kata itu mampu membuat gadis yang berusia 25 tahun dengan nama Yara jadi memekik terkejut sekaligus bahagia
Bagaimana tidak bahagia kalau Raka membagi momen kebahagiaan bersama sang istri pada Yara melalui pesan, pesan yang bertuliskan bahwa Acha tengah mengandung.
Oh, tentu saja Yara bahagia bukan main. Inilah yang ia tunggu dari pernikahan kedua sejoli itu, yaitu anak.
Yara ingin bayi, rasanya sumpek kalau disekitarnya hanya dikelilingi orang dewasa yang pemikirannya selalu kaku, berbeda rasanya kalau ada bayi, dunia akan lebih terasa berwarna, bukan begitu?
Dengan senyuman yang masih belum mau hilang dari bibirnya, Yara membalas pesan Raka dengan perkataan selamat yang siapapun membaca pesan itu akan tahu bahwa si pengirim pesan sedang merasa bahagia dan excited.
Yara sampai menutup novelnya, ia juga mematikan alunan musik mellow yang mengalun melalui airpods-nya. Hingga ketika Raka kembali membalas dengan mengatakan bahwa dirinya dan sang istri mengundang Yara datang untuk makan malam dalam rangka merayakan hadirnya calon buah hati, Yara langsung lompat turun dari kasurnya, lompat beberapa kali dengan seruan nyanyian yang membahagiakan hati sebelum langsung berlari memasuki kamar mandi.
Tadinya Yara enggan mandi sepulang kerja karena suasana yang dingin karena musim hujan rasanya baru akan dimulai, tapi setelah Raka mengundangnya untuk datang ke kediaman baru pria itu dan sang istri, Yara langsung semangat membersihkan diri dan berdandan.
Suasana hatinya baik sekali malam ini, astaga!
Senandung musik tak absen dari bibir Yara sejak gadis itu memasuki box shower, hingga ketika Yara mematut dirinya sendiri di cermin untuk memoles make up di wajah, alunan musik itu masih keluar dari bibir Yara, menandakan bahwa suasana hatinya sedang secerah ladang ubur-ubur di kota bikini bottom saat musim panas.
"Yara, aku datang!"
Tepat ketika Yara baru saja menyelesaikan make up-nya, gadis itu mendengar seruan suara Niko yang menggelegar memenuhi segala penjuru ruangan rumahnya. Kalau Yara diundang, sudah pasti seluruh teman-teman Raka dalam Kevin and the gengs juga diundang, itulah alasan kenapa si mungil Niko berada di rumahnya saat ini. Yara segera menyambar tas yang telah ia isi dengan dompet, ponsel, dan segala macam sesuatu yang mungkin ia butuhkan sebelum keluar kamar, mendapati Niko yang sedang membuka kulkasnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
✓ Mi Casa
Fanfiction𝑲𝒂𝒕𝒂𝒏𝒚𝒂 𝑱𝒆𝒌𝒂, 𝒀𝒂𝒓𝒂 𝒂𝒅𝒂𝒍𝒂𝒉 𝑴𝒊 𝑪𝒂𝒔𝒂-𝒏𝒚𝒂. 𝑱𝒆𝒌𝒂 𝒊𝒏𝒈𝒊𝒏 𝒑𝒖𝒍𝒂𝒏𝒈, 𝒌𝒆𝒓𝒖𝒎𝒂𝒉𝒏𝒚𝒂, 𝒌𝒆 𝑴𝒊 𝑪𝒂𝒔𝒂-𝒏𝒚𝒂. 𝑴𝒂𝒖𝒌𝒂𝒉 𝒀𝒂𝒓𝒂 𝒎𝒆𝒎𝒃𝒖𝒌𝒂 𝒑𝒊𝒏𝒕𝒖 𝒂𝒈𝒂𝒓 𝑱𝒆𝒌𝒂 𝒅𝒂𝒑𝒂𝒕 𝒑𝒖𝒍𝒂𝒏𝒈 𝒌𝒆 𝑴...