Rio mulai mengganti baju nya dengan seragam kedai dan memakai apron nya, ia telah siap bertugas, saat Jenno dan Seulgi memulai obrolan nya.
"Siapa wanita tadi Jenno-yaa?" Tanya si beruang.
"Aku tidak tahu pasti, tapi seperti nya dia pegawai di kantor SHK Magazine" sahut Jenno, Rio mengerutkan kening nya.
"Siapa?" Bengong nya tak mengerti.
"Itu pegawai tabloid ternama SHK Magazine, di depan tadi membeli kopi disini" Jawab Seulgi, Rio hanya menggedikan kedua bahu nya cuek.
"Aku tidak tahu" jawab Rio yang memulai pekerjaan nya bersama Jaehyun, sementara Jenno dan Seulgi bersiap ke kampus.
"Payah" ejek Seulgi di belakang Rio, takut yang di ejek marah, jadi ia hanya berani melakukan nya di belakang, Jaehyun terkekeh dengan omelan Seulgi.
Dan Rio pun memulai aktivitas nya sebagai barista sekaligus pelayan cafe dari mulai jam dua siang sampai jam delapan malam, dan dua jam lain nya ia gunakan untuk menutup dan membersihkan kedai bersama Jaehyun, jam sepuluh malam dia baru pulang, setelah mengunci pintu caffe ia pun membonceng motor sang sahabat, dan setiba di rumah, Rio sudah di sambut sang eomma.
"Rio pulang" seru nya, sang ibu pun segera berdiri dari tempat nya menonton tv.
"Sudah makan sayang?" Tanya Tiffany.
"Belum eomma, dimana Rose?" Rio balik bertanya pada sang ibu.
"Dia masih belajar di kamar nya" jawab sang ibu, Rio pun berjalan menuju ke kamar dongsaeng nya itu.
Ceklek
Rio membuka pintu kamar sang dongsaeng, Rose terjengkit kaget, spontan menatap oppa nya di ambang pintu.
"Ini untuk mu" Rio menyerahkan sepotong cake lemon yang ia bawa dari cafe pada Rose yang langsung melompat girang.
"Gumawo oppa-yaa" ucap nya.
"Hm" balas Rio, ia lalu ke kamar nya, mengambil baju ganti sebelum ia mandi, sedangkan Tiffany menyiapkan makan malam untuk sang putra.
Rio tengah makan di temani Rose yang menyantap cake nya, sedangkan Tiffany ikut menemani tapi fokus nya menatap ke arah tv dimana menayangkan berita tentang Song Joong ki yang masuk ke jajaran lima aktor Korea dengan bayaran tertinggi, Rio ikut menoleh penasaran mendengar suara narator berita.
"Oh, itu Song Joong Ki" gumam Rio setelah selesai makan malam.
"Oppa mengenal nya?" Tanya Rose konyol
"Tidak"
"Lalu kenapa oppa berkata seolah-olah baru saja bertemu dia dan menyadari nya setelah di rumah?" Protes Rose
"Banyak orang membicarakan dia karena ketampanan dan kekayaan nya, jadi aku hanya penasaran saja seperti apa orang itu" jawab Rio yang kemudian berdiri hendak mencuci bekas makan nya.
"Biar eomma saja Rio-ya"
"Tidak, eomma istirahat saja ne" tolak Rio yang tak ingin membuat sang ibu lelah, Rose dan Tiffany pun akhir nya memasuki kamar untuk beristirahat, begitu juga dengan Rio, karena besok, mereka harus kembali beraktivitas seperti biasa.
Malam minggu pun tiba, Rio libur untuk keesokan hari nya, jadi malam ini ia berkumpul bersama Jaehyun, Jenno, dan Seulgi di tempat biasa.
Jenno nampak tengah mengangkat telpon, sambil berdiri dan sedikit menjauh dari sahabat-sahabat nya.
"Jisoo hyung mengundang kita ke pesta nya" beritahu Jenno pada yang lain.
"Dimana?" Tanya Seulgi
"Di Sanata Nigh Club" jawab Jenno.
"Ayo kita kesana" seru Rio tak sabar, ia lalu mengirim pesan pada Rose sang dongsaeng untuk di pamitkan pada sang ibu, setelah itu mereka menaiki mobil Jenno menuju ke tempat yang di maksud.
Suara hingar bingar musik terdengar memekakan telinga, tapi keempat pemuda itu seolah tak terganggu, mereka mencari keberadaan Jisoo sang pemilik acara.
"Itu dia" teriak Jaehyun memberi tahu kawan-kawan nya.
"Soo-yaa" teriak Rio, yang dipanggil pun menoleh.
"Hey, selamat datang di pesta ku, untuk merayakan wisuda ku hari ini, ayo minumlah sepuas kalian" sambut Jisoo, gerombolan pemuda itu pun terlihat menari sambil memegang minuman masing-masing dan asyik bercerita kesana kemari, berkenalan dengan gadis-gadis seusia mereka yang baru ditemui.
Di lantai VIP Sanata Night Club, nampak seorang wanita dewasa tengah menatap ke lantai di bawah nya, dimana Rio dan yang lain berada, wanita itu adalah Hye Kyo, mendatangi night club malam ini atas ide Woo Bin.
"Ayo bersulang" seru Woo Bin, Hye Kyo menatap nya datar, tapi mengulurkan gelas nya untuk bertos ria dengan teman-teman pesta nya itu, ia tak suka sebenar nya berada di tempat seramai ini, tapi saat sang oppa sudah bertitah, ia pun juga sungkan.
"Ayo kita melantai" ajak Woo Bin, Hye Kyo menggeleng.
"Ayolah, aku mengajak mu kemari karena agar kamu bisa bebas menjadi diri mu sendiri" ujar Woo Bin
"Aku pulang"
"Hye Kyo, ayolah ini masih sore dan besok kantor libur" putus asa Woo Bin, tapi sang wanita tak peduli, ia tetap berjalan menuruni anak tangga, tak mau menyerah pria dewasa itu pun mengejar nya.
"Aku menyesal menuruti kemauan oppa" ujar Hye Kyo mempercepat langkah nya dengan terburu-buru, sementara Rio baru saja mengisi kembali gelas nya dari bartender, dan hendak berjalan menyusul teman nya lagi, tapi tepat di depan tangga. . .
Bruk
Seseorang tanpa sengaja menabrak tubuh Rio dari samping, dan membuat minuman nya tumpah ke lantai, dan seseorang yang menabrak pun terdiam, ia terkejut dengan kejadian ini, begitu juga Woo Bin, ia mematung ditengah anak tangga.
"Sudah ku bilang bukan, jika sebaik nya kamu tetap tinggal" ujar Woo Bin hendak menarik lengan Hye Kyo, tapi wanita itu mengelak dengan kasar, Rio hanya diam menatap dua manusia dewasa yang seperti sepasang kekasih itu dengan santai.
"Jangan bertengkar di tempat umum, selain merugikan orang lain, itu akan membuat anda menjadi tontonan gratis" ujar nya sebelum pergi kembali ke tempat kawan-kawan nya.
"Hey, jaga bicara mu anak muda" tegur Woo Bin tak terima, Hye Kyo hanya mematung menatap kepergian Rio begitu saja yang mengacuhkan teguran Woo Bin.
#TBC
KAMU SEDANG MEMBACA
Grow Up, Please
Fanfictionkisah cinta pemuda pethakilan dengan seorang janda kaya raya. Mohon di makhlumi jika nanti ada kesalahan dalam penyebutan sebuah profesi, mohon di maafkan, karena saya masih banyak kurang ilmu, dan cerita ini tidak terfokus pada profesi tokoh utama...