Part 13

4.6K 599 53
                                    

▫️▫️▫️▫️▫️

Lanjutan part sebelumnya,
awas baper 😚

▫️▫️▫️▫️▫️

"Gapapa tante. Saya pulang aja. Lagian juga besok saya ada kelas pagi."

Sebenarnya, Jeno ingin sekali menginap di rumah Renjun. Kalau bisa tidur di sebelah lelaki manis itu. Namun, melihat ekspresi Renjun yang sepertinya tidak suka, Jeno mengurungkan niatnya.

Tanpa Jeno ketahui, Renjun memasang ekspresi itu karena entah mengapa Ia tidak suka saat Jeno mengatakan bahwa dirinya lebih memilih untuk pulang daripada menginap.

"Tapi diluar kan masih hujan." ucap Wendy sembari menunjuk ke arah luar, bermaksud memberi tahu Jeno bahwa di luar sana masih hujan.

"Saya bawa jas hujan kok tan."

Mendengar ucapan Jeno, Chenle langsung terbahak. Pasalnya, tadi dia sempat keluar dan menemukan jas hujan yang bergambar lucu.

"Oh. Jas hujan biru gambar frozen diluar tuh punya lo, hyung?

"Anjir! Malu banget gue!" batin Jeno.

Renjun pun tak kalah mengakak saat mengingat jas hujan frozen itu. Ia sudah berusaha untuk menahan tawanya, namun tidak bisa. "Pfft. Gak usah diperjelas kali Le."

"Oh. Jeno suka frozen juga ya? Sama dong kayak Jisung."

Ucapan Wendy barusan berhasil membuat Chenle berhenti tertawa. Kemudian dia langsung menyenggol bahu sang mama dengan manja. "Ih mama~ Jangan gitu dong!"

"Loh, kan emang bener?"

Jeno pun ikut tertawa. Siapa suruh Chenle menjahilinya? Lihat kan sekarang anak itu mendapat balasannya?

Menetralkan ekspresinya, Jeno berhenti tertawa. "Jisung sepupu saya tante. Tadi saya emang minjem jas hujannya dia." ucap Jeno sedikit berbohong.

"Oh. Pantesan kalian agak mirip."

Mendengar ucapan sang Mama, Chenle pun menggeleng ribut, tidak setuju akan hal itu. "Dih. Gak banget! Jisung mah imut-imut! Kalo Jenong amit-amit!"

"Amit-amit gini gue bakalan jadi kakak ipar lo."

"Kan gue udah bilang, gue gak restuin lo sama Renjun ge!"

"Gua juga udah bilang, gue gak minta restu lo."

"Gue adiknya!"

"Gue calon pacarnya."

"Gue tetep gak restuin!"

"Gue gak peduli tuh."

"Lo ngeselin banget sih!"

"Masa?"

"Wah ngajak ribut!"

"Ayo! Siapa takut?"

Karena sudah terlalu pusing mendengar keributan antara adiknya dan Jeno, Renjun pun mendentingkan garpunya pada mangkok, menimbulkan suara nyaring.

"Bacot banget sih kalian! Buruan abisin makannya! Abis itu lo balik. Gue udah ngantuk."

Renjun sedang kesal, berarti ini kesempatan Jeno untuk semakin menjahili lelaki manis itu. "Oh. Kalo gitu gue nginep aja deh--"

"Sono balik! Menuhin rumah aja!" ucap Chenle sembari melemparkan seuntai ramen kepada Jeno, bermaksud menyampaikan kekesalannya.

Dan Jeno yang tidak mau kalah pun ikut membalas permainan Chenle. Berakhirlah mereka saling melemparkan untaian ramen.

MIRIS || NoRenTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang