48. Yes, She's Your Daughter

2.5K 287 31
                                    

"Ehem" Rio akhir nya bersuara, Hye Kyo pun langsung menoleh ke arah Rio dengan kikuk, tapi wanita itu selalu berhasil menutupi segala reaksi nya di depan Rio.

"Duduklah" kata Rio mempersilakan mantan kekasih untuk duduk di sofa ruang kerja nya, Rio meletakan gelas kopi nya di atas meja, aroma asap yang masih mengebul pun menggelitik hidung Hye Kyo, yang dulu menjadi orang pertama yang akan mencicipi kopi racikan Rio saat masih tinggal bersama, sambil duduk nyaman dipangkuan pemuda itu.

"Ada yang ingin aku katakan pada mu"

"Aku mendengar nya" dingin Rio.

"Enam tahun yang lalu, hari dimana kita bertengkar hebat waktu itu, kamu ingat kan?" Rio mengangguk.

"Sebenar nya aku membawa kabar bahagia untuk kita, tapi rasa marah(cemburu) terlanjur menguasai akal sehat ku" cerita Hye Kyo yang seperti biasa, selalu pandai menutupi perasaan dan reaksi nya dari Rio, ia gengsi untuk mengakui rasa cemburu nya waktu itu.

"Kabar apa?" Bingung Rio.

"Bahwa aku akhir nya mengandung, dan itu Paris, yaa, dia putri mu" akhir nya Hye Kyo memberitahu Rio jika Paris adalah anak kandung nya, pria itu terbelalak tak percaya, wajah nya langsung memerah, mata nya berkaca-kaca.

"Aku ingin kita membuat kesepakatan bersama"

"Kamu boleh menemui nya, dan kita mengasuh nya bersama, tapi batalkan niat mu untuk menggugat tes DNA, karena hanya Paris yang aku miliki, aku tak bisa hidup tanpa dia" pinta Hye Kyo, tanpa pikir panjang, Rio pun langsung mengangguk cepat.

"Kapan aku boleh menemui nya?"

"Terserah, kapan kamu ada waktu, aku tak akan pernah melarang mu untuk menemui nya"

"Aku boleh memberitahu dia jika aku ayah nya kan?" Ijin Rio

"Yaa, tentu" untuk sesaat mereka berdua hanya saling diam dengan pikiran masing-masing, lama berpisah membuat mereka jadi canggung.

"Aku permisi, masih banyak pekerjaan kantor yang belum aku selesaikan" pamit Hye Kyo, ia lalu berdiri, dan melangkah menuju pintu keluar.

"Madam tak ingin mencoba minuman buatan ku?" Tawar Rio, Hye Kyo pun menghentikan langkah nya, dan berbalik menoleh pada Rio, pemuda itu mengambil gelas yang tadi ia letakan di atas meja dan membawa nya menghampiri Hye Kyo, lalu menyodorkan nya, wanita dewasa itu pun menerima, dan meminum nya, seteguk, Hye Kyo menatap keluar jendela, tak berani menatap Rio, tegukan kedua, ia masih tak mengatakan apa-apa, tegukan ketiga.

"Sekali meminum nya membuatku ingin lagi dan lagi, aku tak tahu apa yang kamu racik, tapi ini enak, sangat enak" ujar Hye Kyo.

"Aku belum mencoba nya sama sekali, kamu lah orang pertama nya" acuh Rio, Hye Kyo sedikit menunjukan keterkejutan nya menatap Rio, dan pria itu dengan santai nya menggenggam tangan Hye Kyo lalu mengarahkan bibir gelas tadi ke mulut nya, tegukan pertama, Rio kembali melakukan hal yang sama sampai ketiga kali nya.

"Benar kata mu" tutur Rio, suasana pun menjadi lebih cair sekarang, ia lalu mengantar Hye Kyo keluar.

"Itu tadi adalah campuran antara kopi, kayu manis, jahe, caramel dan susu full cream" Rio mengungkapkan rahasia nya pada Hye Kyo, dan saat tiba di parkiran, Rio juga lah yang membuka kan pintu mobil untuk ibu kandung Paris itu.

"Gelas ku" pinta Rio karena Hye Kyo masih memegang gelas minuman yang tadi.

"Ah ya, aku hampir lupa" kata Hye Kyo sedikit malu menyerahkan kembali gelas ditangan nya pada sang pemilik, ia mengulum senyum di dalam mobil yang membawa nya ke kantor SHK Magazine.

"Dari mana? Sudah makan siang?" Sambut Woo Bin pada Hye Kyo yang baru datang ke kantor setelah menemui Rio.

"Belum, aku tidak berselera makan" jawab Hye Kyo.

"Padahal aku sudah membooking tempat untuk makan siang kita"

"Lain kali saja oppa, jangan sekarang" tolak Hye Kyo, ia tetap melangkah angkuh menuju ke ruangan nya.

Dan di depan Paris Caffe, Rio mengamati gelas ditangan kanan nya, setelah kepergian Hye Kyo, ia lalu meminum sisa nya lagi di bekas bibir wanita dewasa itu.

"Rasa nya masih sama" gumam nya konyol, Rio sengaja menunggu jam Hye Kyo pulang dari kantor, ia membuat tiga gelas susu coklat untuk ia bawa ke rumah sang mantan kekasih, tak lupa donat heaven berry kesukaan Hye Kyo.

"Semoga Paris juga menyukai nya" batin Rio tak sabar untuk bertemu sang putri.

"Seul, aku pergi dulu" pamit Rio pada Seulgi selaku ketua dari para pegawai nya.

Rio mengemudikan mobil nya menuju ke rumah Hye Kyo, dan menemukan wanita itu  tengah berbincang dengan Woo Bin di halaman rumah, seperti nya pria dewasa itu masih belum menyerah untuk berusaha mendapatkan perhatian Hye Kyo, wanita itu menoleh mena...

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Rio mengemudikan mobil nya menuju ke rumah Hye Kyo, dan menemukan wanita itu  tengah berbincang dengan Woo Bin di halaman rumah, seperti nya pria dewasa itu masih belum menyerah untuk berusaha mendapatkan perhatian Hye Kyo, wanita itu menoleh menatap mobil Rio yang baru datang.

Rio mengemudikan mobil nya menuju ke rumah Hye Kyo, dan menemukan wanita itu  tengah berbincang dengan Woo Bin di halaman rumah, seperti nya pria dewasa itu masih belum menyerah untuk berusaha mendapatkan perhatian Hye Kyo, wanita itu menoleh mena...

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Pulang lah oppa, aku ada tamu" usir Hye Kyo pada Woo Bin, ia kemudian berlalu untuk mengahampiri Rio yang ingin bertemu dengan Paris.

"Paris ada kan?" Tanya Rio sambil menenteng peper bag keluar dari mobil nya.

"Dia di dalam" jawab Hye Kyo, Woo Bin menatap ke arah Rio dan sang wanita pujaan, dengan kedua tangan nya mengepal marah.

"Kurang ajar" geram nya yang merasa di abaikan oleh Rio, karena pemuda itu tak melirik atau menyapa nya sama sekali.


#TBC

Grow Up, PleaseTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang