3. Pertunangan

2.5K 318 59
                                    

Rio datang ke kampus bersama Jenno, seorang gadis sexy mendekati nya, menyerahkan segelas coklat dingin dan Rio pun tak menolak nya.

"Nanti malam temani aku ke pesta pertunangan teman ku ne?" Pinta nya pada Rio, pemuda itu nampak berfikir sejenak.

"Aku kerja" tolak nya sambil menyedot es coklat yang gadis itu berikan tadi.

"Mintalah pada Jaehyun atau Seulgi untuk menggantikan mu" ide gadis itu.

"Joy, itu akan membuat ku kehilangan 75rb ₩on, bagaimana dengan uang saku Rose nanti jika aku harus bolos bekerja?" Elak Rio, Jenno yang tak mau menguping pembicaraan itu pun segera pergi ke kelas nya sendiri.

"Biar aku ganti, 200 ribu ₩on" ujar nya, Rio masih nampak memikirkan penawaran gadis kaya itu yang sampai sekarang masih single, pemuda itu pura-pura menghela nafas.

"Ayolah Rio-yaa, tolong aku" mohon nya.

"Baiklah" Rio akhir nya menjawab

"Baiklah, ini 100rb ₩on, sisa nya nanti setelah acara" Joy menyerahkan beberapa lembar uang kepada Rio.

"Ok" Rio menerima nya dengan senang hati.

"Jemput aku jam tujuh malam nanti" pesan Joy sebelum pergi, Rio pun mengangguk pura-pura pasrah, ia kemudian berlari ke kelas nya untuk menemui Jenno.

"Ayo temani aku" ia menarik tangan kanan sahabat nya itu.

"Kemana?" Tanya Jenno

"Mencari tuxedo" jawab Rio

"Kamu menerima tawaran Joy?" Selidik Jenno.

"Tentu, dia memberi ku 200rb ₩on, aku harus menghubungi Jaehyun, untuk menggantikan shiff ku" ujar Rio sambil mengutak-atik ponsel nya.

Rio menaiki motor Jenno, berdua, menuju ke sebuah butik tuxedo di sebuah mall.

"Harga nya tak ada yang murah" keluh Rio sambil memilih stelan tuxedo yang ia rasa cocok.

"Kenapa tidak memilih suit yang lebih murah?" Ujar Jenno, Rio menatap sahabat nya itu sambil berpikir sejenak.

"Ide bagus" akhir nya Rio memutuskan untuk membeli stelan suit yang lebih murah dari pada tuxedo, mereka pun kembali ke kampus setelah membolos di jam kuliah mr Lee, sore nya, Joy kembali menghampiri Rio sepulang kuliah.

"Ini kunci mobil ku, jangan lupa, jam 7" pesan nya lagi, Rio mengangguk.

Dan setiba di rumah.

"Kamu tidak bekerja sayang?" Tanya sang eomma yang juga sudah pulang dari tempat nya bekerja.

"Tidak eomma, hari ini Rio libur, karena akan menghadiri pesta teman kuliah" alasan Rio

"Jam berapa berangkat nya?"

"Jam tujuh eomma"

"Bersiaplah kalau begitu"

"Yaa eomma" Rio pun mandi dan bersiap-siap, berdandan rapi dengan setelan suit yang di beli nya bersama Jenno tadi.

"Wah, kau rapi sekali, dan wangi" ujar Rose sambil mengendus parfum sang oppa.

"Mau kemana?" Selidik nya, Rio melirik kesal pada sang dongsaeng

"Party" jawab nya mengejek, Rose mengerutkan kening nya tak percaya, Rio tak ambil pusing, ia melenggang melewati Rose begitu saja.

"Eomma, Rio berangkat ne" pamit nya pada sang ibu.

"Wah, anak eomma tampan sekali" puji Tiffany yang menghampiri sang putra, Rio tersenyum senang dengan pujian yang diterima nya.

"Hati-hati ne" pesan Tiffany, Rio pun pergi dengan mobil Joy, dan menjemput gadis itu ke rumah nya, Rio tak terkejut, ia pernah datang ke rumah Joy beberapa kali saat pesta ulang tahun nya, gadis itu adalah putri seorang pengusaha sukses dan kaya, jadi mudah bagi nya membayar Rio berapa pun untuk menemani nya ke pesta kalangan atas.

"Orang tua mu kemana?" Tanya Rio karena rumah Joy tampak sepi dan hanya ada beberapa asisten rumah tangga nya saja.

"Papa dan mama sedang di Jepang, itu lah kenapa aku yang harus datang ke pesta ini, untuk mewakili mereka" jawab Joy, mereka berjalan menuju ke mobil, Rio membuka kan pintu untuk Joy, gadis itu tersenyum untuk mengucapkan terima kasih, dan mobil pun melaju ke sebuah hotel bintang lima ternama, dimana pesta itu di gelar.

Pasangan itu pun menjadi pusat perhatian, karena nama besar orang tua Joy, dan juga karena pesona seorang Rio, yang meski dari golongan bawah, tapi aura nya nampak seperti putra seorang chaebol.

Pasangan itu pun menjadi pusat perhatian, karena nama besar orang tua Joy, dan juga karena pesona seorang Rio, yang meski dari golongan bawah, tapi aura nya nampak seperti putra seorang chaebol

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Mereka menghampiri sang pemilik acara, tuan Bae, ayah dari Irene yang bertunangan malam ini dengan Kim Suho.

"Tuan Bae" Joy memberi salam, di ikuti Rio di samping nya.

"Nak, rupa nya kamu yang datang dengan kekasih mu" sambut tuan Bae, Rio sedikit kaget tapi ia acuh.

"Ne tuan, papa dan mama belum pulang, jadi, mohon maaf tidak bisa datang dan mengutus kami" sungkan Joy.

"Tidak masalah, yang penting ada kalian sebagai pengganti nya, ayo nikmatilah pesta nya" ujar tuan Bae

"Ne tuan, kami akan menemui unnie Irene lebih dulu" jawab Joy.

"Iya iya, itu dia disana" tunjuk tuan Bae, Joy pun menarik tangan kiri Rio untuk menghampiri sang pemilik acara.

"Unnie, selamat" seru Joy, Irene pun menoleh.

"Hey Joyi" sambut nya sambil membuka kedua tangan nya, mereka pun berpelukan dan sedikit bercerita sejenak, Rio hanya diam menunggu dan mengedarkan tatapan nya, ia menemukan sosok wanita dewasa tengah berdiri sendirian sebagai tamu undangan juga yang tengah menikmati suguhan musik, sebagai hiburan untuk para tamu undangan.

"Hey Joyi" sambut nya sambil membuka kedua tangan nya, mereka pun berpelukan dan sedikit bercerita sejenak, Rio hanya diam menunggu dan mengedarkan tatapan nya, ia menemukan sosok wanita dewasa tengah berdiri sendirian sebagai tamu undangan juga y...

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Rio nampak terus memperhatikan wanita itu untuk beberapa saat, ia kemudian memperhatikan sekitar nya, mencari keberadaan siapa kira-kira pria yang datang dengan wanita itu, tapi Rio tak menemukan pria yang menurut nya cocok sebagai pendamping nya, karena ia nampak begitu berkelas.

"Rio, kenalkan ini Irene unnie dan tunangan nya Suho oppa" ujar Joy membuyarkan pikiran Rio tentang wanita yang menarik perhatian nya tadi, saat Rio tengah bersalaman dan menyapa pasangan yang bertunangan malam itu, Hye Kyo menoleh menatap Rio, ia tahu pemuda itu memperhatikan nya sedari tadi, dan kini saat Rio tengah berbincang, berganti dia yang menatap Rio.

"Bukan kah dia adalah pemuda di night club waktu" batin nya, Rio memang lupa sebab tak terlalu memperhatikan Hye Kyo yang menumpahkan minuman nya, karena kesal ia langsung pergi saat itu.





#TBC

Grow Up, PleaseTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang