Part 26

28.6K 1.6K 170
                                    

Happy Reading
Don't Forget to Comment And
Vote

~~00~~





























"Eunghh" lenguh seorang wanita cantik yang terbangun dari tidur singkatnya.

Perempuan yang tak lain adalah Aleisha itu mengerjapkan mata beberapa kali guna mengumpulkan kembali seluruh kesadarannya.

Setelah dirasa nyawanya sudah terkumpul Aleisha lantas mencoba untuk menggerakkan tubuhnya. Namun sesaat kemudian ia sadar jika tubuhnya terasa seperti sedang didekap dengan begitu erat hingga membuatnya sedikit kesulitan untuk bergerak.

Pemandangan pertama yang dapat ia lihat adalah dada bidang seorang pria yang sangat ia kenali. Ditambah ketika ia mencium wangi maskulin yang begitu khas menguar dari tubuh pria itu Aleisha jadi semakin yakin jika orang yang tengah memeluknya saat ini adalah suaminya sendiri yaitu Reynhard.

Pikirannya kembali menerawang ke kejadian dimana ia dibawa secara paksa oleh Reynhard yang tengah dikuasai rasa cemburu hingga berakhir seperti ini.

Mengingat hal tersebut berhasil membuat Aleisha kembali merasakan sakit hati yang teramat sangat.

Aleisha tidak pernah menyangka jika dirinya akan berakhir seperti ini bersama sosok yang sangat ia benci itu.

Dengan mata yang berkaca-kaca Aleisha  mencoba untuk menatap dalam wajah polos sang suami yang terlihat begitu tegas dan rupawan.

"Why you do all of this to me?" gumam Aleisha bertanya dengan nafas tercekat.

"I hate you so much but I really love you too" lirih Aleisha meneteskan air matanya.

Inilah yang sebenarnya. Aleisha memang tidak pernah bisa menghilangkan rasa cintanya barang sedikitpun terhadap Reynhard.

Semua perkataan yang keluar dari mulutnya tentang dirinya yang tidak lagi mencintai Reynhard hanyalah kebohongan belaka karena nyatanya Aleisha sudah benar-benar jatuh  sedalam-dalamnya kepada pria itu.

Aleisha sesungguhnya sangat tersiksa dengan perasaannya sendiri. Rasanya benar-benar sakit ketika egonya menginginkan ia untuk membenci Reynhard namun hatinya seolah berteriak keras mengatakan jika dirinya sangat mencintai suaminya itu.

Sekarang Aleisha sudah tidak tahu lagi akan apa yang harus ia lakukan untuk kedepannya pasca kejadian yang tidak pernah ia duga ini terjadi.

Rasa takut, khawatir, dan marah seakan menyerangnya secara bertubi-tubi hingga berhasil membuatnya merasa sangat frustasi.

Dia benar-benar takut jika kedepannya dirinya salah dalam mengambil tindakan dan malah semakin menghancurkan hidupnya sendiri.

Setelah ini Aleisha tidak ingin lagi berandai-andai. Ia hanya akan mengikuti semua alur yang telah Allah tetapkan untuknya.

Sekarang ia hanya akan fokus untuk membahagiakan ketiga anaknya dan membuat kehidupan mereka jauh lebih baik daripada kehidupannya di masa lalu.

Untuk hubungannya dengan Reynhard biarlah takdir yang menentukan karena dia sendiri sudah lelah untuk terlalu mengedepankan egonya yang mana ia sadari malah semakin memperumit keadaan bukan memperbaikinya.

Back to the topic

Reynhard yang merasa terusik dengan usapan diwajahnya lantas membuka kedua bola mata birunya secara sempurna.

Hal yang pertama kali ditangkap oleh penglihatannya adalah wajah cantik istrinya yang tengah menangis. Reynhard seketika tersentak. Ia kemudian langsung saja beringsut mendekati Aleisha karena merasa khawatir.

Amour (REVISI)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang