Part 17

36.9K 1.9K 68
                                    

Happy Reading
Don't Forget to Comment And
Vote

~~00~~




































"PAPA"

"Hi" sapa seorang pria dewasa tersenyum cerah.

Pria itu tak lain adalah Edelhard Ferrour Leicester, seorang pemimpin perusahaan raksasa bernama EFL Corporation.

Pengusaha tampan nan sukses yang juga merupakan seorang Aktor itu memang sudah sejak lama mengenal Aleisha dan keluarga kecilnya.

Pertemuan pertamanya dengan Aleisha terjadi ketika perusahaannya melakukan sebuah kerja sama dengan perusahaan milik Aleisha.

Dari situlah entah bagaimana kedekatannya dengan perempuan cantik tersebut terjalin.

Lama kelamaan Aleisha dan Edelhard menjadi semakin dekat hingga secara naluriah mereka akhirnya bersahabat.

Edelhard juga sudah tahu tentang cerita masa lalu Aleisha yang begitu memilukan. Pria tampan itu bahkan sempat tersulut emosi kala mendengar Aleisha bercerita.

Apalagi ketika dirinya melihat King dan Queen yang saat itu masih berusia 8 tahun. Sungguh malang.

Keduanya tampak begitu kekurangan kasih sayang seorang ayah, membuat Edelhard rasanya ingin membunuh mantan suami Aleisha detik itu juga.

Pada akhirnya dengan membawa ijin dari Aleisha, Edelhard meminta King dan Queen memanggilnya dengan sebutan Papa.

Aktor profesional itu juga menyuruh twins menganggapnya sebagai ayah mereka dan kedua bocah kembar yang begitu menggemaskan tersebut dengan polosnya menyetujui.

Edelhard

Back to the topic

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Back to the topic

Queen yang terkejut refleks langsung memeluk Edelhard kala mendengar sapaan dari sang Papa.

"Papa.. I miss you so much" ucap Queen seraya menangis. Dia sangat merindukan Papa-nya ini.

"I miss you too baby" balas Edelhard sembari menepuk-nepuk punggung kecil Queen.

Gadis itu melerai pelukan mereka. Ia menatap kesal Edelhard. "Papa jahat banget. Kenapa satu minggu ini Papa nggak ke rumah?. Papa udah nggak sayang sama Queen lagi ya?" tanyanya semakin kuat menangis.

"Sssttt, don't cry sweetheart!"

"Maafkan Papa ya!. Papa masih ada syuting di US satu minggu yang lalu" kata Edelhard menjelaskan.

"Really?"

Edelhard mengangguk. Hal itu berhasil membuat Queen mengehentikan tangisannya.

"Forgive me okey!"

Amour (REVISI)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang