Part 31

2.1K 290 36
                                    

▫️▫️▫️▫️▫️

Jangan lupa vote and comment yaa, biar Nia makin semangat melayarkan NoRen~

▫️▫️▫️▫️▫️

Jaemin mengendarai motornya menuju ke kafe xx. Tadi, Jeno menghubunginya. Tentu saja Jaemin dibuat heran. Teman baiknya itu tidak pernah memberi kabar, namun tiba-tiba malah menghubunginya di siang hari seperti ini.

Jeno mengajaknya bertemu. Jaemin awalnya menolak karena Ia memang tidak ingin berurusan dengan lelaki sialan seperti Jeno lagi.

"Tentang Renjun."

Saat mendengar ucapan Jeno tadi, Jaemin tidak bisa menolak. Pastinya hal yang akan dibicarakan sangat penting. Terlebih, Jeno menghilang dari Renjun dan sekarang malah mengajak Jaemin bertemu untuk membicarakan lelaki manis itu.

Maka itu, Jaemin menuruti kemauan Jeno untuk menemuinya. Sesampainya di kafe xx, Jaemin langsung menghampiri Jeno yang tengah duduk di bagian pojok kafe.

"Kenapa?"

Menoleh ke arah sumber suara, Jeno mendapati Jaemin yang ternyata sudah duduk dengan santai di hadapannya. "Udah nyampe lo?"

"Ck. Gue gak ada waktu buat basa-basi. To the point aja."

Jeno menghela nafas berat, kemudian meneguk minumannya sebelum berucap "Renjun apa kabar?"

Jaemin mendecih, lalu menoleh ke arah Jeno. "Gak usah pura-pura, Jen."

"Maksud lo?"

"Gue tau, lo tiap hari ngikutin Renjun, kan?"

Jeno mengernyit heran. "Lo tau darimana?"

Jaemin pun memutar bola matanya malas, kemudian memesan minuman ke pelayan kafe, lalu kembali membuka suaranya. "Kenapa lo ngejauh dari Renjun? Lo tau kan, dia cinta banget sama lo. Kenapa lo tega?"

"Gue--"

"Sejujurnya gue capek, Jen. Tiap hari gue berusaha buat bikin dia lupa sama lo. Gue pengen gantiin posisi lo di hatinya. Tapi gak bisa. Dia selalu keinget sama lo. Dan dia tetep nganggep gue sebagai sahabat, gak lebih. Tapi gue gak peduli. Gue gak mau ngeliat dia sedih gara-gara lo. Gue pengen selalu ada di samping dia, ngehibur dia. Walaupun hati gue yang sakit. Maka itu gue mohon sama lo, jangan muncul di hadapan Renjun.. dan ngerebut dia dari sisi gue, lagi."

Setelahnya, Jaemin langsung berdiri dan berniat untuk pergi dari kafe itu. Namun, tiba-tiba Jeno membuka suaranya. "Gue terpaksa."

Jaemin menoleh ke arah Jeno yang ternyata sedang mengacak surainya dengan kasar, terlihat bahwa lelaki itu tengah marah. Hal tersebut pun membuat Jaemin heran.

Mengapa Jeno marah? Dan.. mengapa dia bilang bahwa dia terpaksa?

"Maksud lo?"

Dan setelahnya, Jeno memberi tau semuanya. Mulai dari ancaman Donghae terhadap keluarga Renjun, mengapa Ia mengakhiri hubungan mereka, hingga akhirnya memilih untuk menjauh.

Jaemin tentu sangat terkejut. Pasalnya, Renjun hanya memberitahunya bahwa mereka telah putus karena Jeno bosan, bukan karena terpaksa.

Hal itu pun membuat Jaemin kecewa pada Renjun karena tidak memberitahu yang sebenarnya, namun rasa bersalahnya lebih mendominasi. Ternyata selama ini Ia salah paham. Dan dengan teganya ingin merebut Renjun dari Jeno--yang tengah dilanda kesulitan.

"Besok gue ke Amerika--"

"Lo gila?!" ucap Jaemin sembari menarik kerah Jeno dengan paksa. "Kenapa lo gak ngasih tau ke gue, Mark, atau Lucas?! Kenapa lo malah ngambil keputusan gak jelas ini sendiri?! Kita temen lo, Jen!"

MIRIS || NoRenTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang