Part 35

15.8K 916 87
                                    

Happy Reading
Don't Forget to Comment And
Vote

~~00~~








Paris, France  10.00 am

Mansion Geraldo

Living Room

"Kakak, jangan dimainin itu stiknya...."

"Hexzo juga kok, kenapa kakak doang yang diomelin?"

"Yaudah pokoknya jangan dimainin nanti kita nggak selesai-selesai"

Audrey memutar bola matanya malas kala melihat keributan diantara ketiga temannya itu. Tanpa banyak kata remaja cantik tersebut langsung mengambil stik es krim ditangan Hexzo dan King.

Ketiganya sontak terdiam mengetahui tindakan Audrey.

"Are you guys done?" tak ada yang berani menjawab.

"Kalian tuh kebiasaan tau nggak. Kita cuman punya waktu satu jam lagi buat nyelesain tugas ini. Tolong kerjasamanya dong" kesal Audrey membuat teman temannya semakin bungkam.

"Waktu kita nipis. Hexzo juga sebentar lagi harus ke airport. Kalau hari ini tugasnya nggak selesai kita bisa kena hukum"

"Kalau udah kayak gini aja baru diem kalian"

"Iya-iya maaf. Jangan marah dong" serobot King merasa bersalah. Queen dan Hexzo hanya mengangguk kecil tanda keduanya merasakan hal yang sama.

"Nggak marah, cuman kesel aja. Udahlah ayo kita lanjutin sekarang!"  mereka berempat kemudian segera menyambung kegiatan kelompoknya sesuai dengan bagian masing-masing yang telah mereka dapatkan.






~~00~~








Aurel baru saja kembali dari mengantar suaminya berangkat bekerja.

Perempuan cantik itu segera menaiki tangga lalu masuk ke dalam kamarnya dan mulai membereskan kekacauan yang telah suaminya perbuat.

Disela-sela kegiatan berbenahnya tiba-tiba terdengar nada dering telepon yang berasal dari atas nakas.

Tanpa ragu Aurel segera beranjak kemudian mengangkat telepon tersebut yang ternyata dari salah satu orang suruhannya.

"Halo"

"Halo Nyonya Aurel"

"Ada apa Charlos?"

"Maaf Nyonya saya ingin menyampaikan informasi bahwa berkas-berkas yang anda minta sudah ada ditangan saya"

"Apa kau yakin?"

"Iya Nyonya hanya saja masih ada sedikit dokumen yang belum berhasil saya temukan"

"Baiklah tidak masalah aku akan mengambil berkas itu siang nanti"

"Siap Nyonya"

"Lokasinya akan ku kirim padamu sebentar lagi. Terimakasih"

"Sama-sama Nyonya"

Tit

Panggilan terputus. Aurel diam ditempatnya barang sesaat.

Wanita cantik tersebut mengambil nafas dalam-dalam seolah sedang mempersiapkan diri untuk mengahadapi suatu hal yang begitu besar.

Hanya satu yang Aurel harapakan. Semoga apa yang dipikirkannya beberapa hari terakhir tidak menjadi kenyataan. Ya itu saja.





Amour (REVISI)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang