Part 10

47.3K 2.4K 63
                                    

Happy Reading
Don't Forget to Comment and
Vote

~~00~~



























Sekitar 3 jam kemudian operasi yang dijalani oleh Queen akhirnya selesai. Dokter yang menanganinya segera keluar dari ruangan operasi untuk menemui keluarga gadis cantik itu.

Ceklek

"Permisi, apakah orang tua pasien sudah ada?"

Suara bariton dari Dokter muda itu berhasil membuat Aleisha, King, dan Geraldo Family mengalihkan pandangan mereka ke arahnya.

Aleisha segera bangkit dari duduknya dan berjalan menghampiri sang Dokter diikuti King dan keluarga Geraldo dibelakangnya.

"Saya Dok"

"Anda wali nona Queen?"

"Iya saya Mommy-nya"

"Bagaimana dengan kondisi putri saya Dokter?" Aleisha bertanya dengan nada cemas bercampur takut.

"Begini Nyonya operasi yang dijalani nona Queen berjalan dengan lancar meskipun tadi sempat terjadi sedikit masalah. Anda tidak perlu khawatir karena kami sudah menangani masalah tersebut. Syukur keadaan nona Queen saat ini sudah cukup membaik namun karena pasien baru selesai operasi ia masih belum sadarkan diri. Kita tinggal menunggu. Sekitar 1 jam lagi nona Queen akan siuman" jelas Dokter Brian panjang lebar.

Mendengar penjelasan dari Dokter barusan tentu saja membuat mereka semua yang ada disana menjadi lega.

Aleisha bahkan meneteskan air matanya karena merasa sangat bersyukur sang putri selamat.

"Terimakasih banyak Dokter"

"Anda tidak perlu berterima kasih karena ini adalah tugas saya. Seharusnya anda berterima kasih kepada tuan Reynhard sebab dialah yang telah mendonorkan darahnya untuk nona Queen"

Deg

Untuk sesaat dunia Aleisha seakan berhenti. Ia tak menyangka jika Reynhard lah yang mendonorkan darah untuk putrinya.

"Baiklah kalau begitu saya pamit. Jika ingin masuk silahkan tapi tolong jangan terlalu berisik karena itu akan menganggu waktu istirahat pasien" ucap Brian sembari tersenyum.

Setelahnya Brian berjalan menjauh meninggalkan mereka semua yang ada didepan ruang rawat Queen.

Aleisha menatap datar ke arah Reynhard. "Terimakasih telah mendonorkan darah anda untuk putri saya"

Reynhard hanya bisa diam dengan pandangan sendu. Rasanya dia ingin menangis melihat cara Aleisha menatapnya.

Tidak ada lagi tatapan lembut penuh cinta dimata wanita cantik itu. Ini semua salahnya. Andai saja dulu dia mau mendengarkan penjelasan Aleisha pasti mereka akan bahagia bersama sampai sekarang.

Terlepas dari itu semua dia berjanji akan tetap berusaha untuk mengambil hati Aleisha karena memang sejatinya wanita itu adalah miliknya dari dulu maupun sekarang.

Jika dengan cara baik dan halus tidak dapat membuat wanita itu kembali kepadanya maka pemaksaan bukanlah hal yang buruk. Lagipula dia punya hak penuh atas Aleisha karena kenyataannya mereka belum bercerai sampai saat ini dan dia masih berstatus sebagai suami sah Aleisha.

"Kalau begitu saya permisi dan sekali lagi terimakasih" pamit Aleisha pada mereka.

Perempuan itu kemudian beranjak dari tempatnya menuju pintu ruangan Queen dengan menggandeng tangan King.

Amour (REVISI)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang