9[Kopi]

10.2K 714 11
                                    

Happy reading 🦊
___________________

Salbia>Bia

Bentuknya kotak persegi panjang. Namanya Bathtub. kata mas Alan Bathtub tempat merendam tubuh.

Aku mencoba merendamkan tubuh ke dalam bathtub. Airnya hangat.

"Duh, enak banget. Fasilitas di
kota emang aneh, tapi keren." Memejamkan mata, berendam
masih mengenakan pakaian.

"Salbia."

"Salbia menantu mami?"

Tiba-tiba mami membuka pintu kamar mandi, aku terperanjat kaget, Entah kenapa mami yang melihatku berendam malah tertawa. Mami membantuku berdiri dari Bathtub.

"Lagi berendam sayang?"

"Hehe, iya, mi."

Mami memasangkan handuk di pundakku. "Kalo mau berendam kamu harus nyiapin beberapa lilin aroma terapi sama taruh bunga di air agar sensasi berendam nya tambah terasa dan juga bikin pikiran fresh."

"Dan jangan lupa kalo kamu mau berendam bajunya di lepas."Jari telunjuk mami mencolek hidungku.

"Hehe, Iya."

"Sekarang kamu siap-siap ya."

"Memangnya mau kemana, Mi?"

"Mau mami ajak ke mall."

"Mall?"

°°°•••

Baju model kampung dan model kota 100% jauh berbeda. Baju kota terlihat lebih trendi dan cantik bila di kenakan. Aku memakai baju tunik lengan pendek bewarna abu-abu. Baju yang di pilihkan mami tadi.

"Menantu mami cantik sekali."Puji mami melihatku dari atas sampai bawah. Aku terseyum malu-malu.

"Kak Bia cantik kayak bidadari."timpal Erlin. Rambut gadis kecil itu di ikat dua dengan poni.

"Erlin juga cantik."

"Erlin gak kayak bidadari."

Berjongkok tepat di depannya. "Kata siapa Erlin gak cantik kayak bidadari? Erlin cantik kok, Apalagi pipi gemes nya ini."mencubit gemas pipinya.

"Yaudah, yuk berangkat."

"Yuk."

Kita bertiga masuk ke dalam mobil putih. Mobil di kendarai oleh pak supir. Supirnya tampak masih muda.

"Nanti di mall kita ngapain?"Tanyaku pada Erlin yang sedang sibuk mengepang rambut boneka.

"Belanja. Kalo kakak lapar bisa makan di restoran yang ada di dalam mall." Jawab Erlin.

"Kakak suka burger atau hot dog nggak?"

"Burger? Hot dog? Apa itu?"

"Makanan. Kakak gak tau?"

Aku menggeleng. "Enggak."

Kini aku berdiri di depan gedung besar. Gedung itu menjulang tinggi, banyak orang yang keluar masuk gedung yang di sebut mall itu.

Istri kampung ku Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang