▫️▫️▫️▫️▫️
Jangan lupa vote and comment yaa.. Biar Nia makin semangat melayarkan NoRen~
▫️▫️▫️▫️▫️
"Gue harus jauhin mereka."
"Lo tau sendiri gimana gencernya Jeno ngedeketin lo. Pasti percuma kalau lo ngejauh. Dan Jaemin, dia sahabat lo Jun. Lo gak mikirin perasaan dia?"
Setelah mendengar ucapan Mark barusan, Renjun langsung mengacak surainya karena frustasi. Apa yang dikatakan Mark memang benar, tapi bagaimana pun Renjun harus melakukan sesuatu.
Ia tidak mau kembali merasakan kejadian pahit yang lama itu, terlebih kehilangan orang yang Ia sayangi lagi. Jadi, lebih baik Ia menjauhi Jeno dan Jaemin kan?
"Atau gue laporin dua orang itu--"
"Jangan!" ucap Renjun dengan panik. Ia tidak mau ada orang lain yang mengetahui hal ini, setidaknya untuk sekarang. Ia juga tidak mau orang lain terlibat dalam masalahnya.
"Tapi mereka udah keterlaluan Jun. Seenaknya ngancem bakalan hancurin hidup lo. Emangnya mereka siapa?"
"Gue gak ada apa-apanya dibanding mereka Mark."
Renjun berucap lirih. Memang benar bahwa Ia berada jauh dibawah Xiyeon dan Minju. Ia hanya beruntung bisa mendapatkan beasiswa di kampus ternama seperti ini.
Terlebih, Ia dipastikan akan kalah jika disandingkan dengan kedua wanita itu. Mau tak mau Renjun harus menuruti ucapan mereka.
Mark pun ikut prihatin dengan apa yang dialami Renjun. Ia sangat ingin melaporkan Xiyeon dan Minju, yang mungkin akan sedikit membantu lelaki manis itu. Namun, Ia juga tidak boleh bertindak gegabah.
Jika tidak, Renjun yang akan terkena akibatnya.
Melihat Renjun yang semakin menunduk dan sangat menyedihkan, Mark pun mengusap pundaknya perlahan, berusaha menenangkan lelaki manis itu.
Mark ikut termenung. Ia sangat mengetahui bahwa Jaemin mencintai Renjun, dan Jeno mungkin juga menyukai Renjun, terlihat jelas dari perlakuan mereka terhadap lelaki manis disampingnya ini. Mark tidak ingin kedua teman baiknya itu sakit hati karena dijauhi oleh Renjun.
Namun, Mark juga tidak ingin Renjun kembali terpuruk seperti waktu itu. Terlebih, Mark tidak bisa menemani lelaki manis itu di masa-masa kelamnya, karena dirinya berada di luar negeri pada saat itu.
Jadi, untuk kali ini, Mark sangat ingin membantu Renjun. Tapi, Ia juga tidak mengetahui caranya.
Saat mereka tengah terdiam, tiba-tiba Lucas datang sembari berteriak dengan suara yang menggema di sepanjang koridor perpustakaan.
"Mark! Gue cariin lo kemana-mana, ternyata disini--lah? Renjunie, lo kenapa nangis?!"
Mark pun langsung membungkam mulut Lucas agar lelaki besar itu tidak berbicara dengan sangat keras seperti tadi. "Gak usah teriak kingkong!"
"Sorry my friend. Habit, it's my kebiasaan." ucap Lucas sembari menampilkan cengiran yang terlihat bodoh di mata Mark dan Renjun.
"Kenapa lo nyariin gue?"
"Udah ditungguin bang Johnny tuh! Lo lama banget sih cuma ngambil gitar doang. Jangan-jangan lo selingkuh sama Renjun ya?"
PLAK!
Terlampau kesal, Mark langsung memukul Lucas tepat di bibir lelaki itu, hingga si empunya kesakitan dan terus memegangi bibirnya.
"Mulut lo dijaga bangsat!"
KAMU SEDANG MEMBACA
MIRIS || NoRen
Fanfiction[END] Renjun si duta kampus, dan Jeno si most wanted... ------------------------------------------------- WARNING!! ⚠️ • NoRen area • bahasa baku • bxb yaoi story • slight JaemRen ------------------------------------------------- Best rank: #1 in ji...