53[Orang tua baru]

7.2K 456 9
                                    

Salbia>Bia

Rasa sakit hampir membuatku menyerah di tengah-tengah perjuangan melahirkan ini.

"Mas sakit."Aku melirih lemas.

Mas Alan mengecup keningku beberapa kali. "Kamu kuat sayang, kamu kuat. " Pria itu berucap sambil menangis, hal itu membuatku semakin mengumpulkan energi agar bisa melahirkan anak yang sudah lama aku dan mas Alan nantikan.

Mencoba mengatur nafas kemudian mengejan sekuat tenaga hingga tangisan bayi mulai terdengar di seisi ruangan.

Air mataku menetes saat melihat bayi mungil yang masih merah di gendongan suster.

"Sal, anak kita?"

"Iya mas."Aku menganguk.

Selang beberapa menit kemudian perutku kembali terasa mulas, dokter berkata jika ada satu bayi yang
mau keluar lagi. Bayi kembar?

"Tarik nafas lalu keluarkan perlahan seperti tadi ya Bu!"Instruksi dokter.

"Ehgghhhh!"

"Ayo bu semangat!"

"Ahghhhhh!"

"Semangat sayang! Bayi kedua!"

Kesadaran ku perlahan hilang ketika dua bayi mungil berhasil aku lahirkan. Dalam hati aku sangat merasa bahagia, penantian 9 bulan membawakan kebahagiaan besar bagi rumah tanggaku dan keluarga.

°°°•••

Seminggu tepatnya setelah kelahiran anak-anak, keluargaku mengadakan acara syukuran untuk si kecil dan juga acara pemberian nama.

Yang di undang ke acara ini tidaklah banyak, hanya keluarga, teman dekat dan beberapa rekan kerja mas Alan, jika mengundang banyak orang
takut si kecil merasa tidak nyaman.

"Selamat ya, Lan! Udah jadi bapak dari dua anak."Kata Mas Sapian sambil menjabat tangan sahabatnya.

"Makasih, Bro!"

"Selamat ya, sekarang kalian sudah menjadi orang tua."Mami dan papi ikut memberikan ucapan selamat.

Kedua bayi sudah di tidurkan di ayunan yang sudah di hiasi bunga secantik mungkin, mereka berdua terlelap tidur dengan tenangnya.

"Cantik dan ganteng banget si anak kamu, Sal."Puji mbak Fitri, aku  menanggapi dengan senyuman.

"Good looking sejak dini nona dan tuan muda bayi mah."Timpal Erik
mendengarnya membuatku terkekeh.

"Iya lah, siapa dulu orang tuanya."Mas Alan ikut bersuara, pria itu menarik pinggangku mendekat.

"Huuu... nanti anak saya juga bakalan ganteng kayak tuan bayi."Erik mendengus.

"Punya pacar saja tidak."Ejek
mas Alan, Semua orang tertawa menyaksikan perdebatan kecil antara atasan dan tangan kanannya itu.

Tadinya papi hendak mengundang para wartawan untuk mengambil beberapa potret bayi kembar dan mengumumkan kelahiran dua cucu pertama keluarga Alpero. namun mas Alan melarangnya, katanya untuk sementara poto baby twins harus di privasi jangan dulu di sebar publik.

"Wah adik bayi nya lucu banget kayak Kai."Kaki Kaila menjinjit melihat bayi perempuan, tangannya berusaha menggapai pipi gembul si bayi.

"Lebih lucu baby dong ketimbang Kai."Celetuk Albi. Aku yakini sebentar
lagi keduanya akan mulai adu mulut.

"Mata Albi minus jadi gak bisa liat wajah kyut Kai ini."Ketus Kaila mendelik gemas.

"Sapian, Revaldi, gue yakin di masa depan nanti kalian bakal jadi besan. "Kata mas Alan, aku mengangguk menyetujui perkataannya.

Istri kampung ku Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang