Tak ada pilihan lain, Rio akhir nya mencari Krystal di kampus, dan menemukan gadis itu tengah membaca buku di sudut kantin bersama Luna.
"Noona" Krystal mendongak menatap Rio yang berdiri sambil menggendong ransel nya.
"Apa tawaran aunty mu masih berlaku?" Tanya Rio.
"Aku bersedia menemani nya ke Paris" lanjut Rio, Krystal menganga tak percaya, ia tak yakin dengan ucapan Rio barusan
"Kamu yakin?" Rio mengangguk mantap.
"Kamu ada jadwal kuliah jam berapa?" Tanya Krystal lagi
"Aku free hari ini"
"Di kedai?"
"Jadwal ku pagi tadi"
"Baiklah, ayo ikut aku" Krystal menyeret tangan Rio menuju ke parkiran mobil, pemuda itu pun pasrah.
Dan mereka tiba di kantor SHK Magazine, Rio nampak celingukan saat Krystal membawa nya kelantai atas dimana ruangan sang aunty berada.
"Aunty!" Seru Krystal memanggil Hye Kyo yang baru keluar dari ruang rapat, wanita dewasa itu menoleh, dalam hati ia bertanya kenapa Krystal datang bersama Rio?
"Ada yang ingin aku bicarakan dengan aunty" ucap Krystal.
"Ayo, ke ruangan ku sekarang" ajak Hye Kyo, Woo Bin menatap penasaran dan curiga pada ketiga orang itu, ingin ikut bergabung tapi ia masih malu dengan kejadian waktu itu, ia pun mengurungkan niat nya.
"Duduklah" Hye Kyo meminta Krystal dan Rio untuk duduk di sofa hitam yang nampak begitu mewah.
"Aunty ini adalah pemilik majalah SHK" beritahu Krystal berbisik pada Rio, pemuda itu pun terkejut dengan menaikan sebelah alis nya.
"Wendy-aah, tolong ambilkan minum untuk tamu-tamu ku" perintah nya pada sang asisten.
"Ne sajangnim" patuh Wendy
"Ada perlu apa Krys?" Tanya Hye Kyo sambil duduk tepat dihadapan para tamu nya, Rio melirik wanita dewasa itu, ia menelan ludah dengan susah payah, keringat dingin mulai membasahi tengkuk nya, karena ia tak menyangka jika ternyata wanita yang menjadi musuh nya itu adalah pemilik SHK Magazine, bukan pegawai nya, dan melihat saat ia sedang di ruangan nya seperti ini, membuat Rio jadi merasa terintimidasi.
"Rio, katakan" Krystal menyenggol lengan pemuda yang duduk di samping kanan nya itu.
"Saya bersedia" ujar Rio pada Hye Kyo.
"Untuk?" Tanya Hye Kyo pura-pura tak paham, sengaja ingin membuat Rio kesal seperti nya, pria muda itu gelagapan bingung untuk menjawab nya, ia menoleh pada Krystal dengan wajah bingung dan panik, meminta bantuan, tapi Jung muda itu malah diam menatap Rio menahan tawa.
"Eeengg. . ." Rio nampak berpikir untuk mencari kata-kata yang tepat
"Untuk menjadi seperti yang Krystal noona katakan tempo hari" akhir nya Rio menemukan jawaban yang tepat.
"Oh, aku sudah menemukan pria yang cocok" balas Hye Kyo, lemas sudah tubuh Rio, ia menerima tawaran Hye Kyo untuk membantu sang eomma tapi ternyata ia terlambat, Krystal melirik gemas pada Rio yang menyandarkan punggung nya pada sandaran sofa, tanpa menunggu di persilakan ia pun segera meneguk segelas air yang disuguhkan Wendy tadi sampai habis, dalam hati Hye Kyo tentu ingin tersenyum melihat reaksi Rio, tapi ia mampu menahan nya.
"Baiklah, saya mengerti" ujar Rio, ia lalu mengangguk pada Krystal mengajak pulang, mereka pun berdiri, dan berpamitan, tapi saat Rio membuka kan pintu keluar untuk Krystal, Hye Kyo pun berujar.
"Aku masih belum mencapai kata sepakat dengan pengganti mu, jadi aku bisa membatalkan nya, besok datanglah ke rumah, biar Krystal yang mengantar mu" Rio langsung menoleh pada Hye Kyo.
"Ne sajangnim" balas nya membungkuk hormat sebelum keluar.
"Yess" seru Rio yang masih bisa Hye Kyo dengar karena pintu belum tertutup sempurna, wanita dewasa itu mengulum senyum tipis.
"Kenapa akhir nya kamu berubah pikiran?" Tanya Krystal dalam perjalanan keluar dari kantor SHK.
"Demi eomma" jawab Rio yang kemudian menceritakan kejadian yang menimpa Tiffany sang ibu, dan Krystal menatap kagum pada Rio yang rela berkorban demi sang ibu.
"Besok hari sabtu, aku kerja sore, jadi noona akan mengantarku jam berapa?" Tanya Rio
"Pagi, aku jemput ke rumah mu, beri alamat nya jangan lupa" jawab Krystal, Rio pun mengangguk.
Dan pagi pun tiba, Krystal menjemput Rio ke rumah nya.
"Eomma, Rio pergi dulu" pamit sang putra
"Ne, hati-hati di jalan sayang" jawab sang ibu sedikit berteriak, Rio pun menghampiri mobil Krystal dan duduk di bangku depan.
"Menurut mu, kenapa kita harus ke rumah nya?" Tanya Rio pada Krystal.
"Aku juga tak tahu Rio, aunty tidak mengatakan apa-apa pada ku" jawab Krystal, mereka pun tiba di rumah aunty nya Krystal itu.
"Ayo turun" ajak Krystal
"Wow" gumam Rio takjub melihat rumah mewah yang sangat besar, dan bisa dibilang baru kali ini ia melihat nya, bahkan rumah keluarga Jung saja kalah besar.
"Noona, tunggu aku ingin bertanya dulu pada mu" Rio menahan tangan Krystal yang hendak melangkah memasuki rumah Hye Kyo.
"Apa?" Tanya Krystal menoleh pada Rio.
"Bagaimana kalau suami nya ada di rumah?" Tanya Rio ketakutan.
"Kamu ke rumah ini bukan untuk mencuri kan?" Krystal malah balik bertanya, dan Rio pun menggeleng cepat.
"Lalu kenapa kamu takut? Dia tidak ada di rumah, kita aman" jawab Krystal.
"Kalau dia tiba-tiba pulang?" Krystal terbahak mendengar pertanyaan konyol Rio.
"Sudah ayo masuk saja, biar aunty yang pikirkan jawaban nya kalau uncle tiba-tiba datang" Krystal lalu melangkah memasuki rumah Hye Kyo, Rio pun menyusul nya di belakang.
#TBC
KAMU SEDANG MEMBACA
Grow Up, Please
Fanfictionkisah cinta pemuda pethakilan dengan seorang janda kaya raya. Mohon di makhlumi jika nanti ada kesalahan dalam penyebutan sebuah profesi, mohon di maafkan, karena saya masih banyak kurang ilmu, dan cerita ini tidak terfokus pada profesi tokoh utama...