30- Ayo maju kedepan.

814 170 71
                                    

Andin yang ceria kini berubah menjadi Gadis penakut, Disetiap langkahnya ia akan terus menunduk menghindari tatapan tak suka akan kehadirannya. Banyak yang tak percaya dengan rumor tersebut namun banyak juga yang yakin itu semua adalah benar karena sikap Andin yang berubah menjadi pendiam sejak rumor tersebut merebak dikalangan murid.

"Lo ngga mau klarifikasi gitu?" Shilla jengah melihat tatapan semua orang pada Andin.

"Haha kaya artis aja gue" Jawab Andin bercanda.

"Gue serius Ndin, Gimana kalo kabar ini kedengeran sampe ke guru?"

"Hmmm mungkin gue bakal jujur?"

Shilla menatap Andin bingung "Jujur apaan?"

"Ya jujur.... Kalau pemuda yang ada difoto itu adalah pacar gue"

"Ya oke.... Tapi tentang lo jual diri? Itu kan menyangkut harga diri lo?"

Andin mengangguk paham, "Yang penting orang terdekat gue tau yang sebenarnya"

Shilla membuang nafas keras "Kenapa lo ngga nyamperin Elsa?"

"Nanti dia kesenengan, Biarin aja kalo gue ngga ladenin dia, rumor sialan ini juga bakal ilang"

"Aldebaran tau?" Tanya Shilla.

Andin menggeleng "Jangan sampai dia tau"

Jika Al tau maka semuanya akan lebih runyam bukan? Bagaimana jika Al memutuskan hubungannya dan kembali pada masa lalunya? Jangan! Andin belum mau itu terjadi.

Sepuluh tahun.

Mungkin jika Andin sudah kuliah maka semuanya mungkin sedikit lebih sederhana, Tapi nyatanya? Dimasa pertengahan sekolahnya ia jatuh cinta pada pemuda dengan umur yang sangat matang. Menimbulkan pemikiran bagi sebagian orang yang tak tau dan tak mengerti. Semuanya jadi tidak sederhana.

Andin menyalakan ponselnya, Membaca pesan milik Aldebaran yang belum ia balas. Sengaja, Agar dicari. Tapi ujung-ujungnya Andin juga yang harus menghubunginya kembali.

"Besok hari Sabtu" tulis Andin dikolom pesan.

Sekitar sepuluh menit kemudian Aldebaran membalasnya.

"Ya, lalu?"

Andin merengut, Aldebaran bisa membalas pesannya tapi mengapa tak menghubunginya duluan?

"Kenapa ngga hubungi aku?"

"Saya baru mau, tapi kamu sudah" Jawab Al membuat Andin membuang nafasnya.

"Kamu masih sibuk?"

"Besok bisa bertemu?"

Andin tersenyum melihat balasan Aldebaran, Ini dia yang ditunggu-tunggu.

"Tidak ada alasan untuk bilang tidak"

****
Tolong dipercepat karena rasa rindu Andin sudah memuncak, Tak sabar melihat senyum singkat milik Aldebaran. Sudah berapa lama ia tak menatap wajah tampan kekasihnya itu?Rasanya sudah lama sekali.

Andin menunggu didepan komplek rumahnya, Tidak mengizinkan Aldebaran untuk berada disekitar rumahnya dulu. Andin masih takut akan cctv. Sempat ada perdebatan kecil sebelum akhirnya Al sepakat untuk menjemput Andin didepan komplek rumahnya. Al hanya ingin meminta izin dulu kepada orang tua Andin tapi gadis itu menolak halus beralasan Ibunya sedang tidak ada dirumah.

"Hai!Long time no see" Andin tersenyum ceria sambil membuka pintu mobil milik Aldebaran.

"Ya"

"Kerjaanmu sudah beres?"

Till We Meet AgainTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang