Part 35

2.2K 282 45
                                    

▫️▫️▫️▫️▫️

Jangan lupa vote and comment yaa, biar Nia makin semangat melayarkan NoRen~

▫️▫️▫️▫️▫️

Malam ini, rapat antara Jeno dan Sungchan telah selesai dan akan dilanjutkan kembali esok hari. Beruntung Sungchan dapat meyakinkan perusahaan Jeno agar mereka mau menanamkan modal.

Meskipun mereka berteman, tetap saja dalam urusan bisnis seperti ini mereka harus bersikap profesional. Jika saja Sungchan tidak mampu memberikan presentasi yang baik dan meyakinkan perusahaan Jeno akan keuntungan besar bagi perusahaannya, mungkin Jeno tidak akan segan menolak untuk bekerja sama.

Tentunya karena Jeno lebih mengutamakan perusahaan miliknya meskipun Sungchan adalah temannya.

"Kenapa waktu itu lo nunda rapatnya? Terus hari ini dateng gak bilang-bilang." ucap Sungchan dengan ketus.

"Yaelah, santai dong Chan. Lagian kenapa sih? Acara lo ketunda gara-gara rapat mendadak ini?"

"Gue tuh lagi deketin seseorang. Tadi gue lagi jalan sama dia. Eh lo nya malah dateng. Nyusahin."

Jeno membelalakan matanya tak percaya. Seorang Sungchan yang tidak tertarik dalam hal percintaan (sehingga terus menerus dikenalkan ke orang lain) itu sedang mendekati seseorang?

"Emang ada yang mau sama orang se-formal lo?"

Sungchan melirik Jeno dengan tajam. Kurang ajar sekali temannya itu berucap demikian, ya.. walaupun benar sih.

"Gue masih berusaha sih. Udah lo tunggu aja, siapa tau dia jodoh gue."

"Amin deh."

Setelahnya Jeno hanya diam, malas bertanya-tanya mengenai Sungchan dan orang yang sedang didekatinya itu. Pasti terdengar membosankan.

Jeno pun kembali menyeruput teh manis miliknya. Tadinya Ia meminta secangkir kopi, namun Sungchan melarangnya karena lelaki itu terlalu banyak minum kopi, seperti bapak-bapak saja.

"Lo sendiri gimana? Masih sama Lia?"

"Ck. Gue tuh sama sekali gak suka sama cewek itu. Lo tau kan gue gay. Cuma ya gitu, kasian aja sih kalo diliat-liat. Lagian juga dia baik, gak macem-macem."

"Jangan mainin hati orang dong. Kalo gak suka ya udahin aja hubungan gak jelas kalian itu. Kasian Jen, anak orang cantik begitu, pasti banyak yang ngantri."

"Ya gue sih mau banget. Cuma bokap gue aja."

"Yaelah. Bokap lo lagi? Gak capek apa lo diatur ini-itu? Gue aja yang denger males."

"Gue juga udah capek ngelawan dia. Udahlah, biarin aja."

▫️▫️▫️▫️▫️

Karena bosan sendirian menunggu kedatangan Jeno di hotel, Lia memilih pergi ke mall terdekat dan melihat-lihat disana.

Padahal kalau boleh, Lia memilih untuk tidak ikut Jeno ke China. Lagipula Ia memiliki pekerjaan yang harus diurus di Amerika. Namun, Donghae malah memintanya untuk menemani Jeno.

Lia tidak bisa menolak karena Donghae merupakan sosok paman yang baik baginya. Maka itu Ia menuruti.

Setelah berkeliling beberapa lama, Lia pun memilih untuk berhenti di sebuah toko baju ternama dan melihat-lihat disana.

Mungkin Ia terlalu fokus dalam memilih baju, sehingga Ia tidak menyadari ada seorang pria yang berada tak jauh di belakangnya dan tengah mengikutinya diam-diam.

MIRIS || NoRenTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang