24-Hurt road.

804 169 54
                                    

Selain sibuk memikirkan tugas sekolah kini Andin sibuk dengan memikirkan hidupnya kedepan. Tak pernah terpikirkan sebelumnya jika ia akan mempunyai masalah percintaan serumit ini. Bagaimana bisa?

Andin mencintai Aldebaran dengan perasaan yang begitu menyenangkan, Bersamanya walau pemuda itu seperti kanebo kering, Walaupun pemuda itu penuh tanda tanya. Semuanya terasa menyenangkan. Lalu, Bagaimana ini akan berjalan?

Kemarin, Andin berencana bertanya pada Al tentang masa lalunya, Tapi ia urungkan. Selain karena moodnya berantakan karena ucapan sang Ayah  tapi juga ia merasa tak berhak atas masa lalu Aldebaran. Biar saja ia pendam sendiri, atau nanti jika ada waktu akan ia cari tau sendiri.

"Ndin lo mau tau gosip terbaru ngga?" Shilla berbisik ditengah pelajaran.

Andin mengangkat alisnya "Apa?"

"Ortunya si Elsa dipanggil, selain sama lo dia juga bikin onar sama temen kelasnya"

Andin membulatkan matanya tak percaya "Beneran?"

Shilla mengangguk mantap, "Mampus ngga sih?"

Andin tersenyum ragu, Ada rasa lega dihatinya namun juga rasa khawatir. Andin mengingat ucapan Elsa tentang Aldebaran. Bagaimana jika Elsa dihukum dan malah mencari tau tentang Al?

Tidak. Elsa tidak boleh menyentuh Aldebaran sedikitpun, Jika Elsa mulai ikut campur dengan urusannya Andin tidak akan tinggal diam. Ia tak mau jika Privacy nya tertanggu.

***
"HAH?" Irish membuka matanya lebar mendengar pengakuan Aldebaran.

"Gak usah lebay"

"Jangan sampai Andin tau!" Ucap Irish khawatir.

Aldebaran membuang nafas keras, Kenapa malah seperti perselingkuhan?padahal yang ia lakukan kemarin bersama Michelle adalah hal yang sia-sia.

"Menurut lo gimana?"

"Lo selalu tanya gue, Gimana sama lo?"

"Gue bingung Rish" Al menunduk, Kepalanya benar-benar ingin meledak memikirkan percintaannya yang penuh dengan drama.

"Jangan bilang lo akan berpikir untuk balik ke Michelle?" Irish menatap Aldebaran lekat.

Irish mengetahuinya, Bagaimana ia melihat langsung  keadaan Al ketika berpisah dengan Michelle lima tahun lalu. Sangat kacau, Aldebaran yang ceria berubah menjadi kaku sampai sekarang.

Bersama Michelle, Aldebaran terlihat sangat bahagia. Irish sempat berpikir bahwa Al dan Michelle akan langgeng sampai mereka menikah, Tapi ternyata tidak. Jauh.

Dan sejak Al memutuskan hubungannya dengan Michelle ia tak lagi menjalin hubungan dengan gadis yang lain, Sampai diumur yang matang seperti ini Al sepertinya tidak berniat untuk mencari gadis lain lagi. Entah belum move on atau hatinya yang mati rasa.

Dan gadis kecil itu datang dikehidupan Aldebaran, Si kaku itu tetap kaku tapi hatinya mulai terbuka. Memulai semuanya dari awal lagi secara kaku, Sampai ia lupa, Andin belum bisa mengenal cinta lebih dalam.

"Seharusnya ini gak terjadi Rish"

"Seharusnya gue ngga melanjutkan perasaan ini"

"Seharusnya Andin ngga masuk lebih dalam ke kehidupan gue"

"Dan gak seharusnya gue mencintai Andin sedalam ini"

"Berhenti menyesali semuanya Al, Ini udah terjadi. Lo sudah melibatkan Andin didalam kehidupan lo" Irish menepuk bahu Aldebaran pelan, Bahu sekuat baja yang ternyata penuh dengan beban.

"Apa gue harus bilang sekarang?"

Seperti mengerti maksud Al, Irish tersenyum kemudian mengangguk "Lo tau apa yang terbaik buat lo kan?"

Till We Meet AgainTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang