15[Taruhan]

7.9K 593 17
                                    

Happy reading 🦊
___________________

Salbia>Bia

Pagi ini aku berinisiatif untuk mengantarkan Erlin pergi ke sekolah.
Gedung sekolah Erlin besar dan bertingkat tiga. Erlin baru kelas 2 Sd.

"Kakak mau tau nggak kelas Erlin di mana?"Aku mengangguk mengiyakan.

"Ikutin Erlin ya."

Aku pun mengikuti Erlin dari belakang. Gadis kecil itu mendapat sapaan selamat pagi dari beberapa anak kecil seumurannya.

Saat berada di jalan pertigaan aku belok ke arah kiri. Mataku memandang taman bunga berwarna-warni yang indah, banyak kupu-kupu di sini. Bau harum tercium di Indra penciuman.

"Harum."Menghirup bau taman bunga, mataku sesaat terpejam. Bunga bewarna merah sungguh memberikan kesan ketertarikan.

"Aku petik satu gapapa kali ya?"

Saat tanganku hendak memetik bunga bewarna merah itu, seorang pria tiba-tiba menahan tanganku.

"Jangan petik bunga sembarangan!"

Mampus, aku kena marah!

"Ah, maap, maap."

Pria itu menatapku lekat.

"Tuan, tangan saya sakit-"

Dia langsung melepaskannya."Sorry."

"Kamu guru baru di sini?"Tanyanya.

"Bukan. Aku cuma kakak ipar murid yang bernama Erlin. Aku datang ke sini untuk melihat kelas dan
bertemu dengan teman-temannya saja."Membaca nama tag pria berkacamata itu, Arul Wandartama.

Baru aku teringat Erlin."Astaga, Erlin kemana?"menyadari Erlin tidak ada di sisiku, aku pun panik sendiri.

Entah kenapa pria bernama Arul itu terseyum tipis. "Erlin xyla Alpero?"

"Iya. Kok tau?"

"Saya tau kelas nya di mana. Ikuti saya."

°°°•••

Duduk sendiri di kursi taman depan rumah. Pertanyaan mbak Nadin kemarin mengganggu pikiranku.

"Kerena waktu perdekatan kita terlalu singkat, jadi enggak salah dong kalo aku nggak tahu sama apa yang mas Alan suka dan enggak? Begitupun sebaliknya. Kenapa coba dia nanya kaya gitu?!"Aku bermonolog.

"Kesel? Minum dulu."Papi memberikan sebotol minuman dingin kepadaku lalu duduk di samping.

"Nadin sama Alan sudah bersahabat sejak lama."Katanya kemudian menoleh menatapku. "Coba mau tanya apa tentang Alan sama papi?"

Mengetuk dagu pelan. Berpikir.

"Minuman kesukaan nya apa?"

"Kopi susu."jawab papi cepat.

"Makanan kesukaannya?"lagi aku bertanya. Lewat papi mungkin aku bisa sedikit mendapatkan info tentang apa saja makanan dan minuman kesukaan suamiku.

"Sosis bakar, tumis daging sama Kari ayam. Cuma itu sih makanan kesukaan dia yang papi tahu."

"Yang mas Alan nggak suka apa?"

"Batu, kayu, tanah, ranting."

Seketika aku tertawa mendengarnya.

Istri kampung ku Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang