Rose kembali mengunjungi cafe sang oppa setelah sekian lama, tapi kali ini atas undangan Rio karena dongsaeng nya itu sekarang sangat sibuk, makhlum ia adalah penyanyi terkenal.
"Aku kepikiran tentang Paris" cerita Rio.
"Kenapa dengan Paris, oppa?"
"Apa dia memang semirip itu dengan ku?"
"Yaa, terutama mata dan bibir nya, itu sangat jelas oppa"
"Aku tak tahu apakah ini kebetulan atau bukan" Rose memasang wajah penasaran nya siap mendengar kelanjutan dari ucapan Rio.
"Kami juga memiliki kebiasaan yang sama"
"Misal nya?"
"Dia sangat menyukai susu coklat, menyukai daging masak merah, cara makan nya dan tak bisa kenyang tanpa nasi" Rose terbelalak tak percaya mendengar penuturan Rio, satu atau dua kemiripan, itu masih bisa dibilang kebetulan, tapi ini?
"Dan satu lagi, alasan mama nya memberi nama Paris adalah. . ."
"Karena menyukai kota Paris beserta kenangan nya" tebak Rose, karena itu adalah jawaban Rio dulu saat ditanya kenapa menamai cafe nya dengan nama Paris.
"Tepat sekali"
"Jadi menurut oppa, Paris itu anak nya Hye Kyo unnie?"
"Yess, dan aku ayah nya"
"Tapi, bukan kah oppa bilang unnie tak bisa hamil? Terbukti dari ia yang menikah lama tapi tak kunjung di beri momongan kan?"
"Bukan tak bisa Rose, ia pernah bercerita jika dokter mengatakan ia baik-baik saja, arti nya dia mungkin subur"
"Bagaimana kalau ternyata unnie sudah menikah dengan orang lain tapi mereka berpisah saat Paris masih kecil?"
"Rose, jangan pupuskan harapan ku"
"Aku tidak, hanya tak ingin oppa patah hati untuk kedua kali nya jika ternyata tebakan oppa salah"
"Apa dia sudah datang hari ini?" Tanya Rose
"Tidak, belum, dia biasanya datang setelah jam makan siang" Rio melirik jam dinding di dalam cafe nya, yang menunjuk pada angka 12.17 KST.
Sampai jam tiga, Paris ternyata tak kunjung datang, Rio pun di buat semakin gelisah dan tak tenang, ia sangat ingin tahu, siapa mama nya Paris itu.
Sudah seminggu gadis kecil itu tidak menampakan batang hidung nya di cafe.
Dan diujung penantian nya, Paris tiba-tiba datang.
"Hi oppa" sapa nya tanpa dosa.
"Paris" kaget Rio.
"Kemana seminggu ini? oppa mencari mu"
"Mian oppa, mama mengajak Paris liburan" cerita sang bocah.
"Dua susu coklat ya oppa" pesan Paris.
"Ok" Rio membuatkan pesanan untuk Paris, biasanya, Jenno, Jaehyun atau Seulgi lah yang akan menerima platinum card milik Paris, tapi karena tiga orang itu sibuk dengan pekerjaan yang lain, Rio lah yang menerima nya, dan. . .
Duar
Jantung Rio rasanya seperti berhenti berdetak untuk sesaat kala membaca nama yang tertera di platinum card itu, kartu kredit yang dulu sempat Rio bawa selama dua tahun.
SONG HYE KYO
"Paris, kamu datang dengan siapa?"
"Paman Han"
"Dimana dia?" Paris menunjuk mobil sedan berkelir hitam milik Hye Kyo, Rio tentu hafal dengan mobil itu.
"Paris tunggu sebentar ne" Rio pun keluar menemui paman Han.
KAMU SEDANG MEMBACA
Grow Up, Please
Fanfictionkisah cinta pemuda pethakilan dengan seorang janda kaya raya. Mohon di makhlumi jika nanti ada kesalahan dalam penyebutan sebuah profesi, mohon di maafkan, karena saya masih banyak kurang ilmu, dan cerita ini tidak terfokus pada profesi tokoh utama...