Part 16

37.7K 2.1K 81
                                    

Happy Reading
Don't Forget to Comment And
Vote

~~00~~


















"Waaaahhhhh ada cogan"

Gadis cantik itu dengan gerakan cepat menyingkirkan tubuh bongsor milik sang Kakak, lalu mengubah posisinya menjadi berdiri seraya menatap wajah tampan Axvel dengan mata berbinar.

King yang melihat hal itu hanya bisa menggelengkan kepalanya heran.

Adiknya ini memang kadang-kadang bersikap luar biasa. Apalagi jika sudah membahas soal cogan.

Padahal dia kan juga tampan, bahkan sangat tampan tapi kenapa kembarannya ini selalu mengatakan jika dirinya jelek.

"Nggak adil banget" batin King kesal.

"Axvel" panggil Aleisha.

"Iya"

"Kemarilah boy!"

Mendengar perintah Mommy-nya, Axvel lantas segera berjalan menghampiri Aleisha. Ia mengambil duduk di sofa sebelah kanan wanita cantik itu.

King dan Queen yang melihatnya sontak beranjak mendekati Axvel, kemudian duduk di atas karpet dengan mata yang tak pernah lepas menatap wajah tampan pemuda tersebut.

"Siapa ini Mommy?" tanya King pada sang ibu.

"Dia..."

Aleisha merasa sangat gugup sekarang. ia belum berani jika harus mengatakan kepada King dan Queen bahwa Axvel adalah putra sulungnya dengan Reynhard.

Bukan tidak ingin mengakui sang putra. Hanya saja Aleisha takut jika nantinya King dan Queen akan kembali bertanya perihal ayah kandung mereka.

Bahkan Rose yang duduk di samping kiri Aleisha ikut risau karena ia memang sudah mengetahui jika Axvel adalah putra sulung Aleisha.

Axvel yang melihat gelagat dan raut wajah Aleisha seolah paham akan maksud sang Mommy. Pemuda itu lalu berkata....

"Nama Kakak Axvel" ucapnya menjawab pertanyaan King.

"Kakak tadi pagi mengalami kecelakaan kecil dan Nyonya Aleisha lah yang menolong serta membawa Kakak kesini" lanjut Axvel menjelaskan.

Deg

Penjelasan Axvel barusan berhasil membuat jantung Aleisha berdetak dua kali lebih cepat. Terbesit rasa bersalah dibenaknya kala mendengar cara bicara Axvel yang seolah-olah menunjukkan jika dia memanglah orang asing.

Aleisha takut jika apa yang dilakukannya menyakiti hati sang putra, namun disisi lain dia juga tidak bisa bila harus mengatakan yang sebenarnya kepada Queen dan King sekarang.

Posisinya benar-benar serba salah.

Perempuan cantik itu menatap sendu putra pertamanya. Lewat matanya Aleisha seolah berkata...

"Maafkan Mommy"

Axvel yang mendapatkan tatapan seperti itu seketika paham akan maksud Mommy-nya. Ia lantas menganggukkan kepalanya tanda mengerti, diiringi senyuman yang begitu tipis.

Bukannya lega melihat senyuman itu, Aleisha malah semakin merasa bersalah.

"Oh gitu" Queen mengangguk paham.

King menelisik lebih dalam prang dihadapannya. "Kakak ini yang dirumah sakit waktu itu kan?"

"Iya" balas Axvel tersenyum.

Ada rasa bahagia yang begitu besar dibenak Axvel ketika melihat kedua adik kembarnya. Axvel tak pernah menyangka jika dirinya akan mempunyai seorang adik yang bahkan sudah sebesar ini. Kembar pula.

Tadinya dia sempat terpana akan paras yang dimiliki King dan Queen. Adik kembarnya ini memiliki wajah yang benar-benar tampan dan cantik hingga ia sendiri tak mampu untuk menjelaskan bagaimana indahnya ciptaan Tuhan tersebut.

Axvel tahu betul bahwa belum terbukti sepenuhnya jikalau King dan Queen adalah adiknya. Tapi Axvel tetap yakin jika twins memanglah adik kandungnya.

"Ini lukanya sakit nggak Kak?" tanya Queen meringis sembari menunjuk luka di lutut Axvel.

"Ya sakit dong sayang. Namanya juga luka, gimana sih kamu?" saut King gemas.

"Aku nggak nanya Kakak ya"

"Sakit nggak kak Axvel?" kata Queen bertanya lagi yang langsung dibalas dengan gelengan oleh Axvel.

"Tuh kan nggak sakit. Dasar sok tau"

"Kak Axvel itu kuat makanya luka kek gini nggak bakal berasa emangnya Kakak"

"Hei, Kakak juga kuat ya. Kamu aja yang nggak tau" seru King tak terima.

"Hilih"

Axvel merasa sangat gemas dengan tingkah kedua adik kembarnya itu. Mereka berdua persis seperti Tom and Jerry yang jika bertengkar akan terlihat begitu menggemaskan.

Pemuda tampan tersebut bahkan sampai tersenyum lebar saking gemasnya hingga berhasil membuat Queen yang melihatnya terpesona.

"Ekhm.. Kak Axvel kok ganteng banget sih?" puji Queen tersenyum malu.

King memperingati. "Jangan genit"

"Apasih?"

"Emang kamu pikir Kak Axvel suka disanjung sama kamu yang jelek ini"

Queen memutar bola matanya. "Pardon, can you repeat again sir?"

"Semua orang juga tau kali kalau Queen itu cantik"

"Nyenyenyenye" ejek King muak.

"Huft.. udahlah capek debat sama Kakak" Queen tak selera membalas ejekan itu. Ia kembali fokus menghadap Axvel.

"Kak Axvel Queen boleh minta no-" suara bel rumah berhasil memotong perkataan Queen. Si empu hanya bisa tersenyum sabar.

Ting

Tong

Ting

Tong

"Siapa itu Aleisha?" Rose bertanya pada sang putri.

"Nggak tahu juga Bunda. Isha kesana dulu ya mau liat siapa yang bertamu" jawab Aleisha kemudian beranjak dari duduknya berniat membukakan pintu.

"Mommy wait!" ucap Queen mengentikan langkah Aleisha.

"Kenapa sayang?"

"Biar Queen aja yang bukain"

"Emang ada apa?"

"Nggak ada apa-apa Mommy"

"Yaudah kamu bukain sana!" titah Aleisha kembali ke tempat duduknya.

"Okey " balas Queen segera berjalan ke arah pintu utama.


~~00~~



"Siapa sih yang bertamu?. Bikin rencana Queen buat minta nomor Kak Axvel gagal aja"

"Awas kalau sampai nggak jelas"

Gadis cantik itu terus saja menggerutu sambil mendekat ke pintu utama.

Ting

Tong

Queen berdecak. "Iya, iya Ya Allah.. nggak sabar banget"

Sampai tepat di depan pintu Queen segera membukanya.

"Siap-"

Pertanyaan Queen terputus seketika saat ia berhasil melihat siapa orang yang bertamu. Matanya membulat sempurna saking terkejutnya ia.

"PAPA"



























To be continued

Amour (REVISI)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang