16 - Persimpangan.

696 155 16
                                    

Rasa sedih, Takut, Terharu lalu Bahagia Andin alami dalam waktu yang berdekatan. Bagaimana bisa Aldebaran membuatnya seperti diatas awan lalu kembali dijatuhkan. Andin melihatnya, panggilan telefon itu. Namanya terpampang jelas, Jadi siapakah dia?

Andin berpikir sejenak haruskah ia mencari tau?atau ia harus meminta penjelasan? Ah untuk apa? Memangnya ia siapa? Tapi bagaimana bisa ia tidur nyenyak malam ini jika pikiran itu terus menghantuinya.

Ia hanya penasaran, itu saja.

Seperti diberi petunjuk, Tiba-tiba nama Irish terpampang jelas ketika Andin membuka aplikasi Lovagramnya, haruskah ia bertanya pada Ka irish?

*****
Andin berjalan lunglai menuju kelasnya, tidak ada semangat hari ini. Padahal kemarin rasa bahagianya benar-benar tidak bisa terbendung. Tiba-tiba langkahnya terhenti ketika melihat gadis bernama Elsa ada didepan kelasnya, Kembali menatapnya dengan kebencian.

"Lagi?" Tanya Andin pada dirinya sendiri, ia terus melangkah mencoba pura-pura tak peduli atas kehadiran gadis itu.

"Lo ngerti bahasa manusia kan?" Elsa bersuara ketika Andin mulai mendekat.

"Apa?"

"Jangan kira gue gak liat ya!" Suara Elsa mengecil namun terdengar menyeramkan.

"Apa lagi?" Tanya Andin tenang.

"Lo sama Randy ketemuan kan diUks, mata gue banyak"

Andin menatap Elsa kesal, "Saya cuma balikin jaket, udah itu aja"

"Gak usah cari perhatian deh lo!"

"Lo tuh apa sih?" Andin berseru, benar-benar tak mengerti dengan ucapan-ucapan Elsa.

"Lo! Jangan berani-berani deketin Randy!"

"Saya ngga ada hubungan sama dia, suruh dia jauhin saya! Bilang sama dia berhenti hubungin saya!" Andin bersuara lantang disaksikan teman sekelasnya yang menatapnya serius.

"Ehhh udah udah" Yuda, Ketua kelas Andin menarik Elsa keluar.

"Brengsek! Dasar pelacur lo!" Elsa berusaha meraih Andin namun dihadang Yuda dan beberapa teman sekelasnya.

Nafas Andin tercekat, ini masih pagi bisa-bisanya ia sudah mendengar ucapan-ucapan seperti itu.

Elsa pergi entah kemana setelah dihadang teman-temannya. Andin berjalan menuju kursinya dan lalu menelungkupkan wajahnya diatas meja. Ingin sekali ia menangis saat ini juga. Hatinya kembali tergores oleh ucapan gadis itu.

Tak lama Shilla datang dengan tatapan polosnya, "Kenapa?"

"Lagi"jawab Andin singkat.

"Elsa?" Tanya Shilla lagi seperti mengerti ucapan Andin.

Andin mengangguk sebagai jawaban. Hidupnya jadi penuh dengan drama, Bagaimana bisa ia yang tak punya hubungan apapun dengan Randy malah dicap sebagai perebut kekasih orang dan bahkan.... Pelacur?  Keterlaluan! Andin tak bisa diam lagi.

****

Irish masuk keruangan dengan senyuman yang tertahan, ia mendekat kearah Aldebaran membisikan sesuatu.

"Di acc?" Tanya Aldebaran setelah mendengar ucapan Irish.

Irish mengangguk dan kembali duduk dikursinya.

"Gue tinggal hubungi pihak sekolah, semoga sama-sama diacc"

Aldebaran tersenyum singkat, entah untuk apa. Padahal hanya Penyuluhan Kesehatan ke Sekolah-sekolah tapi kenapa rasanya seexcited ini? Terlalu berlebihan padahal sudah seringkali ia melakukan kegiatan seperti ini.

"Ohiya Al semalam....." Irish menggantungkan kalimatnya, berpikir apakah harus ia beritahu Al atau tidak.

"Kenapa?" Tanya Al.

"Ngga jadi deh" ucap Irish akhirnya.

"Kenapa?" Tanya Al lagi, suaranya terdengar lebih serius.

"Semalam tidur jam berapa?" Tanya Irish sambil tertawa, mencoba mengalihkan pembicaraan.

"Gak jelas lo Rish"

Irish terdiam, sebaiknya pertanyaan-pertanyaan semalam ia simpan dulu. Bukan kapasitasnya untuk berusaha masuk kedalam permasalahan sahabatnya.

****
Kembali lagi pada Andin dengan segala kecemasannya, Ia merutuki dirinya sendiri kenapa ia bisa menjadi manusia yang lemah, Yang jika ada masalah akan ia pendam sendiri lalu ia pikirkan sendiri.

"Gue minta maaf, gue sama Elsa ngga ada hubungan apa-apa lagi"

Andin membaca pesan dari Randy yang nomernya sudah Ia hapus. Lagi? Jadi mereka pernah punya hubungan?

"Lo dimana?"

Tak lama beberapa panggilan masuk dari Randy Andin abaikan.

"Gue mau bicara, angkat"

Randy kembali menghubunginya.

"Ndin sorry, gue baru tau hari ini. Lo diapain aja sama dia?"

"Ngga penting, berhenti hubungi saya"

"Gue bakal bilang ke Elsa untuk berhenti gangguin lo, tapi kita jangan kaya gini"

Andin tersenyum miring, betapa bodohnya pemuda ini.

"Ok Ndin?"

"Ka Randy yang harus berhenti gangguin saya, pasti Elsa juga berhenti ganggu saya"

"Ngga gitu Ndin, jangan bikin hubungan kita menjauh cuma gara-gara Elsa"

Cuma?

Andin mematikan sambungan telefonya, dengan cepat memblokir kontak Randy. Terlalu berlebihan mendengar ucapan-ucapan Randy, ia mual.

Tuhan, bisakah hidupnya kembali saat ia bertemu Aldebaran? Begitu bahagia tanpa ada masalah serumit ini.

***********
Kalian masih nonton ikatancinta ngga sih🥲
Semoga Al dan Andin dicertia ini ngga bikin boring yang baca yaaa.
Aku butuh saran-saran kira2 ceritanya bakal dibikin gimana ya haha.

Hope u like it,
Maaf jika ngga ngefeel ya part ini🥺

With love,
Angin.

Till We Meet AgainTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang