39; Making Memories and Fights

532 95 4
                                    

"Jeka, anakmu bangun!"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Jeka, anakmu bangun!"

Yara berkata dengan mata yang masih terpejam. Hari minggu yang seharusnya bisa jadi hari dimana dirinya bangun siang malah diganggu oleh putrinya yang berteriak dari lantai bawah, membuat Yara membuka matanya perlahan. Tubuhnya yang terlalu enggan untuk bangkit dari ranjang akhirnya menggoyang lengan Jeka yang juga masih tidur di sebelahnya, meminta agar sang suami mau menghampiri Abel yang kembali berteriak dari lantai bawah.

"Papa! Bunda!"

Yara berdecak kecil, "Jeka, Abel teriak di bawah! Tolong lihat anakmu sebentar, aku mengantuk sekali."

Jeka merengek, sudah paling tidak suka kalau dibangunkan dari tidur, tapi karena mendengar suara teriakan putrinya kembali membuat pria itu langsung terduduk di atas ranjang sebelum berlalu menuju lantai bawah, dimana ia menemukan putrinya sedang berdiri di depan lemari es, "Ada apa sih, Abel? Kenapa teriak-teriak begitu? Lagipula ini masih jam 6 pagi, loh!"

"Pa, Leon akan kesini nanti, 'kan? Abel ingin membuat cereal treats untuk Leon."

Jeka menghela napasnya, mengusap wajahnya sebelum mengangguk dengan terpaksa. Abel kelihatan begitu antusias karena Leon, anak Kevin dan Joya, memang berkata bahwa akan berkunjung untuk bermain ke kediaman Arche. Lagipula, mereka juga memang sudah lama tak bertemu, berbeda dengan Abel dan Tiara yang hampir setiap hari bertemu karena berada di satu sekolah yang sama.

"Okay, kau bisa membuat apapun yang kau mau asalkan jangan sentuh kompor, api, pisau, air panas, atau apapun itu yang bisa membuatmu terluka. Papa bantu melelehkan marshmellow!"

"Oke, pa!" Serunya semangat sebelum menarik sebuah plastik besar berisikan marshmellow dari dalam lemari es dan memberikannya pada Jeka.

"Lain kali jangan berteriak begini, nak! Papa dan bunda 'kan sudah sering memberitahu Abel kalau teriak-teriak itu tak baik, kenapa tadi Abel tidak menghampiri kamar papa dan bunda saja? Karena Abel berteriak, tidur bunda jadi terganggu."

"Kata papa 'kan tidak boleh masuk sembarangan ke kamar papa bunda!"

"Iya, sih! Tapi kalau ketuk pintu dulu tidak apa-apa."

"Iya, maaf pa!" Kata Abel sembari meraih satu kotak sereal favoritnya dari meja dapur untuk dibawanya ke atas meja pantry, menuangkannya pada sebuah mangkuk plastik besar sembari menunggu marshmellow leleh.

Melihat Abel bersenandung senang dari dapur membuat Jeka mengulas senyuman sembari menunggu makanan fluffy di dalam panci ini meleleh, putrinya kelihatan begitu antusias dan bahagia, bahkan rela bangun sepagi ini di hari minggu hanya demi membuatkan camilan untuk Leon.

Abel, Tiara, dan Leon itu memang dekat sekali karena mereka punya usia yang sama, berbeda bulan saja, karena itu mereka dekat sekali. Mereka dulu sering kali keluar bertiga bersama orang tua mereka, tapi akhir-akhir ini sudah jarang lagi pergi bermain karena mereka sudah sekolah. Seharusnya hari ini Tiara juga bisa ikut berkumpul dan bermain, tapi sayang Tiara sudah ada acara sendiri di keluarga Acha sehingga absen untuk datang.

✓ Mi CasaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang