• 𝐏𝐫𝐨𝐥𝐨𝐠

12.7K 332 3
                                    

HAI GUYS, SENANG BERTEMU DENGAN KALIAN

SEMOGA KALIAN SUKA SAMA ALUR CERITANYA

JANGAN LUPA VOTE DAN KOMEN

HAPPY READING!
__________________

Plak!

Satu tamparan mendarat di pipi mulus seorang gadis kecil yang tengah menatap seorang pria dewasa di depannya, tangannya bergerak memegang pipi yang terasa nyeri dengan mata yang berkaca-kaca.

"a-ayah nampar V-vio?" ucap Lavio dengan suara yang gemetar

"ITU HUKUMAN BUAT KAMU KARENA KAMU SUDAH KURANG AJAR DENGAN MAMA KAMU!" Bentak sang ayah di depan wajah Vio

"dia bukan mama Vio ayah!"

"kamu!" tangan sang ayah terangkat ingin menampar Lavio untuk kedua kalinya, namun urung karena seorang wanita yang berada di sampingnya menghentikannya

Lavio membuka matanya saat tidak merasa ada tanda-tanda sang ayah ingin menamparnya, gadis itu melihat ke arah 2 orang yang sedang menatap nya

"Dia tetap mama kamu walau statusnya adalah seorang ibu tiri Vio!"

"mama Vio cuma satu!" teriak Lavio. "dia bukan mama Vio"

seorang wanita perlahan melangkah ke arah Lavio, sedikit menunduk untuk mensejajarkan tingginya dengan gadis itu

"Vio"

ucap sang wanita sambil memegang pundak gadis itu.

"mama tau Vio tidak suka dengan mama, Vio bilang saja. Vio tidak perlu berlaku seperti ini pada mama nak"

Lavio menyingkirkan tangan wanita itu dari pundak nya "Tante ga perlu sok baik sama Vio, Vio tau sifat tante"

"APA YANG KAMU BICARAKAN VIO!!"

"TANTE INI GAK BAIK PA, DIA JAHAT!"

"CUKUP VIO!"

Plak!

Tamparan untuk kedua kalinya mendarat tepat di pipi yang sama membuat Lavio yang tidak seimbang pun terpental dan terjatuh..
Lavio merasakan pipinya yang memanas dan kepalanya yang sakit saat tiba-tiba darah menetes di lantai, Lavio kehilangan kesadaran namun sebelum itu matanya sempat melihat ke arah wanita yang berdiri di belakangnya dengan senyum yang Lavio sendiri pun tidak mengerti akan artinya

"mama.." ucap Lavio memanggil sang mama lirih

Setelah mengucapkan itu, mata gadis itu perlahan tertutup dan tidak sadarkan diri

Seorang laki-laki kecil menatap sang adik di balik pintu kamarnya dengan kedua tangan terkepal dan air mata yang mengalir, dirinya tidak dapat menolong sang adik yang sedang terkulai lemas. dirinya takut akan menjadi korban kemarahan ayahnya, sebab itu laki-laki kecil itu tidak berani untuk keluar dari kamarnya

..o00o..

𝐀𝐗𝐄𝐋 ( 𝐄𝐍𝐃 ✓ )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang