37- Andini Zahrantiara

768 102 13
                                    

Dear Aldebaran,
Aku melihatmu beberapa waktu lalu disekolah.
Aku ini sangat peka, Bahkan ketika mobilmu terparkir rapih didepan gerbang sekolah aku sudah tau.

Maaf jika tawaku melukai hatimu, Tak ada yang lucu dengan percakapanku dengan Randy saat itu. Kami hanya tak sengaja bertemu dan membicarakan tentang detik-detik kelulusannya. Namun demi tak ingin melihatmu lagi aku mengeraskan suaraku agar kamu bisa tau bahwa aku sedang baik-baik saja.

Tapi nyatanya tidak Aldebaran.
Setiap malam masih aku habiskan untuk menangisi dan meratapi hubungan kita yang begitu rumit ini.

Maaf jika aku tiba-tiba menghilang, Aku memblockir semua akses yang berhubungan denganmu, Termasuk teman-temanmu. Semua aku lakukan agar aku bisa segera melupakan.

Kamu pernah sedingin es, lalu aku hanya mampu mencairkannya sesaat.

Aldebaran, Seperti yang kamu tau, Kamu adalah cinta pertamaku. Dikemudian hari aku tidak akan menyesal pernah mencintaimu sedalam ini. Maaf jika terdengar berlebihan, Tapi aku masih berharap ada keajaiban kita di kehidupan selanjutnya.

Aldebaran, Silahkan lanjutkan hubunganmu dengan masa lalumu yang sepertinya belum sepenuhnya kamu selesaikan.

Sekali lagi, Ayo kita bertemu lagi dengan umur yang sama dikehidupan selanjutnya.

Terimakasih untuk yang indah-indah Aldebaran.

Till We Meet AgainTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang