“Mana yang lebih kejam dari pada ucapan seseorang yang merendahkan harga diri orang lain? ”
—Lavio Axelion Borealis —
JANGAN LUPA VOTE DAN KOMEN, TERIMAKASIH
HAPPY READING
_________________Acha duduk di sofa panjang kamarnya sambil menatap ponsel di tangan, menatap sebuah foto seseorang yang akhir-akhir ini mengguncang hatinya. Seseorang yang tanpa sengaja ia temui dan tanpa sengaja masuk ke dalam ruang di hatinya. Acha tersenyum tipis menatap foto itu, namun tidak bisa di pungkiri bahwa saat ini fikirannya sedang berjalan. Ia berfikir, mana mungkin laki-laki itu menyukainya sedangkan yang ia tahu bahwa dia menyukai sepupunya, lavio.
Lion, laki-laki itu yang sudah membuat Acha senyum-senyum sendiri sedari tadi. Pertemuannya dengan lion yang tidak sengaja itu membuat acha tertarik pada laki-laki tinggi pemilik senyum ramahnya. Namun terkadang khayalannya untuk bisa bersama dengan lion pupus begitu saja karna kenyataanya lion hanya menyukai lavio.
Ceklek!
Pintu terbuka kemudian di tutup kembali oleh sang pelaku, Acha cepat-cepat mengembalikan galerinya ke setelan awal saat mengetahui lavio mendekat ke arahnya. Gadis itu mendudukkan bokongnya di kasur, acha berpura-pura bermain ponsel di tangannya.
"Tumben lo kesini?" ucap Acha memecahkan suasana serta rasa gugupnya
Lavio melepas sepatunya "kenapa emang, ga boleh?" tanya gadis itu balik
"Gue bilang tumben, bukan ga boleh"
"Capek" gadis itu merebahkan tubuhnya di atas kasur dengan bersender di tumpukan bantal.
"Malam ini gue nginep sini" lanjut lavio
Dahi Acha berkerut, gadis itu menatap ke arah lavio "ada masalah?"
"Ga ada, gue males di mansion sendirian"
"Deo?"
"Aksa ngumpul sama temen-temennya, dia pulang pagi"
Acha mengangguk-anggukan kepalanya, tiba-tiba terlintas sesuatu di dalam otaknya
"Xel"
Lavio hanya berdehem sebagai respon.
"Gimana lo sama cakrawala?"
"Baik-baik aja"
Acha merubah posisinya "Lo cinta sama cakra?"
Lavio menoleh "kenapa lo nanya gitu?" lavio menaikan kedua alisnya
"Ga papa, Lo pernah bilang kalo kalian berdua jadian tiba-tiba. Ya gue mikir aja, secepat itu lo nerima dia?"
"Gak cepet, gue juga banyak pertimbangan"
Lavio menatap lurus ke depan "gue udah suka sama cakrawala dari lama, semenjak dia nolongin gue di taman. Saat itu gue ga mau buang kesempatan, ternyata kak cakra juga suka sama gue" lanjutnya menatap acha
"Bahkan dia bilang sendiri di depan almarhum calista" lanjutnya
Acha diam mendengarkan.
"seiring berjalannya waktu, gue jalin hubungan sama dia. awalnya gue ngerasa hambar, kak cakra sama gue kaya bukan sepasang kekasih"
"Tapi..." Lavio menggantungkan ucapannya
"Tapi?"
"Kejadian tadi ngebuat gue sama Cakrawala tau apa yang bakal kita lakuin kedepannya" lavio tersenyum tipis
KAMU SEDANG MEMBACA
𝐀𝐗𝐄𝐋 ( 𝐄𝐍𝐃 ✓ )
Action[JANGAN LUPA FOLLOW SEBELUM MEMBACA] ~𝕸𝖊 𝖓𝖔𝖙 𝖒𝖊~ Lavio, gadis yang memiliki paras nan manis serta tawa yang selalu gadis itu berikan untuk orang lain. Namun siapa sangka di balik itu semua, dirinya adalah sosok seorang yang rapuh, tawa dan se...