21 - Lalu bagaimana?

733 158 30
                                    

Tentang cinta, Gadis muda ini belum terlalu memahami apa sebenarnya cinta itu. Ia hanya tau Mencintai Tuhan, Kedua orang tuanya dan juga keluarganya. Namun saat umurnya benar-benar sangat belia, Ia malah bertemu seseorang yang matang tentang Cinta. Ada banyak kekhawatiran melanda keduanya. Dipertemukan semesta, walau berakhir entah bagaimana.

Andin membuka tutup buku pelajarannya, Setelah berhasil melewati pertanyaan dari sang Ibu yang melihat dahinya terluka. Ia berjalan menuju cermin disudut kamarnya memperhatikan luka kecil namun ketika teringat malah terasa menyakitkan.

Andin sejenak berpikir, Jika dilain waktu Elsa masih mengganggunya apa yang harus ia lakukan? Bolehkah ia membalasnya? Andin rasa ia cukup kuat jika hanya harus menjambak serta menampar pipinya.

"Ndin, Ada temen kamu diluar" Andin menoleh ketika sang Ibu tiba-tiba muncul dari balik pintu kamarnya.

"Siapa Bu?"

Ibu Andin menggeleng "Laki-laki, Ibu ngga kenal"

Andin mengerutkan keningnya bingung, Siapa yang datang mencarinya malam-malam begini?

"Jangan lama-lama, Sebentar lagi Ayah pulang" Perintah Ibunya ketika Andin mulai berjalan keluar kamar.

Andin membuka pintu rumahnya perlahan, Lalu melihat sosok pemuda duduk dibangku terasnya.

"Ko tau rumah saya?" Andin bertanya dengan ketus.

"Gue..."

"Saya kan udah bilang......"

"Gue cuma mau mastiin lo gapapa Ndin"

"Saya baik-baik aja, Lebih baik Ka Randy pulang. Sebentar lagi Ayah saya pulang"

Randy, Pemuda itu nekat datang kerumah Andin .

"Sorry" ucap Randy dengan nada menyesal.

Andin diam tak menjawab, Raut mukanya sudah benar-benar menginginkan Randy untuk segera pergi dari rumahnya.

"Gue harap kabar yang gue denger dari Elsa itu bohong"

Andin masih diam, tau maksud yang Randy katakan.

Randy berjalan gontai menuju gerbang rumah Andin, Ia menyalakan mesin motornya dan bersiap untuk pergi.

"Kalaupun benar, itu juga bukan urusan Ka Randy" ucap Andin sebelum Randy meninggalkan rumahnya.

*****

Aldebaran si paling paham mengenai cinta menurut Andin. Namun kenyataannya nol besar, Pernah jatuh cinta sejatuh-jatuhnya kemudian merasa kecewa. Dan sekarang, Mulai jatuh cinta lagi dengan gadis belia yang Aldebaran sendiri belum mau tau akan dibawa kesana. Ia hanya akan terus berjalan kedepan.

Setelah menyeduh kopinya, Al kembali ke ruangan. Ikut mendengarkan percakapan teman-temannya mengenai suksesnya acara kemarin.

Irish mendekat "Kemarin Andin gimana?"

"Ya begitu"

"Ribut dia Al?" Timpal Rafa.

Al mengangguk, Tidak tau harus menjawab apa.

"Ribut kenapa dia Al?" Bondol ikut kepo.

"Rebutan cowo ngga sih hahaha" goda Irish sambil tertawa membuat Aldebaran meliriknya dengan tatapan tajam.

"Cewe SMA kalo ngga masalah cowo apaan lagi ya Rish" Rafa ikut menggoda Al.

"Eh jangan gitu dong kalian, Etapi emang bener Al masalah cowo? Makanya gue bilang juga apa! Buruan resmiin" Seru Bondol yang membuat Irish dan Rafa menahan tawanya.

Till We Meet AgainTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang