24. Sisi Lain Rio

2.1K 302 33
                                    

Rio menghabiskan malam nya di rumah wanita dewasa yang baru saja resmi menjadi kekasih nya, menonton film di netflix berdua, sambil berbincang serius, Hye Kyo meminta asisten rumah nya untuk mengambilkan bantal dan selimut, ia dan Rio duduk, di sofa berdampingan, dengan satu selimut yang membungkus kaki mereka.

"Kamu tidak malu, dengan jarak usia kita yang terlalu jauh?" Tanya Hye Kyo, ia tak fokus pada film yang di tonton nya, dan malah sibuk menatap wajah samping Rio.

"Kita tidak sedang telanjang, untuk apa malu?"

"Rio aku serius"

"Siapa bilang aku bercanda?" Rio menatap intens kedua mata Hye Kyo, memang dia serius dengan ucapan nya.

"Oh, Lord" batin Hye Kyo yang akhir nya mengakui dalam hati, jika ia memang jatuh cinta pada Rio, tapi masih enggan mengaku.

"Aku lebih pantas jadi ibu mu"

"Tidak, siapa bilang begitu? Madam masih cantik, tak kalah cantik dengan yang lain" jujur Rio, dalam hati Hye Kyo tentu malu dan salah tingkah, gemas ia rasa nya ingin menggigit Rio saat itu juga, pemuda itu kembali fokus menonton film dilayar kaca, dan Hye Kyo pun juga ikut fokus tapi entah pikiran nya kemana.

Pagi nya, sang asisten rumah yang akan membersihkan ruang tamu pun segan untuk melewati ruang tv, karena melihat sang majikan tertidur di sofa dengan Rio yang nampak pulas, kepala nya bersandar di bahu kanan Rio, takut mengganggu sang nyonya, ia pun memilih untuk membersihkan tempat yang lain lebih dulu.

Hye Kyo terjengkit kaget, ia langsung terjaga begitu menyadari jika ia semalam bersama Rio, dan benar, ia menatap pemuda di samping nya itu masih pulas tidur dengan posisi duduk bersandar, Hye Kyo pun kemudian beranjak dari sofa, sambil mengikat rambut nya, ia melangkah ke dapur mencari sang asisten.

"Selamat pagi nyonya" sapa sang asisten membungkuk hormat, Hye Kyo tak menyahut.

"Buatkan sarapan, dan untuk Rio juga" interuksi Hye Kyo

"Baik nyonya" Hye Kyo pun ke kamar nya untuk mandi dan bersiap untuk ke kantor, dan saat ia sudah bersiap, Rio masih belum bangun rupa nya, ia pun menghampiri pemuda itu, berdiri di belakang sofa, sambil menatap wajah pria muda itu, tangan kanan Hye Kyo pun terulur untuk membelai wajah Rio, dan memainkan rambut nya, pria yang sekarang menyandang status sebagai kekasih nya itu pun merasa terusik, ia pun terbangun.

"Bersihkan diri mu di kamar tamu, pagi ini kamu bekerja atau ke kampus?" Tanya Hye Kyo datar.

"Kampus" singkat Rio, ia meregangkan otot nya, Hye Kyo pun kemudian mengantar Rio ke kamar tamu, untuk mandi.

"Aku tunggu di meja makan" ujar Hye Kyo sebelum meninggalkan Rio.

Selesai mandi, Rio pun menyusul sang kekasih ke ruang makan, ia mengerutkan kening nya melihat segelas orange jus di hadapan nya.

"Kenapa?" Tanya Hye Kyo

"Eomma selalu memberiku susu coklat saat sarapan" jawab Rio.

"Ganti dengan susu coklat hangat" perintah Hye Kyo pada asisten nya yang masih berdiri di sisi meja makan.

"Baik nyonya" wanita paruh baya itu mengambil gelas berisi orange jus tadi dan mengganti nya dengan segelas susu coklat hangat, Hye Kyo nampak memperhatikan Rio yang mulai mengolesi roti panggang nya dengan selai kacang dan blueberry, lalu menggigit nya.

"Susu coklat, selai kacang dan blueberry, sosis, benar-benar masih kekanakan" batin Hye Kyo melihat makanan yang Rio pilih biasanya adalah kesukaan anak-anak.

Hye Kyo pun mengantar Rio pulang, mereka duduk di bangku belakang berdua, karena supir pribadi Hye Kyo yang mengemudikan mobil nya, wanita itu menatap pria di samping kiri nya, yang fokus memainkan ponsel nya.

Hye Kyo pun mengantar Rio pulang, mereka duduk di bangku belakang berdua, karena supir pribadi Hye Kyo yang mengemudikan mobil nya, wanita itu menatap pria di samping kiri nya, yang fokus memainkan ponsel nya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


"Kapan kamu wisuda?" Tanya Hye Kyo tiba-tiba, Rio pun menoleh pada sang kekasih.

"Aku ingin kamu menata masa depan mu, di mulai dari kuliah mu, selesaikan lah dengan segera" pinta Hye Kyo, meski terkesan datar, tapi ada kepedulian dibalik ucapan nya.

"Lalu pekerjaan ku?"

"Kamu lebih mementingkan pekerjaan mu dibanding masa depan mu?"

"Bukan begitu, tapi aku juga harus menyiapkan biaya untuk wisuda nanti"

"Aku tak mau memiliki pasangan yang belum jelas tujuan ke depan nya nanti seperti apa? Kamu laki-laki yang kelak akan bertanggung jawab menghidupi keluarga mu sendiri" Rio sedikit kesal sebenarnya dengan ucapan Hye Kyo, yang terkesan memaksa nya untuk segera memiliki gelar, tapi ia tak memperlihatkan nya.

"Baiklah, aku usahakan"

Mobil pun tiba di depan rumah Rio, dan rumah itu sudah sepi.

"Terima kasih, aku ke kampus" pamit Rio acuh

"Ne, hati-hati" balas Hye Kyo, ia tahu Rio kesal pada nya yang baru kemarin berpacaran tapi sudah menuntut sesuatu, ia memakhlumi itu karena jiwa muda Rio yang memang masih sulit menerima nasehat dari orang lain.


"Percayalah Rio, ini demi kebaikan mu nanti, aku ingin kamu jadi orang yang berhasil" batin Hye Kyo menatap sang kekasih yang sedang membuka pintu rumah nya itu.

"Kita ke kantor" titah nya pada sang supir.



Rio itu sulit diatur, sedangkan Hye Kyo ingin begitu sang kekasih lulus kuliah ia tak bekerja lagi di kedai kopi, tapi setidak nya di tempat yang lebih baik, bukan berarti kedai adalah tempat yang buruk, tapi ia ingin Rio menapaki jenjang karir yang lebih menjanjikan, meski ia baru menjadi kekasih Rio, tapi ia tak mau main-main soal masa depan pemuda itu.




#TBC

Grow Up, PleaseTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang