31- Say I'm Sorry

946 171 36
                                    

Hari hampir gelap ketika seorang gadis baru saja keluar dari kamarnya setelah seharian mengurung diri, Hari ini Irish mengambil cuti untuk mengistirahatkan pikiran dan raganya yang kurang sehat. Mungkin jika Adiknya tak memberi tau bahwa diruang tamu ada temannya ia tak akan keluar kamar sampai besok pagi.

Lagian siapa sih? Ia sudah memberi tau Bondol,Al,Rafa dan teman-temannya untuk tidak datang kerumahnya karena ia ingin istirahat seharian, Lalu siapa yang berani menganggu cutinya?

"Hai Irish!Apa kabar?"

Irish terdiam mendengar suara yang sudah lama tak ia dengar, Michelle datang kerumahnya.

"Michelle?"

Michelle menganggu lalu memeluk Irish sekilas, "Apa kabar?maaf menganggu cuti lo!"

Irish tersenyum "Santai aja" walau dalam hati kaget dan dongkol juga.

"Tadi gue ke Rs sengaja mau ketemu lo, Dan ternyata lo lagi cuti. Untungnya gue masih inget rumah lo"

Irish tertawa canggung, Untung kata Michelle?Justru dirinya merasa Buntung!

"Ohiya buat lo" Michelle memberikan sekeranjang buah pada Irish.

"Eh gak usah repot-repot Sel"

"Ngga repot ko Rish"

Irish tersenyum kemudian mengambil bingkisan tersebut "Bentar ya gue bikin minum dulu"

Tak butuh waktu lama Irish kembali dengan minuman dan beberapa cemilan.

"Tumben lo" Ucap Irish membuka obrolan.

"Cuma mau ngobrol, Sedikit nostalgia" Michelle tersenyum getir.

"Kalian masih langgeng ya?" Michelle bertanya.

"Siapa?"

"Lo dan Aldebaran, Pertemanan kalian masih awet sampe sekarang bahkan sampe bisa kerja bareng"

"Bosen sih" Jawab Irish sambil tertawa.

Michelle tersenyum singkat "Sebenarnya gue dan Aldebaran bertemu belum lama ini"

"Ohiyaa?Kapan?" Tanya Irish terkejut.

"Tiga atau empat hari yang lalu" Jawab Michelle.

Irish mengangguk sebagai jawaban.

"Aldebaran jadi beda sekarang"

"Beda gimana?"Tanya Irish pura-pura bingung.

"Apa lo sebagai teman dekatnya ngga bisa ngerasain?"Michelle menatap Irish obrolannya mulai serius "Dulu dia ngga kaku dan pendiam seperti ini"

"Ah! Sama lo aja kali?Sama gue sih biasa aja masih rese" Jawab Irish.

Michelle menggeleng "No!Bahkan ibunya bilang sendiri ke gue kalau anaknya berubah jadi sedingin es batu"

"Lo masih kontakan sama Ibunya Al?"

Michelle menggigit bibir bawahnya ragu "Gue iseng hubungin nomer Ibunya Al, Gue pikir sudah ngga aktif ternyata masih. Dan sejak saat itu kita jadi deket dan sering ngobrol. Beberapa kali juga sempet ketemu"

Irish mengangguk paham, Itu sebabnya ternyata Ibu Al selalu memaksa Al untuk kembali pada Michelle.

"Hmmm lo tau ngga Rish kalau Al punya pacar?"

"Tau" Jawab Irish singkat.

"Sudah gue duga"

"Maksudnya?" Tanya Irish.

"Dia masih sama ternyata,Selalu ngenalin pacarnya ke temen-temannya dulu yaaa seperti gue dulu lah dikenalin ke temen-temannya dulu baru ke keluarganya"

Till We Meet AgainTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang