Part 15

38.1K 2.3K 81
                                    

Happy Reading
Don't Forget to Comment And
Vote

~~00~~























"Axvel... bangun sayang!" titah Aleisha seraya menepuk pelan pipi putra sulungnya itu.

"Eunghh"

Kedua kelopak mata Axvel terbuka. Ia mengernyit. Pemandangan pertama yang pemuda itu lihat adalah wajah cantik sang Mommy yang tampak begitu segar.

Aleisha memang baru saja selesai mandi. Dia juga sudah berganti outfit dengan pakaian yang lebih santai ala rumahan.

"Kenapa?" tanya Axvel dengan suara serak.

"Bangun dulu boy.." Aleisha mengusap rambut lebat Axvel yang kini sudah merubah posisinya menjadi duduk.

"Habis ini mandi ya?"

"Euum, tapi aku tidak bawa baju bersih Mommy"

"Tenang saja baju Axvel nanti biar Mommy yang urus. Sekarang kamu mandi dulu!" Axvel berpikir sejenak sebelum akhirnya ia mengangguk kaku.

Sepertinya rasa gugup pemuda tampan itu kembali muncul. Axvel kelihatannya masih tidak menyangka jika kini ia bisa berbicara langsung dengan Mommy-nya.

"Oh iya setelah mandi nanti langsung sholat ashar ya sayang, soalnya sekarang sudah jam 4 lebih"

"Iya"

"Yasudah Mommy ke dapur dulu" ujar Aleisha segera beranjak dari sana.

Belum sempat membuka pintu langkah Aleisha terhenti karena panggilan dari Axvel.

"Mommy" Aleisha refleks berbalik. Ia kembali berjalan mendekati sang putra.

"Why?"

"Terimakasih"

Mendengar hal itu dari sang putra Aleisha lantas tersenyum. Ibu tiga anak itu kemudian mendekatkan dirinya pada Axvel dan mencium lama kening pemuda tampan tersebut.

Cup

"Sama-sama nak" balas Aleisha tulus.






~~00~~






Living room

Queen tersenyum miring "Kalah lagi ya kak?"

"Kakak nggak kalah ya, cuman kurang beruntung aja" elak King beralibi dengan wajah kesal.

"Udahlah ngaku aja!. Kalau soal main PS Queen emang paling jago"

"Dasar sombong"

"Biarin"

"Queen jelek" King memekik marah membuat Queen membulatkan matanya tak terima.

"Aku jelek?. Excuse me Mr. Demian, wajah cantik nan gemesin gini masa dibilang jelek sih. Kakak tuh yang burik"

"Kakak itu ganteng dasar rabun"

"Jelek"

"Ganteng"

"Jelek"

"Ganteng"

"Queen cantik"

"King ganteng"

"Queen pinter"

"King bod-"

Ucapan terakhir King yang terhenti berhasil membuat Queen tertawa terbahak-bahak karena merasa puas berhasil menjebak sang Kakak.

"Hahahaha kena kan" gelaknya jail.

King sendiri merasa semakin kesal karena Queen sukses menjebaknya. Beruntung ucapannya tak ia lanjutkan. Liat saja, nanti dia akan membuat perhitungan dengan adiknya itu.

Rose yang sedari tadi memperhatikan kedua cucunya hanya duduk diam diatas sofa seraya memakan biskuit buatan Aleisha.

Wanita paruh baya tersebut seperti sudah terbiasa dengan pertengkaran kedua remaja tampan dan cantik itu.

"Ya Allah.. Ya Rabb.. kalian berdua ya, nggak cape apa berantem terus?" omel Aleisha pada anak kembarnya.

Perempuan cantik itu datang dari arah dapur dengan membawa berbagai macam makanan yang baru saja ia masak.

Saat masuk ke ruang keluarga dia menangkap suara keributan yang dapat dirinya pastikan jika itu adalah ulah twins.

Benar saja dugaannya King dan Queen memang sedang bertengkar karena permainan di PlayStation mereka.

Lama-lama Aleisha rasanya ingin membakar PlayStation dengan harga fantastis itu.

Omelan Aleisha sama sekali tidak dihiraukan oleh King dan Queen. Keduanya kini malah sedang sibuk bertatap intens.

King memandang penuh permusuhan kearah sang adik sedangkan Queen menatap kakaknya sembari tersenyum mengejek.

"Awas aja kamu ya besok-besok Kakak nggak bakal mau beliin kamu es krim lagi" ancam King.

"Nggak takut. Aku kan masih bisa minta Mommy" balas Queen enteng.

King menggertakkan giginya "Sini kamu!"

Pemuda tampan itu menerjang tubuh sang adik kedalam pelukannya sampai mereka berdua berguling-guling di atas karpet.

King memeluk Queen dengan sangat erat seraya terus menciumi wajah adiknya hingga membuat sang empu merasa kegelian.

"Hahaha"

"Kakak plisss haha"

"Mommy tolong"

Aleisha dan Rose hanya bisa menggelengkan kepalanya kala melihat kelakuan dua remaja kembar tersebut.

"Rasain, habis kamu Kakak cium"

Cup

Cup

Cup

Cup

"Kakak ampun, udah Queen nyerah" katanya lemas. Ia tak sanggup lagi untuk tertawa.

"Nggak mau"

"Kak-" ucapan Queen terpotong kala terdengar suara langkah kaki seseorang menuruni tangga.

Tap

Tap

Tap

Tap

"Waaaahhhhh ada cogan" seru Queen berbinar.



























To be continued

Amour (REVISI)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang