34. Hari Pertama

2.2K 288 41
                                    

Sebelum berpamitan pada sang ibu, Rio mengambil beberapa buku terlebih dahulu di kamar nya untuk ia bawa ke rumah Hye Kyo.

"Kamu sekolah di mana Rose?" Tanya Hye Kyo

"Di Itaewon Senior High School, madam" jawab Rose.

"Appa dianggap sebagai pahlawan negara, jadi kami bisa mengajukan beasiswa pendidikan di mana pun kami mau, tapi hanya untuk satu anak, dan itu untuk Rose" jelas Rio pada sang kekasih, Hye Kyo mengangguk paham.

"Setelah lulus, kamu ingin kuliah dimana?" Tanya Hye Kyo lagi.

"Korean Art University, aku suka musik, madam" jawab Rose malu-malu.

"Belajarlah yang rajin, nanti aku bantu masuk ke sana" pesan Hye Kyo, Rose terbelalak kaget.

"Serius madam?" Ia tak percaya.

"Asal kamu tidak main-main dengan pendidikan mu, aku bisa bantu" jawab Hye Kyo.

"Gumawo madam" Rose tanpa sungkan langsung memeluk Hye Kyo senang.

"Eomma, kami pamit" kata Rio.

"Ne, hati-hati dijalan"

"Jangan kapok untuk datang kembali ne"

"Ne nyonya, terima kasih untuk makan malam nya"

Dalam perjalan kembali ke rumah Hye Kyo, wanita itu merasa lega sekarang.

"Rose sangat manis" puji nya.

"Dan banyak makan" sahut Rio, Hye Kyo tersenyum lucu.

"Jangan memanjakan nya"

"Tidak"

"Soal Korean Art University?"

"Aku bilang akan membantu"

"Biaya kuliah di sana tidak sedikit"

"Aku tidak bilang akan membiayai nya"

"Lalu?"

"Aku punya teman di sana, aku hanya memberi jalan untuk Rose, biar dia sendiri yang berusaha nanti"

"Baiklah jika begitu"

Hye Kyo meraih salah satu buku yang Rio bawa dari rumah nya tadi, dan membaca sampul nya.

"Kopi?"

"Uhum, aku mulai belajar untuk menjadi Green Buyer Dong Wook hyung telah berjanji untuk memperkerjakan ku nanti setelah aku wisuda, dan besok aku akan menagih nya" cerita Rio.

"Sudah sejauh mana?" Hye Kyo sedikit terkejut.

"Dong Wook hyung pernah membawaku ke acara lelang kopi, aku sudah belajar langsung dari nya" jawab Rio.

"Jadi kamu serius menginginkan pekerjaan itu?"

"Tentu, karena aku ingin penghasilan yang lebih mapan, dan tak sampai dua tahun, Rose juga butuh biaya kuliah" Hye Kyo tentu menyukai semangat dan motivasi Rio.

Rio mengganti baju nya dengan baju tidur, lalu mulai membaca buku yang ia bawa tadi di kamar tamu, Hye Kyo pun menghampiri nya dengan mengenakan piyama tidur, ia berdiri di ambang pintu kamar yang Rio tempati.

"Siapa yang menyuruh mu tidur disini?" Suara Hye Kyo membuyarkan fokus Rio dalam membaca, ia menoleh pada sang kekasih yang berjalan menghampiri nya itu.

"Ayo" Hye Kyo mengulurkan tangan kanan nya pada Rio, pemuda itu pun menyambut nya, dan mereka keluar menuju ke kamar Hye Kyo.

"Sudah malam, jangan belajar terus, istirahatlah, besok kamu akan ke kantor oppa kan?" Tanya Hye Kyo, Rio mengangguk, dan mereka pun tidur dengan posisi Hye Kyo yang memeluk Rio dari belakang, dan menyembunyikan wajah nya di leher samping Rio, ia memiliki teman tidur sekarang dan tak sendiri.

Grow Up, PleaseTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang