Part 21

2.2K 259 1
                                    

« بسم الله الر حمن الر حيم »

Flashback

Di atap sekolah hanya ada Ayu, Ghea dan Tessa. Tempat yang biasanya mereka berkumpul termasuk Ayra dan teman-teman cowok mereka. Tempat ini adalah saksi bisu atas kenakalan mereka semua. Canda tawa, senang sedih, berbagi cerita, dan masih banyak hal lagi yang kini hanya tinggal kenangan. Semenjak mereka dipergok minum-minuman keras oleh OSIS, kini mereka semua jadi jarang berkumpul. Di tambah lagi dengan jalinan pertemanan keempat gadis itu yang berantakan.

/Drrrtt 📲

Jordan is calling

Melihat ponsel Ayu menyala dengan tampilan layar panggilan masuk, sang empu serta Tessa terpaku di tempat masing-masing. Sementara Ghea yang tak tahu apa-apa hanya mengerutkan keningnya, tanda bingung. Apalagi dengan tingkah Ayu yang langsung menyembunyikan ponsel itu tanpa mau mengangkatnya.

"Jordan itu siapa, Yu?"

Ayu dan Tessa saling pandang. Menyiratkan ketakutan setengah mati. Ghea bertambah bingung. Yang ada di pikirannya, Jordan adalah gebetan baru Ayu. Tapi rasanya bukan. Jadi Jordan itu siapa.

"Yu, angkat aja kali. Siapa tahu penting-"

"Udah biarin aja. Dia itu rese banget. Ganggu." sela Ayu, ketus, lalu melanjutkan makan kuaci.

Suara ponsel Ayu kembali terdengar. Bukan satu atau dua lagi, tapi sudah berkali-kali membuat Ghea jengah sendiri. "Udahlah, Yu... angkat aja!"

Jantung Ayu kembali berpacu dengan cepat. Bahkan ketika Ayu ingin mengangkat telepon di lain tempat, Ghea malah menyuruh Ayu untuk mengangkatnya di sini saja. Katanya, biar gak ada rahasia diantara kita.

Dengan amat terpaksa, Ayu mengangkat telepon. Sama halnya dengan Ayu, Tessa juga ikut tegang di tempatnya.

"Hallo! Mau apa lagi, sih! Urusan kita udah selesai! Jangan hubungin gue lagi, please!"

"Hahahahaa... udah selesai? Kata siapa? Urusan kita belum selesai! Ingat ya, Yu, rahasia besar lo ada di tangan gue. Karena lo, gue jadi ikut terjerat kriminal!"

"Heh! Gak kebalik? Gue yang terjerat karena, lo!"

Di tempat Ghea, ia semakin menukik dahinya, bingung. Terjerat apa.

"Udahlah, gue lagi butuh duit nih. 5 JT ya, gue tunggu."

Ayu terbelalak lebar. "LO GILA, YA! KEMAREN LO MINTA 2 JT! SEKARANG 5 JT?!!"

Kali ini bukan hanya Ayu yang terbelalak, Tessa dan juga Ghea pun ikut melebarkan bola matanya.

"Gue tunggu sampai jam 5. See u, baby...." /Tuut, tuut, tuut!

Setelah panggilan tertutup, Ayu menggebrak meja yang ada di hadapannya sangat keras. Baik Tessa dan Ghea pun terkejut, lantas mereka segera menenangkan Ayu. Sebenarnya banyak pertanyaan yang ingin dilempar dari Ghea, tapi ia urungkan kala melihat kondisi Ayu yang tidak baik-baik saja.

"Yu, calmdown, oke?" Penenang dari Tessa rupanya tak mempan bagi Ayu yang sudah kalut. Ia bahkan balik membentak Tessa.

"MANA BISA GUE TENANG, KALAU GUE DI PERES MULU SAMA SI BRENGSEK ITU, TESSA!!"

Semuanya senyap. Tapi tak lama dari itu, Ayu bangkit dan berlalu cepat setelah mengatakan, "ini semua karena, Ayra!"

Melihat itu, Tessa dan Ghea pun ikut bangkit mengejar Ayu. Tapi, semua ini masih sangat mengganjal bagi Ghea, hingga ketika mereka tahu Ayra ada di toilet, dan Tessa terus mengejar Ayu, Ghea justru berlari ke lain arah untuk mencari Yuda dan meminta pertolongan Yuda.

Hijrahku di bangku SMA (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang