Part 2

8.5K 1K 94
                                    

▫️▫️▫️▫️▫️

Jangan lupa vote and comment yaa.. Biar Nia makin semangat melayarkan NoRen~

▫️▫️▫️▫️▫️

Setelah bangun dari tidur singkatnya, Renjun berjalan menuju kelas Komunikasi Organisasi yang akan dimulai sepuluh menit lagi. Namun langkahnya terhenti karena seseorang memanggilnya.

"Renjun!" ucap orang itu yang ternyata adalah Oh Sehun, si Dosen pengajar mata kuliah Komunikasi Organisasi.

"Iya bang. Ada apa?" Renjun memang kerap memanggil para dosen dan tenaga kerja kampus yang masih muda dengan sebutan 'bang' atau 'kak'. Selain karena diminta begitu, dia juga sudah akrab dengan hampir semua orang di kampusnya.

"Saya mau ngasih tau. Besok kita kedatangan Pak Lee So-Won. Beliau baru pulang dari Jerman dan mau mengunjungi kampus kita. Besok seluruh dosen, tenaga kerja, dan mahasiswa kumpul di Aula Utama. Untuk edaran sudah disebarkan tadi. Saya hanya ingin mengingatkan kamu untuk mempersiapkan diri buat besok ya." ucap Sehun.

Lee So-Won adalah direktur utama sekaligus pemilik kampus ini, juga kakeknya Jeno. Setiap tahun, dia selalu mengunjungi kampus dan memberikan sepatah dua kata untuk warga besar universitas.

"Baik bang. Saya akan mempersiapkan yang terbaik agar tidak meninggalkan kesan yang buruk pada beliau." ucap Renjun dengan tegas dan tangannya membentuk hormat.

Pemilihan Duta Kampus akan berlangsung setiap satu tahun. Dan di semester ini, masa jabatan Renjun akan berakhir. Apalagi sebagai mahasiswa semester 5, Renjun tentu disibukkan dengan berbagai tugas dan praktikum. Namun hal tersebut tidak menghalangi tanggung jawabnya sebagai seorang Duta Kampus.

"Semangat ya, Njun. Kamu sudah melaksanakan tugas kamu dengan sangat baik selama masa jabatan kamu berlangsung. Bapak bangga sama kamu." Sehun mengacungkan kedua ibu jarinya dan tersenyum lebar.

"Terima kasih banyak, bang. Semoga saya dapat melakukan yang terbaik sampai masa jabatan saya selesai."

"Yaudah, kalo gitu kita langsung ke kelas yuk." ucap Sehun setelah mengusak surai Renjun dan tersenyum.

"Baik bang." Setelahnya mereka berjalan bersama menuju kelas.

▫️▫️▫️▫️▫️

Pukul 17:23

Setelah melakukan berbagai aktivitas, mulai dari pemahaman materi, praktikum, dan perkumpulan organisasi serta UKM, akhirnya kuliah Renjun hari ini telah selesai. Dia segera membereskan barang-barangnya dan bergegas untuk menuju ke kafe tempatnya bekerja.

Mungkin melelahkan, namun Renjun berusaha untuk tetap semangat. Dia ingin melakukan semua pekerjaannya dengan baik dan penuh tanggung jawab.

Kakinya melangkah menuju halte bus di seberang kampus. Dia terpaksa menggunakan busway, karena temannya yang selalu mengantarnya itu mengirim pesan bahwa dia tidak bisa mengantar Renjun hari ini.

Saat Renjun sampai di halte, kondisinya sedikit ramai, mengingat sekarang adalah jam pulang kerja. Dia segera duduk di tempat yang kosong sambil menunggu kedatangan bus tujuannya.

Setelah menunggu lumayan lama, busnya pun tiba. Renjun memasuki bus tersebut yang ternyata sudah penuh. Dia terpaksa berdiri dan menggantungkan jemarinya pada pegangan di langit-langit bus.

Selama perjalanan, Renjun hanya menatap ke arah luar melalui jendela. Jalanan sedikit macet dan langit sudah mulai gelap, namun masih memancarkan cahaya samar berwarna jingga dan kuning. Renjun sangat menyukainya dan mulai menikmati pemandangan tersebut.

MIRIS || NoRenTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang