5; Sudah Beli Sate?

786 161 45
                                    

"Aku hampir saja lupa memberitahumu, aku tidak bisa mengantarmu pulang nanti karena aku ada kunjungan ke lapangan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Aku hampir saja lupa memberitahumu, aku tidak bisa mengantarmu pulang nanti karena aku ada kunjungan ke lapangan. Kau tak apa 'kan kalau pulang sendiri?" Kata Vino tiba-tiba ketika keduanya baru saja memasuki elevator.

Yara mengangguk sembari memencet tombol elevator menggunakan telunjuknya, "Tak apa, aku bisa pulang dengan Niko nanti, bisa naik bus atau taxi juga kalau Niko sibuk!"

Vino ikutan mengangguk, "Sayang sekali kita tidak bisa kencan malam ini."

Yara tersenyum kecil, "Bisa lain kali, kencan tak harus hari sabtu!"

"Benar."

"Jangan lupa makan siang!" Seru Yara pada Vino yang hendak melangkah keluar dari elevator, sedang pria itu tersenyum dengan anggukan dan acungan jempol sebelum meninggalkan Yara sendirian di dalam box elevator, naik menuju lantai 8 ke tempat dimana ia bekerja.

Omong-omong tentang lutut, ini sudah 2 hari sejak ia mendapatkan luka pada lututnya dan kini lututnya telah baik-baik saja, hanya tinggal bekas lukanya saja yang sebenarnya agak mengganggu penampilan Yara, karena itu sudah 2 hari terakhir ini Yara mengenakan celana kain panjang tiap kerja.

Alasan lain Yara akhir-akhir ini menggunakan celana kain panjang juga karena pesan dari Jeka ketika pria itu mengantar Yara pulang dari restoran. Jeka berpesan pada Yara agar jangan terlalu sering menggunakan rok pendek ketika bekerja karena resiko pelecehan seksual di kota besar sangat tinggi resikonya, apalagi Yara juga masih suka pulang menggunakan bus atau taxi ketika sedang tak pulang bersama Vino atau Niko.

Awalnya Yara sangsi dengan perkataan Jeka malam itu, menurutnya rok yang ia gunakan tak terlalu pendek, masih dalam batas wajar. Rok yang ia kenakan hanya diatas lutut, bahkan masih banyak pekerja lain yang memakai rok lebih pendek dari Yara. Namun setelah Yara pikir-pikir lagi, perkataan Jeka banyak benarnya, menggunakan rok diatas lutut cukup beresiko untuk Yara masih suka menggunakan bus atau taxi ketika pulang kerja, beresiko besar juga karena Yara tak tahu menahu tentang tinju meninju atau pergerakan bela diri lainnya.

Akhir-akhir ini juga banyak sekali berita tentang pelecehan seksual yang Yara temukan dimana-mana, baik di media maya maupun media masa. Jadi, mungkin perkataan Jeka bisa Yara turuti karena tak ada salahnya untuk berwaspada, 'kan?

"Selamat pagi, mbak!"

Seperti biasa, sesaat setelah Yara memasuki ruangan kerja, sapaan Sera selalu absen memasuki telinganya.

Namun ada yang menarik perhatiannya pagi ini, beberapa teman kantornya yang berjenis kelamin perempuan sedang berkumpul di meja yang biasanya divisi mereka gunakan untuk briefing, tampak sedang asyik membicarakan sesuatu dengan wajah sumringah yang tertempel pada wajah manusia-manusia itu.

"Selamat pagi!" Sapa Yara balik, meletakkan tasnya di meja sebelum bertanya, "Ada apa?" Tanyanya sembari menunjuk para perempuan yang menggosip itu dengan dagunya.

✓ Mi CasaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang