▫️▫️▫️▫️▫️
Jangan lupa vote and comment yaa.. Biar Nia makin semangat melayarkan NoRen~
▫️▫️▫️▫️▫️
Pukul 16:43
Saat ini, Jeno tengah menunggu Renjun dan Jaemin di depan kafe. Ia duduk di motornya dengan sedikit gelisah. Entah apa alasannya, tapi Jeno akui bahwa Ia tidak suka melihat Renjun dan Jaemin bersama. Bahkan mereka terlihat akrab.
Setelah sampai di kafe tadi, Jeno langsung mencari keberadaan Renjun. Kata Haechan, Renjun sempat menghubunginya dan mengatakan bahwa Ia tengah berada di toko buku bersama Jaemin. Hal itu tentu membuat Jeno geram.
Sudah hampir 2 jam Ia menunggu, namun Renjun tak kunjung datang. Sebenarnya Jeno lelah, tapi rasa kesalnya lebih mendominasi. Pantas saja Renjun menolak tawarannya untuk mengantar lelaki manis itu ke kafe, ternyata karena Ia mau bertemu dengan Jaemin.
Beberapa menit kemudian, motor Jaemin tiba di seberang kafe. Jeno melihatnya, namun Ia tidak mau menghampiri mereka. Ia lebih memilih untuk memperhatikan mereka dari tempatnya.
Renjun segera turun dari motor Jaemin dan melepaskan helmnya. Sedikit mengebaskan jaket miliknya sebelum bertanya "Masuk gak, Jaem?"
"Gak dulu, Njun. Gue ada urusan." ucap Jaemin sembari melepaskan helmnya, kemudian menyibak surai hitam legamnya ke belakang.
"Ck. Palingan mau ketemu cewek." ujar Renjun dengan nada yang mengejek. Jaemin itu tampan, pasti banyak perempuan yang menyukainya.
Jaemin tertawa saat mendengar ucapan Renjun. "Orang gue sukanya cowok." Ia pun mengusak rambut lelaki manis itu hingga berantakan, membuat si empunya melayangkan protes.
Renjun memutar bola matanya malas, lalu beralih melihat spion motor Jaemin dan memperbaiki rambutnya. Jaemin kembali tertawa sebelum ikut membantu Renjun.
Renjun terkekeh saat melihat Jaemin membantunya. Padahal tadi pemuda itu yang mengacaknya, sekarang malah membantu merapikan rambutnya.
Dan Jeno melihat pemandangan di depannya dengan jelas. Membuatnya marah, entah pada siapa. Ia pun melipat kedua tangan di dada bidangnya, berdiri angkuh dan bersandar pada motornya. Menatap sinis ke arah Renjun dan Jaemin.
"Yaudah, gue masuk ya. Thank you, Jaem."
Setelah mendapat anggukan serta senyuman manis dari Jaemin, Renjun segera melangkahkan kakinya menuju kafe tempatnya bekerja. Namun langkahnya terhenti. Ia terkejut melihat Jeno yang sedang berdiri angkuh dan menatap tajam ke arahnya.
Jaemin yang melihat Renjun berhenti pun mengikuti arah pandang lelaki manis itu. Ternyata Jeno sedang melihat ke arah mereka secara bergantian.
Anehnya, Jaemin tidak terkejut seperti Renjun. Ia sudah menebak bahwa Jeno akan mengikuti mereka. Jaemin pun merasa lega. Karena selama ini yang mengetahui kedekatannya dan Renjun hanyalah Haechan, Chenle, dan Mark. Sepertinya Jeno ikut termasuk.
Dengan segera, Renjun menetralkan ekspresinya dan melanjutkan langkahnya menuju kafe, meninggalkan Jeno yang masih setia melayangkan tatapan tajam ke arahnya.
Setelahnya, Jaemin menghampiri Jeno dan menyapa teman baiknya itu. "Jen, gue duluan." ucapnya sambil tersenyum pada Jeno, seolah tidak ada masalah. Kemudian, Jaemin kembali menghidupkan mesin motornya dan meninggalkan kafe.
Jeno tidak memperdulikan Jaemin. Ia langsung bergegas masuk ke dalam kafe dan mencari keberadaan Renjun. Lagi-lagi, Ia tidak menemukan lelaki manis itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
MIRIS || NoRen
Fanfiction[END] Renjun si duta kampus, dan Jeno si most wanted... ------------------------------------------------- WARNING!! ⚠️ • NoRen area • bahasa baku • bxb yaoi story • slight JaemRen ------------------------------------------------- Best rank: #1 in ji...