Part 18

3.7K 522 118
                                    

▫️▫️▫️▫️▫️

Jangan lupa vote and comment yaa, biar Nia makin semangat melayarkan NoRen~

▫️▫️▫️▫️▫️

Renjun menuju ke kafe menggunakan bus. Ternyata bus yang Ia tumpangi itu lumayan penuh, maka itu Ia terpaksa berdiri dan berpegangan pada gantungan di langit-langit bus.

Jalanan sore ini sedikit macet. Daripada bosan, Renjun mengeluarkan ponselnya dan memasangkan earphone pada telinganya. Menikmati alunan lagu sembari menatap pemandangan langit sore yang indah di luar sana.

Ah. Sepertinya Renjun memang sudah terbiasa pulang bersama dengan Jaemin. Sehingga Ia merasa kesepian ketika naik bus sendirian seperti ini.

Biasanya Renjun dan Jaemin akan mampir ke suatu tempat terlebih dahulu, seperti toko buku ataupun mencari cemilan. Mungkin juga saling curhat di pesisir pantai.

Renjun merindukan kenangan lama bersama sahabatnya itu. Tidak perlu jaga jarak ataupun menyembunyikan kedekatan mereka seperti sekarang.

Terlarut dalam pikirannya, Renjun sedikit terhyung ketika busnya berhenti mendadak, sepertinya karena hampir menabrak sebuah mobil.

Beruntung Renjun berhasil ditahan oleh seseorang yang tengah duduk di depannya.

"Kamu gapapa?"

Renjun mengangguk sembari tersenyum canggung. Sedikit menahan malu karena terhuyung ke depan tubuh orang itu. "Saya gapapa. Maaf ya om."

Mendengar ucapan Renjun barusan berhasil membuat orang tersebut menahan tawa. "Saya masih kuliah."

Renjun tentu saja panik karena salah berbicara. Langsung saja Ia melepaskan pegangan tangannya dan membungkuk untuk meminta maaf pada orang itu.

"Yaampun. Maaf, saya gak tau."

Sialnya, bus yang Ia tumpangi itu berhenti karena telah sampai di salah satu halte. Membuat Renjun kembali terhuyung ke depan orang tadi, yang untungnya dengan sigap menahan Renjun.

"Kamu lagi gak fokus. Mau duduk disini?"

Renjun langsung mengibaskan tangannya guna menolak tawaran orang itu. "Gak usah hyung. Makasih."

Kebetulan perempuan yang duduk di sebelah orang itu pun turun dari bus, membuat kursi itu kosong. Orang baru itu menyuruh Renjun untuk duduk di sebelahnya.

Lagi-lagi Renjun menolak, tak ingin merasakan kecanggungan. Namun, saat bus kembali berjalan, Renjun terhuyung lagi ke kiri.

"Anjing! Letoy banget sih gue!" batin Renjun.

Orang tadi pun menggeleng heran. Langsung saja Ia menarik pelan tangan kanan Renjun, menuntunnya untuk duduk di sebelahnya. "Saya gak gigit."

Renjun hanya menampilkan senyum canggung. Memang orang tersebut tidak menggigit. Lagipula Ia bukan zombie kan?! Renjun tadi menolak karena malu duduk bersebelahan dengan orang itu.

Setelahnya mereka hanya berdiam selama perjalanan. Entah karena saling menahan canggung atau memang tidak ada bahan obrolan.

Halte berikutnya merupakan halte dekat kafe milik Haechan. Renjun pun bergegas turun, namun ternyata orang tadi ikut turun dengannya.

"Turun disini juga om--eh maksudnya hyung?"

Renjun sedikit tidak yakin sih. Wajah orang itu terlihat dewasa, namun muda dan tampan, tapi vibesnya seperti seorang duda beranak satu.

MIRIS || NoRenTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang