Part 37

2.3K 297 40
                                    

▫️▫️▫️▫️▫️

Jangan lupa vote and comment yaa, biar Nia makin semangat melayarkan NoRen~

▫️▫️▫️▫️▫️

Makanan pesanan mereka pun mulai datang satu persatu, kemudian mereka mulai makan.

Saat di pertengahan acara makan malam itu, tiba-tiba Sungchan memberi suapan ke Renjun, membuat lelaki manis itu bingung dan malah menggelengkan kepalanya.

Sungchan pun tersenyum kecut dan memakan suapan tadi untuknya sendiri. Entahlah, tiba-tiba jadi tak bersemangat karena ditolak Renjun.

Karena Renjun kasihan melihat wajah Sungchan murung, Ia pun menyendokan makanannya sendiri dan menyuapi Sungchan. Dengan senang hati Sungchan menerima suapan itu.

Namun, tak lama kemudian Sungchan batuk karena kepedasan. Ia lupa bahwa makanan Renjun itu pedas, dan dia tidak bisa makan makanan yang pedas.

Renjun panik dan langsung memberi Sungchan air minumnya. "Pelan-pelan aja Chan."

Sedangkan Jeno tersenyum miring. "Lo gak tau kalo Sungchan gak bisa makan pedes? Haha."

Renjun menatap Jeno dengan tajam, merasa kesal karena diremehkan seperti itu, kemudian menoleh ke arah Sungchan lagi. "Sorry ya Chan, gue beneran gak tau soalnya."

"Gapapa Ren. Saya yang gak ngasih tau kamu kalau saya gak bisa makan pedas." ucap Sungchan sembari tersenyum manis."

"Itu berarti kalian harus sering jalan bareng, saling ceritain tentang satu sama lain, biar kalian semakin deket. Iya kan Jen?"

Seketika ekspresi Jeno berubah menjadi tidak bersahabat setelah mendengar Lia berucap demikian.

Sial! Jeno tak terima kalau Renjun dan Sungchan semakin dekat nantinya!

Tidak boleh!

Sungchan tersenyum manis. "Iya Lia. Saya juga seneng kalo bisa makin deket sama Renjun--"

BRAK!

Serempak mereka bertiga--juga beberapa pengunjung lain--menoleh ke arah Jeno.

"Eh, sorry. Kaki gue gak sengaja nendang meja." ucap Jeno sembari tersenyum palsu, sengaja.

"Ya ampun Jeno.. Hati-hati dong. Sakit gak? Aku ambilin kotak P3K di dalem mobil--"

"Aku gapapa sayang."

Dan lagi-lagi, pipi Lia memanas karena panggilan sayang dari Jeno untuknya.

Sementara Renjun mengepalkan kedua tangannya di bawah meja.

Ia cemburu.

Rasanya ingin sekali Ia menarik surai Jeno sekuat tenaga sekarang juga, memarahi lelaki sialan itu karena memanggil Lia dengan sebutan 'sayang'. Padahal dulu Jeno selalu memanggilnya dengan sebutan itu.

Namun.. Apa haknya untuk cemburu?

Sungchan yang menyadari ekspresi Renjun berubah menjadi datar itu pun mengernyit heran. Ia juga melihat ke tangan Renjun yang ternyata mengepal kuat.

Mengapa Renjun terlihat marah?

Perlahan Sungchan menggenggam tangan kiri Renjun dengan lembut, sedikit takut jika Renjun merasa risih atau malah menepis tangannya.

Namun ternyata tidak. Genggaman tangannya malah membuat ekspresi Renjun melunak, kemudian lelaki manis itu langsung menoleh ke arahnya sembari tersenyum.

MIRIS || NoRenTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang