Part 11

42.7K 2.2K 63
                                    

Happy Reading
Don't Forget to Comment And
Vote

~~00~~

















Pagi pagi sekali Aleisha dan keluarga kecilnya sudah berkumpul di ruangan Queen sambil bercanda gurau.

Dari sejak siuman kemarin keadaan Queen terus berangsur membaik. ia telah dinyatakan sembuh dan diperbolehkan pulang setelah pemulihan satu hari lagi.

Gadis cantik itu kini tengah menonton sebuah film bersama kembarannya.

"Kakak ih" ucap Queen kesal melihat King yang tak berhenti mencubiti pipi tembamnya.

"Kenapa sih Queen?"

"Jangan ganggu dulu aku kan lagi nonton"

"Yaudah sih nonton aja orang kakak nggak ngapa-ngapain"

Queen mendelik sinis. "Nggak ngapa-ngapain gimana wong dari tadi mainin pipi aku mulu"

"Astaga cuman pegang doang Queen masa nggak boleh sih?"

"Pegang doang pegang doang, kakak tuh nyubit" King mengendikkan bahunya.

Queen yang melihat respon itu hanya bisa menghela nafas. Ia mencoba untuk kembali fokus pada tontonannya.

Belum ada sepuluh detik film itu balik ia mainkan suara decakan kembali terdengar dari mulutnya. Ia menjeda film di iPad nya dan menatap tajam sang kembaran yang sangat bebal itu.

"Ck Demian" King melotot mendengar panggilan tersebut.

"Jail banget sih" sambungnya mengabaikan tatapan tidak terima sang kakak.

Siempu yang tidak suka dipanggil seperti itu lantas menggigit pipi adiknya sedikit kencang.

"Awws"

King menatap korbannya galak. "Nggak sopan"

Dengan mengelus pipinya yang memerah Queen menjawab..

"Biarin, siapa suruh usil" dengusnya kesal.

Setelahnya perdebatan kecil itu berlanjut dengan King yang mengomeli adiknya dan Queen yang tampak malas mendengarkan.

Aleisha dan Rose yang duduk di sofa samping brankar Queen hanya bisa menggeleng heran dengan pertengkaran lucu kedua kembar tak identik itu.

Mereka berdua seperti tak punya lelah berseteru setiap hari.

Selang beberapa menit tiba-tiba terdengar suara ketukan pintu yang berhasil mencuri perhatian Aleisha, Rose, dan twins.

"Siapa itu?" tanya Rose.

"Isha juga nggak tahu bunda"

"Tunggu sebentar biar Isha lihat" lanjut Aleisha kemudian berjalan ke arah pintu ruangan Queen.

Ceklek

"Sia-"

Ucapan Aleisha seketika terhenti kala ia melihat orang yang mengetuk pintu ruangan Queen tadi.

"Hai Aleisha" Alexa menyapa hangat.

Benar sekali yang mengetuk pintu tadi adalah menantu tengah keluarga Geraldo yang tak lain adalah Alexa istri Arnold.

Dia tidaklah sendiri melainkan bersama dengan seluruh anggota keluarga Geraldo lainnya yang berada tepat dibelakangnya. Hanya Daxe dan Verzo yang tidak ada disana karena harus menghadiri rapat penting.

Mengetahui hal itu Aleisha yang tadinya memasang raut wajah ramah seketika langsung berubah 180°.

Dengan ekspresi datarnya Aleisha menatap wajah cantik milik sahabatnya itu.

Aleisha, Alexa, dan Aurel memang bersahabat sejak menduduki bangku sekolah menengah pertama.

Mereka bertiga bersahabat sangat lama hingga hubungan itu terjalin begitu erat layaknya saudara.

Entah takdir darimana ketiganya kini sama-sama menjadi menantu dari keluarga Geraldo.

Sungguh tidak ada yang pernah tahu bagaimana indahnya rencana Sang Ilahi.

Back to the topic

"Ada apa?" tanya Aleisha dingin.

"Aleisha kami ingin menjenguk Queen"

"Oh terimakasih atas niat baiknya tapi saya rasa kalian tidak perlu datang kesini. Jadi maaf, silahkan kembali!"

Perkataan Aleisha barusan mampu membuat mereka semua yang berada disana merasa sedih dan kecewa.

"Tapi Aleisha kami ingin menemui Queen dan meminta maaf karena telah menabraknya" ujar Alexa mencoba menjelaskan.

"Tidak usah. Kalian tidak perlu meminta maaf karena saya sebagai orang tua Queen sudah memaafkan. Silahkan pergi"

Perempuan cantik itu kemudian berbalik berniat kembali masuk ke dalam ruangan Queen. Baru satu langkah tangannya secara tak terduga dicekal oleh Reynhard.

"Aleisha tunggu"

Aleisha memejamkan matanya sejenak untuk meredam emosi yang kini tengah menguasai dirinya.

Sedetik kemudian dia berbalik dan menatap tajam Reynhard yang belum juga melepaskan cekalan di tangannya. Pria itu sepertinya memang ingin memancing kemarahannya.

Aleisha lalu menyentak dengan kasar cekalan Reynhard hingga terlepas.

"Jangan menyentuh saya" ucap Aleisha penuh dengan penekanan membuat semua orang yang yang ada disana merasa terkejut.

Mereka tidak percaya jika Aleisha bisa berlaku sekasar ini. Reynhard yang diperlakukan seperti itu tentu saja merasa sakit hati. Istrinya sekarang bahkan tidak mau ia sentuh walau sedikit saja.

"Aleisha kumohon biarkan kami menemui Queen sebentar saja" pinta Reynhard penuh kesungguhan.

Sebelumnya Reynhard bahkan tidak pernah memohon seperti ini kepada seseorang tapi Aleisha tanpa berbuat apa-apa bisa dengan mudahnya membuat pria itu tunduk.

"Tidak. Silahkan pergi dari sini" tolak Aleisha untuk kesekian kalinya.

"Nak Papa mohon hanya sebentar saja. Sungguh" Dave akhirnya bersuara.

Aleisha mengalihkan pandangannya untuk menatap Dave.

Setelah lama berpikir akhirnya Aleisha memilih untuk mengijinkan keluarga mantan suaminya itu masuk dan menjenguk sang putri.

"Baiklah" seru Aleisha sembari menghela nafas kasar lalu pergi masuk meninggalkan Geraldo Family.

Mendapat persetujuan dari Aleisha tentu mereka semua sontak merasa senang bukan main. Sesaat selanjutnya mereka mulai masuk satu persatu kedalam.


































To be continued

Amour (REVISI)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang