Part 14 - What If?

4.4K 576 92
                                    

▫️▫️▫️▫️▫️

Gimana kalo misalnya Jeno nginep?

▫️▫️▫️▫️▫️

Pukul 00:08

Saat ini, Jeno tengah duduk di kursi belajar yang terletak di kamar Renjun, sembari menunggu si manis yang tengah membasuh wajahnya di kamar mandi.

Jeno tak sekalipun melunturkan senyumannya kala Wendy mengizinkan dirinya untuk bermalam di rumah ini, terlebih sekamar dengan Renjun!

Walaupun Jeno sempat diusir oleh Chenle, tapi Ia tidak peduli.

Saat Jeno memperhatikan kamar si manis, Ia tidak menemukan karpet, kasur tambahan, ataupun sofa untuknya tidur. Hanya ada single bed berwarna hitam.

Itu berarti, Jeno akan tidur di ranjang bersama Renjun?!

"Lalalalaa~ Rezeki orang ganteng~"

CKLEK!

Pintu terbuka, menampilkan Renjun yang sedang mengeringkan rambutnya yang sedikit basah dengan handuk. "Ngapain lo nyanyi-nyanyi?"

Jeno hanya menampilkan cengiran bodohnya, membuat Renjun memutar bola matanya malas. Lelaki manis itu pun lanjut mengeringkan rambutnya.

"Ren. Gue tidur dimana?" tanya Jeno dengan nada jahil. Karena Ia sudah mengetahui jawabannya, maka itu Ia tersenyum penuh percaya diri.

"Di ruang tamu aja gih."

Mendengar jawaban Renjun barusan, Jeno melebarkan matanya. Ia tidak terima jika harus tidur di ruang tamu. "Dih! Yang bener aja lo Ren."

"Di lantai?"

"Gak mau ah! Dingin!"

"Yaudah. Gue yang di lantai."

"Eh, jangan dong!"

Renjun pun jengah karena Jeno terus mengelak. "Ya terus lo maunya dimana? Masa sebelahan sama gue di kasur? Sempit!"

"Gapapa kali sempit-sempitan. Kan yang penting nyaman." ucap Jeno sembari menampilkan senyum percaya dirinya lagi.

Renjun hanya diam, tidak ingin membalas ucapan Jeno. Lagipula, percuma juga Ia debat dengan lelaki yang sangat keras kepala itu.

Melihat Renjun yang terdiam, itu berarti si manis tidak menolak. Jeno pun tersenyum sumringah dan langsung menepuk kasur Renjun. "Sini Ren."

Namun, Renjun malah beralih menuju meja belajarnya. Menyalakan laptopnya dan membuka beberapa file disana. "Gue mau nugas bentar."

Jeno pun bengong saat mendengar ucapan si manis. Apa katanya? Mengerjakan tugas? Jam segini?! Tidakkah lelaki manis itu lelah seharian bekerja?

"Serius lo Ren?! Udah malem!"

"Ya terus gue nugasnya kapan lagi? Udah, lo tidur duluan aja. Jangan berisik."

Jeno langsung cemberut ketika Renjun malah sibuk mengetik di laptopnya. Jika begini terus, bisa-bisa Jeno bosan.

"Ren."

"Hm?"

"Lama gak?"

"Mungkin. Kenapa?"

"Gue tungguin deh."

"Gak usah."

"Bosen tau! Sambil ngobrol kek!" ucap Jeno masih dengan wajah cemberut yang terpatri. Hal itu pun membuat Renjun menggeleng heran.

MIRIS || NoRenTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang