JANGAN LUPA VOTE DAN KOMEN, TERIMAKASIH
MAAF BANGET AKU UDAH LAMA GA UPDATE.
KOMEN YA GUYS DI SETIAP CHAPTER NYA HEHE.
HAPPY READING
________________Saat ini Deo tengah berkutik di ruang kerja milik arvan, pria itu semalam menghubungi nya. Ia memberitahukan bahwa keadaan Leo sudah mulai membaik, namun masa koma nya masih belum laki-laki itu lewati, mereka berharap Leo tetap berusaha di dalam tidurnya untuk sembuh. Lavio yang mendengar itu jelas sangat bahagia, setidaknya abangnya sudah mulai membaik. itu artinya sedikit lagi dan sebentar lagi ia akan bertemu kembali dengan abangnya. Arvan juga menyuruhnya untuk menggantikan posisi nya sementara saat pertemuan dengan klien, itu artinya ia tidak akan berkuliah hari ini. Begitupun juga dengan acha, gadis itu juga di perintahkan oleh rayn untuk menemui klien bersama dengan Deo.
"Hallo cha" ujar Deo berbicara dengan Acha di sebrang sana via telepon
"Iya, kenapa bang?" Ujar acha yang juga sama, dirinya juga tengah berada di ruang kerja milik rayn
"Lo kesini, sekalian bawa berkas-berkas klien yang mau di bawa nanti"
"Oke sip"
Tut!
Panggilan di putus sepihak oleh deo, tangannya mengambil berkas-berkas yang ada di laci kemudian membuka nya satu-persatu. Sampai ada salah satu dokumen yang terjatuh ke lantai, Deo pun berusaha mengambilnya. Saat berkas itu sudah di tangannya, ua mengerutkan dahi nya saat melihat sebuah nama seorang pria. Ah tidak, bukan namanya melainkan profesi nya. Profesi pria itu adalah seorang pengacara. Dahi Deo berkerut bingung, untuk apa ada data orang ini di sini sedangkan arvan sama sekali tidak bekerja sebagai pengacara?•••••
"si citra sakit apa?" tanya lavio pada zella, kini kedua nya tengah berada di dalam kelas. Hari ini jamkos, jadi banyak siswa-siswi yang melakukan kegiatan lainnya.
"Gatau, mungkin demam" zella mengangkat bahunya tidak tahu.
"Dia ga ada bilang sama lo?". Tanya lavio lagi dan dibalas gelengan kepala dari zella.
"Dia cuma bilang kalo dia sakit, itu aja"
Lavio mengangguk mengiyakan ucapan zella, ia memainkan ponsel di tangannya untuk menghilangkan rasa bosan.
"Si acha juga ga sekolah kan?" tanya zella, ia hanya memastikan saja. Pasalnya ia tidak melihat gadis itu sedari tadi.
"Hm, dia ada urusan".
"Kenapa sih orang-orang, banyak banget yang ga masuk sekolah. Sibuk banget kayaknya" dumel zella.
"Banyak?" Ulang lavio. "Kok lo bisa bilang banyak?"
"Iya banyak. waktu gue nganter surat ke kantor, ada tumpukan surat izin dari beberapa siswa dan salah satu nya kak lion"
"Kak lion?"
Zella mengangguk.
"Lo sempet liat isinya?"
Lagi-lagi zella mengangguk "keterangan nya sih sakit"
Lavio hanya diam mendengarkan, banyak pertanyaan-pertanyaan yang muncul di benaknya, apakah semua ini sebuah kebetulan? Ah, mungkin saja iya.
KAMU SEDANG MEMBACA
𝐀𝐗𝐄𝐋 ( 𝐄𝐍𝐃 ✓ )
Боевик[JANGAN LUPA FOLLOW SEBELUM MEMBACA] ~𝕸𝖊 𝖓𝖔𝖙 𝖒𝖊~ Lavio, gadis yang memiliki paras nan manis serta tawa yang selalu gadis itu berikan untuk orang lain. Namun siapa sangka di balik itu semua, dirinya adalah sosok seorang yang rapuh, tawa dan se...