38

7.1K 492 6
                                    

Syahlan>Alan

"Salbia mana, mi?"

"Belum pulang, kamu jemput gih."

Tanpa bertanya kembali gue mulai
melangkah pergi, tapi dari belakang terdengar berseruan dari Nadin.

"Alan kamu mau kemana?"

"Jemput Salbia."

"Aku ikut ya?"Pintanya, gue mengangguk tanda setuju. Nadin terseyum lalu menggandeng tangan gue sampai di parkiran rumah.

Mengendarai mobil dengan kecepatan sedang, hari ini jalanan pun terlihat tidak terlalu ramai oleh kendaraan. Alunan musik dari radio membuat kami berdua sesekali bersenandung.

Nadin mematikan radio setelah lagu yang dia putar tadi selesai, kemudian menatap intens gue sejenak sebelum melontarkan beberapa pertanyaan.

"Kenapa kamu mengijinkan Salbia bekerja? Apa kamu gak mikir reputasi keluarga bisa tercemar ketika publik mendengar menantu muda keluarga Alpero bekerja jadi seorang guru TK?"Tanyanya tanpa mengalihkan pandangan. Apa yang tadi dia  katakan memang ada benarnya.

"Selain aku papi juga sudah mengijinkan Salbia bekerja sebagai seorang guru di salah satu taman kanak-kanak, gak masalah dong kalo menantu keluarga jadi seorang guru?"

"Salbia juga butuh kesenangan." Mendengar jawaban itu Nadin sejenak terdiam.

"Tapi kamu pernah mikir gak gimana kalo di luaran sana Salbia selingkuh sama pria lain?"

Kenapa rasanya Nadin sedang membuat celah untuk tidak memperbolehkan gue membiarkan Salbia pergi ke luar rumah?

Menoleh menatapnya lalu terseyum."Aku percaya sama dia."

"Don't trust too much, you'll get hurt"

***

"Udah nunggu lama?" Pertanyaan singkat itu tidak kunjung di jawab. Tatapan nya tertuju pada Nadin.

"Kalo lagi jalan-jalan berdua nggak usah jemput aja."Cetus Salbia mengabaikan pintu mobil yang sengaja gue buka kan untuk nya.

"Cepet masuk, jangan cari ribut."

Mendelik tajam Salbia enggan masuk ke dalam mobil. "Kalian pulang saja, aku mau naik taxi." Ucapannya sebelum melambaikan tangan menghentikan sebuah taxi.

Mencekal tangan Salbia sampai wanita itu menoleh. "Sikap lo ini kayak nggak butuh gue lagi."

"Emangnya mas Alan sering ada buat aku? Percaya aja enggak." Kalimat itu Salbia ucapakan sebelum akhirnya masuk ke dalam taxi kian melaju pergi.

"Jadi, masih mau mempertahankan istri seperti itu? Istri nggak tau diri."

***

Tbc

Mon maaf part ini pendek karena ke sebagian ke apus huhuhu 😭

Istri kampung ku Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang