22- Dear Michelle

745 153 41
                                    

Banyak masalah dihidupnya akhir-akhir ini, Apakah ini salah satu tanda bahwa dirinya sudah dewasa? Ya, Tujuh belas tahun. Tahun pertama dirinya beranjak dewasa namun masalah malah berdatangan.

Sudah malam, Waktunya overthingking.
Andin mematikan lampu kamarnya, lalu menarik selimutnya sampai kedada. Bersiap dengan ponselnya, Menyelesaikan masalah atau mencari masalah? Entahlah Andin hanya ingin mencari tau.

Hal yang pertama ia lakukan adalah membuka Lovagram milik Aldebaran, Mencari-cari nama gadis yang beberapa kali ia lihat diponsel Aldebaran. Mata dan tangannya seakan bekerja sama, Nihil. Aldebaran dan gadis itu tidak saling mengikuti. Andai saja Andin tau nama panjang gadis itu pasti akan mudah mencarinya. Jadi siapa lagi?

Irish.
Andin menyelam pada akun Lovagram milik Irish, Ia tau ini tak sopan. Tapi ia hanya ingin tau, itu saja.

Jika akun Aldebaran terlalu sepi, Maka akun Irish terlalu ramai untuk diselami.

Satu jam kemudian.....

Mata Andin sudah kelelahan terus menyelam jauh pada akun Irish, lalu tanpa sengaja tanganya menyentuh sebuah foto dengan beberapa komentar.
Ada nama yang tak asing disana.

"Beautifull Irish" tulis akun tersebut.

Andin menelan ludahnya kuat-kuat, apa ini?

Akunnya tak terkunci memudahkan Andin untuk menyelam lebih jauh pada foto-foto diakunnya itu. Cantik sekali. Benar-benar Cantik.

Terlalu jauh hingga lima tahun yang lalu, Foto itu masih tersimpan rapi difeed Lovagramnnya. Benar, Ada Aldebaran disana dengan senyuman yang tak pernah ia tunjukan pada Andin. Aldebaran merangkul gadis itu seakan memberitau dunia, Bahwa gadis itu miliknya.

****

"Kamu masih menghindar"

"Lalu saya harus apa?" Al mengurut keningnya perlahan, Kepalanya sangat pusing sekarang.

"Aku ngga ada maksud lain, Aku mau kita seperti dulu.... Emm maksud aku kita berteman lagi seperti dulu" Jelas seorang gadis diujung telefonnya.

"Iya, Berteman lagi kan ngga harus telepon setiap hari, Michelle" jelas Aldebaran.

"Maaf........ kamu lihat foto yang aku kirim kan? Itu lima tahun lalu saat......"

"Sel, Please?" Sela Aldebaran sebelum Michelle menyelesaikan ucapannya.

"Ahiya maaf lagi, Aku cuma pengen kamu inget kalau kita pernah sedekat itu"

"Saya ngga akan pernah lupa"

"Aku juga, Ngga ada moment yang aku lupakan saat kita bersama"

Aldebaran membuang nafasnya berat, Mulai bingung tentang perasannya.

"Al, Kita cuma salah paham"

"Tentang?"

"Tentang kita, Kamu pergi disaat aku belum jelasin apa-apa ke kamu"

Aldebaran terdiam.

"Aku tau ini sudah lama, Tapi sepertinya aku harus jelasin yang sebenarnya ke kamu"

"Untuk?" Tanya Al.

Michelle terdiam "Untuk kita juga, Aku ngga mau selamanya kita musuh-musuhan seperti ini Al. Kalau seandainya kita memang ngga bisa bersama lagi, Aku mau kamu tau bahwa saat bersama kamu aku ngga lagi main-main"

"Beri aku waktu untuk jelasin semuanya, Semuanya Al" Lanjut Michelle.

"Iya"

"Aku ngga mau dianggap seburuk itu sama kamu dan juga teman-temanmu"

Aldebaran menutup matanya perlahan, Entah apa yang ia rasakan saat ini.

Till We Meet AgainTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang