I8[Ngambek]

8.2K 577 4
                                    

Happy reading 🦊
___________________

Syahlan>Alan

"Kalian kok pulang berdua?" Pertanyaan papi menyadarkan kalo Salbia—tidak ada?

"Salbia kemana?"Timpal mami menanyakan pertanyaan yang sama.

Berpikir sesaat sebelum akhirnya menjentikkan jari. "Salbia ketinggalan!"

"ALAN!"Pekik mami dan papi bersiap memarahi. Gue berlari cepat menuju pintu hendak menjemput Salbia
di restoran tempat reuni tadi.

"Alan kamu mau kemana?!"Teriak Nadin bertanya. Gue hilang pokus pada Salbia karena Nadin terus mengeluh jika kepalanya sakit.

Tepat berdiri di depan pintu, gue melihat Salbia dan Aldo berjalan beriringan bersama dengan Salbia yang mengenakan jas milik Aldo.

"Makasih udah mau nganterin
aku pulang, kalo gak ada mas
Aldo mungkin aku pulang jalan kaki."Perkataan Salbia seakan menyindir. Gue akui gue salah.

"Sama-sama."

"Kenapa kalian bisa barengan?"Tanya gue seakan nyamuk di antara mereka.

"Tadi gue ketemu Salbia di parkiran. Salbia bantu gue buat nenangin Altar yang nangis ingin ketemu mamanya, untung dengan adanya Salbia Altar bisa berhenti nangis."Jelas Aldo.

Mengerti keadaan Aldo sekarang, Mana mungkin gue marah kepadanya hanya karena Salbia pulang bersamanya.

"Makasih udah nganterin istri gue pulang. Gue lupa malah ninggalin dia di parkiran."

"Gak papa santai aja, Istri lo istri gue juga."Kelakarnya di akhir kekehan.

"Lo duda."

"Canda."

"Gue pulang dulu, ya."Pamitnya.

"Gak mau mampir dulu?"

"Nanti aja. Kasihan anak gue sendirian di rumah."

"Oh, oke."

"Hati-hati, Mas."

Salbia berjalan menuju kamar sambil menghentakkan kaki ke lantai.
Wanita itu melepas sepatu hail hils kemudian melemparkannya ke sembarang arah. Wajahnya cemberut.

"Gue tau gue salah. Maap."Duduk di sampingnya, Salbia malah menggeser menjauh.

Bibirnya maju ke depan, buat
gue gemes saja. "Utu tu tu tayang ngambek."Mencubit pipi chubby nya sampai melebar, sebelum gue gigit Salbia menepis kasar tangan gue.

"Jangan cubit. sakit!"Ketusnya.

"Maap dong. Kan, nggak sengaja."

"Mau itu di sengaja atau enggak aku tetep ngambek!"

"Kok gitu sih? Yaudah kalo lo ngambek gue mau kawin sama cewek lain."Tatapan Salbia menajam, seperti ingin mencakar-cakar wajah gue.

"Mas bilang apa tadi?"

"E-eh enggak. Enggak biang apa-apa."

"Mau kawin lagi?"

Istri kampung ku Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang