Hari ke dua di Paris, Rio nampak bosan, karena di tinggal oleh Hye Kyo yang tengah melakukan fitting baju yang akan ia pakai untuk acara fashion week besok, menonton tv juga percuma karena isi nya berbahasa Perancis semua, dan Rio hanya paham dengan bahasa Inggris, ia pun keluar dan tak tahu harus kemana, perut nya lapar.
Da tempat lain, Hye Kyo nampak cemas, ia menghubungi pihak hotel guna memesankan makanan untuk Rio yang berada di kamar nya sendiri, tapi menurut sang petugas hotel, Rio tak di kamar nya, karena berkali-kali di ketuk tak kunjung juga pintu nya di buka, Hye Kyo bingung, mau menelpon Rio, ia tak punya nomor nya, tapi tak hilang akal, ia meminta nomor nya pada Krystal.
Kriinnggg. . .
Unknow is Calling
Rio mengabaikan nya karena merasa tak kenal dengan nomor yang menghubungi nya, pemuda itu duduk di sebuah restauran pinggir jalan memegang buku menu dan nampak kebingungan, seorang gadis terlihat tengah memperhatikan Rio, karena penasaran, gadis itu pun menghampiri nya.
"Hi" sapa nya, Rio mendongak sambil mengerutkan kening nya kaget.
"Hi" balas Rio
"Aku melihat mu seperti tengah kebingungan, mungkin ada yang bisa ku bantu?" Tawar gadis itu dengan bahasa inggris yang lancar.
"Oh yaa, aku butuh bantuan mu, sebelum nya, kenalkan, nama ku Rio" ia mengulurkan tangan kanan nya pada gadis itu.
"Aku Somi" jawab sang gadis menjabat tangan Rio.
"Aku tidak tahu harus memesan apa, di sini bahasa Perancis semua, bahkan aku tidak bisa membaca nya dan tak tahu arti nya" adu Rio, Somi tersenyum lucu dengan cerita Rio.
"Yang ini steak daging" tunjuk Somi, pada sebuah tulisan steak de beouf, Rio mengangguk paham sambil mendengar penjelasan Somi, ia pun memesan steak daging, dan memakan nya di temani sang gadis.
"Seperti nya kamu adalah warga asing?" Tebak Somi, Rio mengangguk.
"Korea" jawab nya
"Wow, ibu ku juga berasal dari Korea" kaget Somi girang
"Benar kah?"
"Yaa tapi aku sudah lebih dari lima tahun tidak berkunjung ke sana" sendu Somi.
"Aku rindu tteobokki" Somi lalu menyebutkan satu per satu jajanan Korea, Rio terkekeh.
"Aku suka hotteok"
"Yaa, aku juga, yang berisi madu atau pasta kacang merah" potong Somi antusias, mereka bercerita sambil menikmati minuman khas Perancis pastis, minuman beraroram adas manis ini sangat di gemari oleh penduduk lokal, itu yang Somi ucapkan, jadi Rio pun memesan nya untuk mereka berdua.
"Kamu ke Perancis untuk berlibur?" Tanya Somi.
"Iya" jawab Rio.
"Datang lah ke menara Eiffel di malam hari, kamu pasti akan betah dengan suasana nya" beritahu Somi.
Hye Kyo pun kalang kabut, ia kembali ke hotel lebih cepat, dan mencari keberadaan Rio di setiap sudut kamar, bagaimana dia tak panik, Rio pendatang yang buta dan tak bisa berbahasa Perancis, ia takut pemuda itu tersesat, bersama pengawal khusus, ia pun di bantu untuk melacak keberadaan Rio lewat ponsel nya, dan ia berada di restauran Aspic, Hye Kyo tahu di mana restauran itu berada, ia lalu menuju ke restauran itu dengan berjalan kaki, di ikuti oleh beberapa bodyguard nya, sampai ia menjadi pusat perhatian.
Deg
Hye Kyo mematung menatap Rio seolah tanpa dosa tengah tertawa dan berbincang asyik dengan seorang wanita muda.
Ia tak suka dengan itu, entah apa alasannya, sedikit lega, tapi juga ingin marah dengan kelakuan Rio.
"Sir" panggil seorang bodyguard yang menghampiri meja Rio, pemuda itu mendongak dan pria itu memberi kode untuk menoleh pada Hye Kyo yang memasang wajah lebih dingin dan angkuh dari biasa nya.
"Aku pamit ya, semua sudah aku bayar" pamit Rio pada Somi, gadis itu ikut menatap pada Hye Kyo.
"Ibu mu?" Tanya nya, Rio hanya tersenyum menggedikan kedua bahu nya, ia lalu berdiri dan menghampiri wanita dewasa yang mendatangi nya ke restauran itu, mereka keluar dan mobil jemputan sudah datang, pengawal membuka kan pintu mobil untuk Rio dan Hye Kyo, yang dalam perjalanan kembali ke hotel, hanya diam saja karena marah pada Rio.
Hye Kyo berjalan tergesa mendahului Rio memasuki kamar mereka, melempar tas tangan nya ke atas ranjang, Rio hanya bisa menatap nya.
"Apa susah nya menjawab panggilan telpon?" Tanya Hye Kyo datar.
"Sulit jika aku tak mengenali nomor nya" jawab Rio
"Bahkan jika panggilan itu sangat penting?"
"Aku tidak merasa menjadi orang penting, jadi aku mengabaikan nya" sungguh Rio sangat menyebalkan sekarang.
"Aku panik mencari mu, dan kamu menganggap itu tidak penting?" Hardik Hye Kyo
"Aku tidak menyuruh mu mencari ku"
"Jawaban yang sangat kekanakan"
"Yaa, aku memang masih kekanakan, yang tak bisa menahan lapar, aku keluar karena perut ku minta di isi, dan disini tidak ada apa-apa yang bisa ku makan" kesal Rio membalas sindiran Hye Kyo, kini giliran wanita itu yang terdiam, karena ia merasa bersalah meninggalkan Rio begitu saja tanpa meninggalkan makanan terlebih dahulu, padahal selama di Perancis, Rio adalah tanggung jawab nya, pemuda itu kemudian merebahkan tubuh nya diatas kursi tempat ia tidur selama di Paris, membelakangi wanita dewasa itu.
Kruukkk. . .
Perutnya kembali berbunyi karena ia tak makan nasi tadi.
"Kamu masih lapar?" Tanya Hye Kyo
"Tidak" ketus Rio, gengsi untuk menjawab iya, wanita itu mengulum senyum dibalik punggung Rio, merasa lucu dengan tingkah pemuda itu.
#TBC
KAMU SEDANG MEMBACA
Grow Up, Please
Fiksi Penggemarkisah cinta pemuda pethakilan dengan seorang janda kaya raya. Mohon di makhlumi jika nanti ada kesalahan dalam penyebutan sebuah profesi, mohon di maafkan, karena saya masih banyak kurang ilmu, dan cerita ini tidak terfokus pada profesi tokoh utama...