Part 39 - Terungkap

3.4K 312 17
                                    

▫️▫️▫️▫️▫️

Jangan lupa vote and comment yaa, biar Nia makin semangat melayarkan NoRen~

▫️▫️▫️▫️▫️

"Kak, pesenan mamanya Yangyang udah ada. Mau mama anter ke kantor kamu atau gimana?"

"Besok kakak aja yang ke butik buat ambil pesenannya, biar kakak kasih ke Yangyang di kantor." ucap Renjun sembari berjalan menghampiri sang mama dan Jeno yang tengah duduk di meja makan, bersiap untuk makan malam.

Wendy pun mengangguk dan setelahnya menoleh ke arah Jeno. "Oh iya Jen. Jadi gimana ceritanya kamu bisa kecelakaan?

"Renjun gak sengaja ngedorong aku ke jalan raya mah--"

"Ngaco lo! Gak usah ngarang cerita ya!"

Lah, kamu duluan yang ngarang cerita! Bisa-bisanya bilang aku kecelakaan sampe mau mati?!

Jeno bermisuh-misuh dalam hati. Tapi gapapa deh, Ia bersyukur karena Renjun mengarang cerita, daripada Wendy malah memaki-maki dan membenci dia waktu itu?

Wendy pun terkekeh karena dua anak muda didepannya itu. Dari dulu hingga sekarang sama saja, selalu ribut.

Wendy jadi teringat oleh Chanyeol. Dulu Chanyeol dan dirinya saling membenci karena selalu mengejek satu sama lain. Namun akhirnya malah saling terpincut.

Benar kata orang-orang, benci dan cinta itu berbeda tipis.

"Tapi kalo kamu sampe dibawa ke luar negeri buat pengobatan, berarti parah banget dong kecelakaannya?"

Mati gue! Jawab apaan nih?!

"Nggak mah. Itu sih Jeno nya aja yang lebay minta diobatin di luar negeri. Padahal cuma kesenggol mobil sedikit. Tcih, lemah."

Jeno tersenyum kecut saat mendengar ucapan Renjun barusan, walaupun dalam hatinya ingin sekali menampol lelaki manis itu karena asal berbicara.

"Tapi kan bahaya Ren. Kalo aku gak ditanganin sama dokter yang hebat, bisa-bisa aku--"

"Diem lo. Berisik." potong Renjun yang kemudian lanjut memakan makanannya.

Jeno pun langsung kicep, lalu ikut melanjutkan kegiatan makannya.

"Jeno, kamu mau nginep gak? Hitung-hitung biar sekalian pendekatan lagi sama Renjun--"

"Mamaaaa!" ucap Renjun dengan kedua alis yang menukik, tidak setuju dengan perkataan sang mama barusan.

Mengapa mamanya malah menyuruh Jeno untuk menginap?! Terus apa katanya? Pendekatan?!

Jeno malah terkekeh. "Maaf mah, tapi aku gak bisa nginep, soalnya besok aku harus balik ke Amerika."

Sejujurnya Jeno ingin sekali menginap. Lagipula besok penerbangan siang. Namun, Ia tidak ingin membuat Renjun risih dengan keberadaannya dirumah ini.

Sementara Renjun yang mendengar ucapan Jeno barusan pun langsung menghentikan pergerakannya. Entah kenapa Ia tidak rela saat Jeno bilang bahwa lelaki sialan itu harus kembali ke Amerika besok.

Berarti.. Jeno akan meninggalkannya lagi?

Bodoamat!

Terlampau kesal, Renjun hanya berkomat-kamit dan menyumpah serapahi Jeno. Hal itu pun membuat Jeno tersenyum kecil.

"Tenang aja Ren. Pasti aku bakalan balik lagi kok. Kan biar kita bisa pdkt lagi."

"Ngomong sana sama tembok. Gue gak peduli."

MIRIS || NoRenTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang