Seteguh apapun mempertahankan masa lalu realitanya masa lalu hanyalah masa lalu. Michelle menatap Aldebaran lekat, Mencoba menghilangkan rasa malu dan harga dirinya sebagai perempuan. Rasa sesal dan cintanya bersatu menginginkan semuanya kembali seperti dahulu.
"Tolong beri aku waktu lagi" Mohon Michelle menggenggam lengan Al kuat.
Al menatap Michelle kosong, Membiarkan Michelle meluapkan semua perasaannya. Raganya sudah lelah akibat kegiatannya hari ini, Lalu sore ini Michelle datang dengan tangisannya menunggu didepan rumahnya. Entah apa yang dipikirkan gadis itu.
"Apa kamu ngga malu seperti ini?"
Michelle menatap Al dengan sendu, ia menggeleng "Kenapa? Aku cuma mau kamu tau aku masih mencintai kamu Al"
Bulu kuduk Al merinding mendengar ucapan Michelle, Bukan, Al bukan terharu ia hanya merasa berlebihan mendengar ucapan Michelle.
"Saya harus apa agar kamu berhenti?"
"Beri aku waktu lagi untuk bisa membuat kamu jatuh cinta kembali" Ucap Michelle lantang.
Al tertawa pelan "Terlambat Sel, Ngga akan bisa"
"Dimana masalahnya?Kamu bahkan masih sendiri sampai saat......"
"Itu dia, Kamu ngga tau masalahnya kalau saya sudah punya kekasih" Sela Al pada ucapan Michelle.
Michelle kembali menatap Al lekat, mencoba mencari kebohongan pada bola mata Al yang menjadi favoritnya itu. Ia menggeleng kemudian mengusap air matanya kasar.
"Kamu pikir aku percaya?"
"Mau kamu percaya atau tidak itu juga bukan masalah buat saya"
"Mending kamu pulang Sel, Saya mau istirahat"
Al berjalan cepat menuju pintu rumahnya, Meninggalkan Michelle yang diam terpatung dipekarangan rumahnya.
"Boleh aku bertemu dia?" Tanya Michelle.
Al menoleh "Boleh, nanti saya kabarin".
*****
Sepulang sekolah tadi Andin langsung merebahkan diri diatas kasur, Hari ini tidak ada latihan upacara membuatnya pulang tepat waktu dan dapat bersantai dirumah lebih lama. Ia membuka matanya perlahan, Tertidur sebentar tapi terasa nikmat.
Sudah pukul enam sore, Ia berjalan meraih ponselnya yang sedang dicharger ada pesan dari Aldebaran membuat senyumnya merekah, Ia selalu suka pemberitahuan dari Aldebaran.
"Selesai belajar nanti hubungi saya"
Andin mengerutkan keningnya, Kabar macam apa ini? Apa terjadi masalah? Andin mengingat sebentar bahwa hari ini ada kegiatan besar diRS tempat Al bekerja, Apa berhubungan dengan itu maka mood Al tidak baik? Entahlah kita lihat saja apa yang manusia kaku itu bicarakan.
**
Dua jam kemudian.....
Andin belum menyelesaikan tugasnya namun rasanya sudah merindukan suara Aldebaran, Haruskah ia hubungi sekarang?haruskah?bolehkah?tentu saja!"Hai!" Sapa Andin seperti biasa.
"Hmm"
"Bagaimana hari ini?"
"Baik, kamu?"
"Eumm cukup baik, Tapi banyak tugas kamu bisa bantu?"
"Bisa"
"Kamu jago matematika?"
"Saya bantu doa"
KAMU SEDANG MEMBACA
Till We Meet Again
RomanceBerkisah tentang gadis bernama Andini Zahrantiara yang bahkan belum genap berusia tujuh belas tahun mencintai pemuda dewasa. Perasaan kagum itu perlahan mulai berganti menjadi rasa cinta. Sepuluh tahun. Jarak perbedaan umur mereka, mungkin bagi seba...