Part 36

17.8K 953 118
                                    

Happy Reading
Don't Forget to Comment And
Vote

~~00~~











"Bagaimana peluang proyek ini di masa depan Mrs. Aleisha dan siapa saja yang akan menjadi target pasar kita?" tanya salah seorang petinggi perusahaan di ruangan meeting.

Aleisha tersenyum "Tentu saja peluangnya cukup besar Mr. Drake, sebab kita akan memasukkan beberapa aspek yang tengah marak menjadi trend dimasa sekarang"

"Dan untuk masalah target pasar rencananya akan difokuskan pada generasi muda terutama yang sangat aktif menggunakan sosial media karena kita akan lebih banyak melakukan promosi disana" tambahnya membuat Mr. Drake mengangguk puas.

Reynhard diam-diam menyunggingkan senyumnya kala melihat betapa baiknya Aleisha dalam melakukan presentasi. Dia merasa bangga pada wanita cantik nan cerdas itu.

Aleisha sendiri yang sudah merasa tak akan ada lagi pertanyaan terlontar akhirnya menutup presentasinya.

"Baiklah kalau sudah tidak ada lag-" Reynhard mengangkat tangan pertanda memberi interupsi.

"Ya Tuan Reynhard, ada apa?"

"I wanna ask you something"

"Yes please" balas Aleisha lirih. Ia memandang suaminya dengan mata yang sedikit berkunang-kunang. Entah kenapa sejak pagi tadi perempuan itu merasa tubuhnya lemas. Kepalanya juga terasa berputar.

Sebenarnya Aleisha ingin beristirahat saja hari ini namun karena ada pertemuan penting ia terpaksa harus menahan diri.

"Sudah sejauh mana perkembangan untuk pro-"

Bruk

"SAYANG"

Teriakan Reynhard barusan seketika membuat semua orang di ruangan meeting terlonjak. Mereka sontak mengalihkan pandangan ke arah Aleisha yang sudah terkapar lemah di dekat layar proyektor.

Si bungsu Geraldo yang sudah panik bukan kepalang segera menghampiri Aleisha dengan langkah lebarnya kemudian memangku kepala sang istri pada salah satu pahanya.

"Aleisha"

"Aleisha, hey" Reynhard terus menepuk pelan pipi mulus istrinya.

"Sayang"

"Bangunlah!"

Tak kunjung mendapat respon, kekhawatiran Reynhard lantas kian bertambah. Ia beralih menatap orang-orang di ruangan itu. Mengetahui mereka yang hanya diam menonton emosi Reynhard tak ayal langsung tersulut.

"Apa yang kalian lihat hah?. Cepat panggilkan Dokter!"






~~00~~






Selang 20 menit waktu berlalu Dokter perempuan berusia empat puluhan dengan nama Andrea itu akhirnya selesai memeriksa Aleisha.

Setelah membereskan peralatan medisnya si empu kemudian beranjak dari kasur besar tempat Aleisha berbaring.

Reynhard yang melihat hal tersebut lantas langsung saja menyerbu sang dokter dengan pertanyaan yang menyiratkan kekhawatirannya.

"What's wrong with my wife?"

"Is she okay?" sambungnya.

"Istri anda baik-baik saja tuan. Anda tidak perlu cemas"

"Bagaimana bisa? Lalu kenapa tadi dia pingsan? "

Amour (REVISI)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang