Happy Reading
Don't Forget to Comment And
Vote~~00~~
Queen mengayunkan kaki jenjangnya untuk berjalan menuruni tangga menuju area dapur. Saat ini tepat jam 12 malam dan ia terbangun karena merasa haus.
Mansion benar-benar sepi, pun cukup gelap, namun hal itu tak menggoyahkan niat sang gadis yang terlampau berani.
Setelah sampai di dapur ia segera membuka pintu kulkas dan mengambil satu botol air mineral dingin.
Sesudahnya Queen menutup pintu lemari es seperti semula.
Tiba-tiba Queen berjengkit. Ia dikagetkan dengan kehadiran sosok Daxe yang entah sejak kapan bisa ada disana.
Nafasnya tertahan, dia benar-benar terkejut.
"Oh My God." lirih Queen mengelus dada.
"What are you doing?" tanya Daxe lempeng dihadiahi tatapan sinis olehnya.
"Are you blind?. Aku mengambil minum." sungguh pertanyaan yang tidak bermanfaat.
Semenjak dua hari yang lalu, pasca mendengar pengakuan Daxe ketika menjemputnya, Queen menjadi lebih sensitif jika berada di dekat pemuda itu.
Remaja cantik tersebut seperti berusaha membangun tembok tinggi diantara mereka, menegaskan jika ia tidak ingin Daxe melampaui batasannya.
Sangat disayangkan sulung Leonard itu malah melakukan hal yang sebaliknya. Dia semakin gencar mendekati Queen di berbagai kesempatan tanpa menghiraukan ketidaknyamanan yang ia ciptakan untuk sang pujaan hati.
"Tidak bisa tidur?"
Queen menggeleng. "Hanya merasa haus."
"Kenapa kakak bisa ada di dapur?"
"Mengikutimu." pungkasnya terang-terangan. Queen melepaskan hembusan kasar. Ia mengamati sekitarnya dan berucap..
"Bolehkah aku meminta satu hal?"
"Apa?"
"Tolong hentikan semua ini!, aku lelah."
"Hentikan apa?:
"Mendekatiku, menguntitku, dan yang lainnya. Tolong sudahi semua itu, kumohon!"
"Tidak bisa dan tidak akan pernah." Queen memejamkan matanya, memaki dalam hati jawaban tanpa beban sang kakak sepupu.
"Alasan apa yang membuatmu seperti ini kak?"
"You already know what the reason is."
"Itu tidak masuk akal. Kau mencintaiku padahal tau persis jika aku sepupumu?"
"Tidak ada yang salah dengan itu." benar-benar keras kepala. Queen ingin sekali saja membenturkan kepala Daxe agar pria itu sadar.
"How can you say that easily?. Mungkin menurutmu begitu, tapi apa pernah kakak pikirkan bagaimana perasaanku?, seperti apa tanggapan keluarga besar kita nanti?"
"Tolong sadarlah bahwa tidak sepatutnya kakak mencintaiku. Kita ada disatu keluarga yang sama. Kau kakakku dan aku adikmu, selesai. Kenapa kakak membuat semuanya menjadi rumit?" wajah cantik Queen menggambarkan rasa muak yang menderanya akibat tindakan Daxe yang semena-mena.
Lelaki itu sempat terdiam untuk sesaat, merasa kusut melihat bagaimana cara Queen menatapnya.
Tanpa diduga Daxe menggapai tangan sang adik sepupu, kemudian menariknya pelan agar lebih dekat dengannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Amour (REVISI)
General Fiction[Don't Forget to FOLLOW] IG : dwlqfkszky Berawal dari sebuah kesalahpahaman dan tuduhan, membuat seorang wanita bernama Aleisha Mirabelle Anderson diusir dan diceraikan oleh suaminya sendiri. Suami dan keluarganya tidak tahu jika disaat Alei...