Part 9

5K 684 82
                                    

▫️▫️▫️▫️▫️

Jangan lupa vote and comment yaa.. Biar Nia makin semangat melayarkan NoRen~

▫️▫️▫️▫️▫️

Pukul 7:46

Sepulangnya dari apartemen Jaemin tadi malam, Renjun langsung merebahkan tubuhnya pada kasur dan memilih untuk tidur, membuatnya lupa mengatur alarm dan berakhir bangun kesiangan.

Kelas pertamanya memang dimulai pukul 9 pagi, namun yang menjadi masalah adalah perjalanan ke kampusnya yang membutuhkan waktu kurang lebih satu jam.

Setelah bersiap-siap, Renjun pun bergegas menuju kampusnya dengan tergesa, dia tidak ingin terlambat masuk kelasnya. Ia pun terpaksa mengabaikan Wendy yang terus menegurnya karena melewati sarapan pagi.

"Kakak. Ini dimakan dulu sarapannya." ucap Wendy sambil menatap Renjun yang tengah berjalan tergesa itu. Sedikit merasa iba, namun memang salahnya Renjun sendiri yang bangun terlambat.

"Maaf, Ma. Kakak udah telat. Berangkat ya, Ma!"

Setelah berucap demikian, Renjun segera menyalimi tangan Wendy dan mengecup pipi sang Mama. Kemudian, Ia bergegas memakai sepatunya asal dan pergi ke kampus.

Chenle hanya menggeleng heran melihat Renjun yang berjalan terburu-buru hingga kakaknya itu hampir terhuyung jika tidak berpegangan pada gagang pintu rumah mereka. Beruntung kelas Chenle dimulai pukul 11 pagi, jadi Ia masih punya banyak waktu untuk sekedar bersantai dirumahnya.

Sesampainya di kampus, Renjun berjalan dalam keadaan pusing dan langkah goyah. Karena tadi terburu-buru, Ia tidak sempat membaca chat dari dosen di grup kelasnya yang mengatakan bahwa kelas hari ini diundur ke minggu depan.

Menghela nafas berat, Renjun berjalan gontai menuju toilet. Ia perlu mambasuh wajahnya. Walaupun sudah mandi, Ia tetap merasa ngantuk, membuatnya sedari tadi menguap. Kantung matanya pun memperlihatkan dengan jelas bahwa Ia kurang tidur.

Sesampainya disana, Renjun membuka pintu toilet yang terletak di gedung terakhir kampus itu. Namun, Ia menyesal dan segera menghentikan pergerakannya saat melihat pemandangan yang tersaji di hadapannya itu, tubuh Renjun pun menegang.

Bagaimana tidak? Dihadapannya ada Jeno dan seorang lelaki yang Renjun kenali sebagai wakil ketua UKM Paduan Suara, Kim Seungmin. Dan saat ini mereka tengah bersetubuh.

"Ahhh.. Jenhh.."

Jeno yang melihat Renjun masuk pun tersenyum sinis dan terus menatap Renjun sambil melanjutkan kegiatannya menggempur lubang Seungmin serta mencium pemuda itu kasar, membuat Seungmin semakin mendesah nikmat.

"Shh.. Fasterhh.. Jenhhh.. Ahh.. Ahhhh..Shitt!"

Menetralkan ekspresinya, Renjun berdehem dan segera memasuki salah satu bilik toilet dengan wajah yang dibuat datar. Ia mencoba untuk tidak memperdulikan kedua orang yang tengah bermain itu, juga tatapan remeh yang Jeno tunjukkan padanya.

Setelah Renjun memasuki salah satu bilik toilet, Jeno dengan kasar mengeluarkan miliknya dari lubang Seungmin. Ia pun mengusir lelaki manis itu karena sudah kehilangan hasratnya, membuat Seungmin menghela nafas kasar dan bergegas keluar dari toilet tersebut.

Jeno mengancing celananya dan membetulkan pakaiannya yang sedikit lecak. Ia mencuci tangan guna menghilangkan sisa sperma milik Seungmin. Tadi Jeno memang sengaja menutup lubang kencing Seungmin dengan ibu jarinya. Ia tidak ingin pemuda itu mengeluarkan cairannya dan mengotori pakaian mahal milik Jeno.

MIRIS || NoRenTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang